Chapter 8 ; Kemajuan

135 25 0
                                    

5 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 tahun kemudian ...

Tahun ke tahun, bulan ke bulan, minggu ke minggu dan hari ke hari telah mereka lewati bersama. Usai kegiatan PPL hari itu, Kiandra dan Arjuno saling menepati janji untuk tetap saling berteman. Mereka tidak memutus komunikasi bahkan semakin dekat dari hari ke hari layaknya sahabat baik. Di hari kelulusan kuliah pun baik Arjuno maupun Kiandra saling memberikan selamat dan berfoto bersama. Hubungan keduanya terdukung dengan jarak rumah mereka yang ternyata tidak seberapa jauh. Arjuno tinggal di komplek yang bersebelahan dengan komplek tempat tinggal Kiandra.

Kebetulan ini tentu membawa keberuntungan bagi rencana pendekatan yang Kiandra lakukan pada Arjuno. Meskipun yang terjadi sampai sekarang adalah ia belum kunjung mengalihkan perhatian lelaki satu itu agar terus tertuju kepadanya. Hubungan keduanya masih bertahan pada batas wajar alias mereka hanya dua orang yang masih berteman baik.

Waktu 3 tahun terlewati dengan banyaknya keputus asaan serta rasa ingin menyerah yang tinggi. Kiandra berulang kali ingin melupakan perasaannya pada Arjuno. Namun sayang sekali rasa sayang yang ia miliki untuk Arjuno justru bertumbuh semakin besar dari hari ke hari.

Saat ini Arjuno sudah bekerja di sebuah bank, sedangkan Kiandra bekerja sebagai seorang guru di sebuah sekolah. Keduanya memang sibuk, namun tidak jarang untuk menyempatkan diri untuk sekedar jalan-jalan bersama.

"Jadi yang sering anter jemput kamu kesini itu yang namanya Arjuno? Bunda baru liat wajahnya dengan jelas kemarin sore. Ganteng ya dia?"

Sonia baru saja selesai mengangkat panci berisi sayur sop ke atas meja. Hari ini adalah hari minggu yang cukup lama didambakan oleh Kiandra dan adiknya. Bundanya tidak sibuk dan sedang menghabiskan waktu bersama. Sungguh sebuah momen yang akan jarang sekali didapatkan oleh dirinya dan Tama.

"Bunda apaan sih,"

"Tapi beneran sayang, dia emang ganteng. Keliatan cocok sama kamu, serasi gitu."

"Bun, udah dong~"

Sonia tergelak kala menyadari putri sulungnya mulai merasa kesal mendengar kalimat jahilnya. Kiandra memang sudah terbiasa dengan semua ledekan dari adik dan bundanya mengenai dirinya yang diantar pulang oleh Arjuno beberapa hari yang lalu. Bahkan lelaki itu rupanya tinggal di sebuah komplek yang juga merupakan komplek tempat tinggal Wulan. Letaknya tidak jauh dari komplek tempat tinggal Kiandra. Hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk sampai disana.

"Tapi bunda kayak pernah liat dia sebelumnya," Sonia kembali berucap setelah menelan habis satu sendok kuah sop ke mulutnya.

"Maksudnya pernah ketemu gitu bunda?" Kiandra bertanya seraya mengerutkan keningnya.

"Iya, waktu itu dia pernah ke studio sama temen bunda kalo nggak salah. Nah temen bunda itu namanya Pak Dimas. Sayang banget bunda lupa itu kapan kejadiannya."

"Arjuno? Ke studio? Ngapain?"

"Itu lho bunda pernah ada proyek kerjasama sama brand yang lagi cari model untuk pemotretan produk yang mereka jual. Waktu itu bunda nggak sengaja ketemu Pak Dimas sama Arjuno di restoran gitu. Ya tanpa pikir panjang bunda langsung tawarin Arjuno jadi model sehari untuk brand itu."

DEAR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang