Agak panjang dikit
Bacanya pelan-pelan ajaSemoga suka~
"Takut kenapa?"
"Gue takut lo bakalan ninggalin gue ... "
Kiandra semakin tidak dapat berkata-kata setelah mendengar ucapan Arjuno beberapa menit lalu. Mereka belum pulang, masih berputar-putar kesana kemari untuk mencairkan suasana diantara mereka berdua. Tak lama kemudian, Arjuno membelokkan motornya memasuki pekarangan rumah Kiandra. Membiarkan gadis itu turun dari motornya kemudian melepas helm.
Mereka sempat saling melempar pandang, sebelum terdengar ucapan terimakasih dari Kiandra, namun bukan itu yang ingin didengar oleh Arjuno saat ini. Ia ingin mendengar reaksi dari Kiandra mengenai ucapannya tadi. Tetapi, ia tidak mungkin pula memaksa gadis itu untuk memberikan tanggapan atas ucapannya bukan?
"Arjun ... "
Secepat kilat, Arjuno menatap kembali Kiandra. Jantungnya berdegup kencang dengan kedua manik mata berbinar-binar menunggu apa yang ingin disampaikan oleh temannya itu. Teman? Cih, mengapa sekarang ia benci dengan sebutan itu?
" .... bukan gue yang ninggalin lo, tapi lo yang ninggalin gue. Menghitung hari mulai dari sekarang, lo sama Marsha mau nikah kan? Semoga semua urusan kalian dipermudah sama Tuhan. Sebagai temen yang baik, gue cuma bisa doain yang terbaik buat kalian berdua."
"Tapi Kia .... "
"Jaga baik-baik tuh calon istri lo, gue masuk dulu ya? Makasih juga udah diajakin jalan-jalan sekalian makan telur gulung!" teriak Kiandra sembari melambai-lambaikan tangannya ke arah Arjuno yang masih duduk di atas motornya.
Selangkah demi selangkah ia lalui menuju rumahnya sendiri. Kiandra masuk dengan berderai airmata. Sesibuk apapun dirinya menghapus bulir bening tersebut, tetap saja tidak akan bisa dihentikan semudah itu. Airmatanya terus keluar tanpa henti, hingga dirinya enggan menoleh ke belakang kembali. Ia takut benteng pertahanannya akan rubuh jika dirinya kembali melihat Arjuno. Ia takut usahanya untuk melepas lelaki itu akan terasa semakin sulit nantinya.
Pintu tertutup dengan sempurna, tergantikan dengan tubuhnya yang mulai merosot hingga terduduk di atas lantai. Kedua kaki jenjangnya menekuk sebatas dada, ditenggelamkannya wajahnya sendiri bertumpukan kedua lutut. Menyembunyikan kesedihannya disana dan menangis sejadi-jadinya.
"Sakit banget, tapi gue harus merelakan lo pergi .... " Kiandra menjeda ucapannya sejenak.
" .... padahal gue belum sempet ngomong apa-apa soal perasaan gue sama lo," sambungnya kemudian.
Hari ini seharusnya menjadi hari yang membahagiakan bagi keduanya karena mereka telah menghabiskan waktu bersama, namun disaat yang bersamaan mereka sama-sama diwarnai kepedihan. Mengenai apa yang terselip di dalam hati masing-masing, tentang rasa yang belum terungkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR YOU
Romance⚠️𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝑲𝒊𝒂𝒏𝒅𝒓𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒏𝒊𝒂𝒕 𝒎𝒐𝒗𝒆 𝒐𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕𝒊 𝑨𝒓𝒋𝒖𝒏𝒐. 𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒋...