6. Gagal Bersembunyi

1.3K 194 10
                                    

"Berhenti!"

Seorang satpam melerai Rakha yang hampir menjotos Tian.

"Tenang Bapak-Bapak, jangan emosi."

Satpam menarik mundur Rakha. Dua laki-laki itu masih beradu tatap, tangan keduanya masih mengepal.

Sementara, Raynia masih memperhatikan mereka dari balik jendela ruangan kerjanya di lantai dua. Raynia kembali meraba pipi kirinya yang sudah tidak terasa perih.

Tamparan dan makian Sisi sama sekali tak membuatnya terluka. Namun, hatinya terasa perih mengingat Rakha kembali hadir di kehidupannya. Padahal, ia sudah berusaha untuk bersembunyi dari jangkauan Rakha.

"Mbak." Elin menepuk pundak Raynia.

"E-eh ya, El, kenapa?" Raynia berusaha mengusap air matanya.

"Eumm, pesanan cake udah pada beres. Aku boleh pulang?"

Raynia melihat jam di tangan kirinya sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

"Oh, oke. Kamu pulang aja, customer juga udah mulai sepi kok."

"M-mbak Raynia nggak apa-apa?" Elin memastikan keadaan bos barunya setelah ditampar di depan umum.

"Nggak apa-apa kok." Raynia tersenyum.

"Atau ... mau aku temenin?"

"Udah nggak usah, nggak apa-apa. Kamu pulang aja."

Elin pun pamit dari ruangan Raynia. Saat sedang berkemas, ponsel Raynia berdering. Nama Tian muncul di layar.

"Huft."

Raynia menghela napas lalu berjalan mendekati jendela. Ia masih bisa melihat Tian dan Rakha di parkiran.

"Hadeh, gimana pulangnya ini?"

Dering telepon masih berbunyi. Sudah sejak kemarin, Raynia memang bersikeras untuk tidak menerima panggilan Tian. Puluhan pesannya pun sengaja tak ia buka. Raynia ingin Tian berhenti mengejarnya. Ia pun memilih untuk memblokir nomor Tian dan kembali berkemas.

Di parkiran, Tian kesal saat tahu nomor Raynia tidak bisa lagi dihubungi.

"Hh, see? Nia nggak bakal mau angkat telepon lo. Gue tebak, Nia pasti udah mutusin lo. Iya, kan?" Rakha puas terbahak.

"Berisik lo!" Tian semakin kesal.

"Udah lah, lo nyerah aja. Nia itu keras kepala. Sekali dia udah nggak mau, jangan harap lo bisa ngajak dia balikan."

"Sok tahu lo!"

"Yeeh, dikasih tahu senior nggak percaya lo! Gue itu lebih berpengalaman ngadepin Nia daripada lo!" Rakha jemawa.

Tian mengernyit. "Terus lo ngapain masih di sini?"

Pertanyaan Tian membuat Rakha tertegun. Ia sendiri tak punya alasan mengapa masih bertahan di D&D Cake Story, padahal tujuannya hanya membeli kue.

"G-gue lagi beli kue. Nih!" Rakha mengangkat goodie bag di tangannya.

"Terus kenapa lo belum pergi? Mau ngajakin Raynia balikan?" cecar Tian.

Sial! Rakha merasa tertohok dengan pertanyaan Tian.

"Lo pikir Raynia mau balikan sama lo?" Tian menyerang balik Rakha.

"Lo!"

Rakha hampir terpancing emosi lagi. Namun, dua mantan Raynia itu jadi terdiam karena melihat toko yang sudah tutup dan beberapa karyawan keluar untuk pulang.

"Misi, Pak, Raynia belum pulang, kan?" tanya Tian kepada satpam.

"Bu Raynia belum pulang. Biasanya beliau pulang terakhir."

AKAD KEDUADonde viven las historias. Descúbrelo ahora