13

49 2 0
                                    

Hari ini adalah penilaian akhir semester, banyak siswa-siswi yang sudah mempersiapkan diri dari minggu lalu untuk mendapatkan nilai terbaik begitupun Arlen dkk.

Setiap Ujian siswa kelas XI akan dipasangkan dengan siswa kelas X dengan alasan agar tidak saling bertanya. Ketika banyak orang yang takut jika akan di sebangku kan dengan Arlen berbeda dengan gadis satu ini justru ia sangat senang bahkan ia membuat banyak pertanyaan di kertasnya untuk Arlen alih-alih jawaban  soal.

Kring kring kring

semua siswa masuk keruangan ujian mereka bersama guru pengawas mereka

''silakan kerjakan soal jangan ada yang mencontek''ucap pengawas

Gavin yang tak belajar sibuk mencari jawaban dari temannya menggunakan rayuan mautnya

S

hahib sibuk menyalin jawaban juni sedangkan Arlen tertidur.

Adiwastra mencari jawaban dari Google

ruangan yang tadinya sunyi kini  mulai berisik membuat pengawas terusik dan keliling untuk memastikan bahwa tidak ada yang curang

"Kak.. Kak.. Kak Arlen ada ibu" Ucap febri membangunkan Arlen agar tidak tertangkap basah oleh pengawas karena ia tidur

Arlen yang bangunnya terusik pun bangun"ck lo bisa diam gak"ucap arlen cuek

"It it itu kak ada guru" Ucap febri terbata bata

"Trus ngapain lo sentuh² gue ha" Ucap Arlen kasar membuat mereka menjadi pusat perhatian

Febri menunduk malu,tapi dia tak menyerah sedikitpun untuk mendekati arlen.

Ujian telah selesai banyak anak-anak yang sudah pulang sedangkan febri ia mengikuti arlen dan teman-teman untuk ke kantin

Disaat cowok-cowok itu duduk febri hanya diam memperhatikan mereka
"Kamu ngapain ngikutin kita" Ucap juni berusaha Ramah

"Ak kk aku aku pengen minta maaf sama kak arlen" Ucapnya menunduk

"Gpp kamu gak salah, kamu niatnya baik kok sekarang kamu pulang aja" Ucap juni

Arlen yang mendengar itu merasa kesal jelas wanita itu salah telah menyentuh nya

"Lo itu salah dan gue gak perlu permintaan maaf dari lo! " Ucap arlen tanpa melihat febri

"Tapi kak aku minta maaf beneran besok aku ngulangin kok"mohon febri sambil sujud menyentuh kaki arlen namun langsung ditepis nya

" GUE UDAH BILANGNYA JANGAN NYENTUH GUE"bentak arlen membuat teman-teman nya merasa kasihan terhadap febri

Bukan sekali dua kali arlen membentak cewek yang menyentuh nya bahkan sampai-sampai mereka gak ada yang berani lagi mendekati arlen namun sekarang terulang lagi.

"Lo budek apa,gak usah cengeng de jijik gue" Ucap arlen mendorong febri yang sedang menangis

"Udah de len dia cewek tau" Ucap juni melerai

"Gak peduli" Ucapnya lalu pergi

Juni menghampiri febri yang menangis untungnya sekolah sudah sepi jadi tak banyak yang melihat kejadian tadi

"Udahhh arlen lagi gak mood aja tadi,mau gue anterin pulang?"tawarnya

Juni berusaha menenangkan gadis itu sedangkan yang lain mengikuti Arlen

Febri sadar lalu mengusap air matanya dan berdiri untuk pulang, awalnya ia menolak ajakan Juni namun pria itu memaksa

***

ARLENGGA(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang