14

14 1 0
                                    

Hai gaes jadi di part ke 14 ini aku mau fokusin arlen sama febri dulu ya.

"Pah didepan rumah emang rame kek gini ya" Tanya febri yang sedang menarik kopernya

"Iya itu tempat tongkrongan geng motor gitu,mereka juga baik-baik banget suka membantu warga sekitar dan juga mereka selalu mengadakan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar" Jelas ayahnya panjang lebar

Febri masuk kedalam setelah mendengar penjelasan ayahnya

Ini hari dimana febri kembali lagi kerumahnya karena saat SMP ia masuk pondok sekarang febri ingin masuk SMA biasa saja, febri tak sanggup pisah dengan keluarganya kembali.

***

Hari pertama masuk sekolah yang sangat asing bagi febri banyak hal baru disini sangat berbeda ketika ia berada di pondok.

Febri berjalan mengitari penjuru sekolah setelah habis dari ruangan kepsek, febri sudah tahu dimana ruangannya namun ia sangat enggan untuk melangkah kan kakinya kedalam kelas.

Ia lebih memilih ke kantin terlebih dahulu namun
"Aww"saat dijalan ada seseorang yang sedang berlarian dan menabraknya.

" Aduhh maaf banget ya, teman gue satu ini emang gak punya mata"ucap adiwastra sambil membantu febri berdiri

"Woii yet nih anak orang loh tabrak bego" Adiwastra memanggil shahib yang sedang berjalan kearahnya.dapat adiwastra lihat bahwa siku-siku febri sedikit lecet dan berdarah, ia memutuskan untuk langsung membawanya ke UKS agar dapat ditangani.

Setelah selesai diobati adiwastra langsung pamit dan meminta maaf atas kelakuan temannya
"Ia kak gapapa kok" Ucap febri tersenyum

Merasa cukup baik febri meninggalkan ruang UKS menuju ruang kelasnya, tak jauh ia berjalan febri tak sengaja berpapasan dengan kakak tingkat nya di pondok

''kak mau  nanya ni''ucap febri dengan senyum ramah

"Lo anak baru ya" Ucap cewek tersebut dengan tampang sombongnya

"Hm iya kak, aku mau nanya ruang kepsek" Balas febri berusaha ramah, sejujurnya ia sudah keruang kepsek namun febri hanya ingin berbasa-basi saja

"Lo tau gak gue siapa, lo seenaknya aja nanya²" Ucap Raisa diiringi tawa teman circle Raisa

"Kita itu cewek most wannted jadi lo gak berhak nanya² sama kita, loh itu beda level" Ucap Reva lalu tertawa dan dengan sengaja mendorong febri hingga terjatuh

"Awww" Ringis febri luka yang tadinya tertutup kini terbuka lagi,tak ia sangka kalau kakak tingkat dulu akan berbuat seperti itu

"Ayo bangun" Ada seseorang yang membantu febri berdiri dan menepi

"Gak usah dengerin bacotan setan" Ucapnya lalu pergi setelah memperbaiki perban febri yang tadinya terbuka

Sekilas febri lihat bahwa nama orang itu adalah Arlengga entah kenapa ia selalu dibantu orang-orang yang baik dan ganteng.

Tanpa disadari febri tersenyum lalu tertawa seakan ada hal yang melucukan.

***

"Permisi,maaf Bu saya murid baru pindahan" Ucapnya kepada guru yang sedang mengajar

"Oh oke silakan masuk dan perkenalkan dirimu terlebih dahulu" Ucap guru itu mempersilahkan

"Baik perkenalkan nama saya FEBRI NADHIFA saya pindahan dari bandung Salam kenal buat kalian" Ucapnya seramah mungkin

"Oke febri silakan cari bangku yang kosong" Ucap guru itu

Febri menghela nafas karena teman teman di skolah barunya ini tidak merespon kehadiran nya

Saat iya perkenalan saja tidak ada yang menanggapinya semua sibuk dengan dirinya sendiri, febri harus memaklumi.

Hari demi hari berlalu febri juga sudah terbiasa dengan keasingan dan ketidakpedulian siswa-siswi di sekolahnya ini.

Febri juga sudah memiliki teman yaitu nadin teman sebangkunya. Banyak sekali yang membenci dan membully nadin padahal menurutnya nadin itu baik bangett.

***

"Weii lu pada tau gak kalau disekolah kita punya anak baru tau" Ucap shahib seperti mengajak ngerumpi

"Truss cewek atau cowok" Tanya gavin yang ikut penasaran

"Ya cewe lah kalau cowo ngapain gue bilang ke kalian gak guna" Shahib kesal masa gitu doang gavin gak ngerti

"Nih ya tu cewek geulis pisan uy, anak e pak rt dkt basecamp mana pipinya tembem banget ihhh pengen cubit,putih pula" Membayangkan betapa cantiknya anak pak rt

"Wahhh dari Ciri-ciri nya aja udah gak cocok sama loh hib"ejek gavin yang diiringi tawa anak larvanya

"Cewek yang loh tabrak kemarin hib" Ucap adiwastra yang dari tadi hanya menyimak

"Hm iya cantik kan di" Tanya shahib agak sombong

"Cantik sih" Ucap adiwastra sambil tersenyum

"Kalau liat adiwastra senyum tu kek gimana gitu ya agak ada yang aneh" Ucap juni yang sudah hafal dengan sifat teman temannya

"Loh boleh deketin tu cewek tapi jangan loh sakitin" Ucap arlen semua anak larvanya hanya diam saja ketika arlen ikut nimbrung

Nadin yang tak sengaja melewati kantin jadi mendengar obrolan mereka, nadin senang mendengar bahwa teman barunya itu tidak akan disakiti jika ada anak larvanya yang mendekati nya.

Nadin Buru buru kembali ke kelas memberitahu semua yang telah nadin dengar tadi dan bummmm

Febri kesenangan bukan karena adiwastra menyukai tetapi ia senang karena arlen peduli dengan nya, padahal febri akan sangat sulit untuk mendekati arlen ternyata seperti nya tidak terlalu.

Belum mengenalnya saja arlen sudah berbaik hati dan arlen juga memperingati temannya itu untuk tidak menyakiti febri , itu artinya febri mempunyai harapan untuk mendapati arlen

Hadeuhhh baru gini aja febri udah salting brutalll

Dan itu semua hanya anggapan febri dari sikap arlen

Dan itu semua hanya anggapan febri dari sikap arlen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Febri nadhifa)

Okey terimakasih sudah membaca
Jangan lupa vote and komen

Btw terimakasih atas 1k pembaca  love you kalian

Jangan lupa follow IG mereka gaes
@isvara527
@arl.engga

ARLENGGA(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang