Prolog

4.4K 8 0
                                    

Azura meregangkan tubuhnya, kedua matanya membuk perlahan akibat cahaya masuk ke dalam indera matanya secara cepat.
Suara musik yang sengaja memutar lagu salah satu band favorit kakak laki-lakinya itu masih terdengar ke telinganya.

Sial! Sudah berapa jam Azura tidur? Kenapa lagu ini masih saja di putar?
Bahkan Bunda dan Ayah pun rasanya tidak melontarkan kompleinan sama sekali.

Azura diam, ia merubah posisinya agar semakin nyaman di dalam mobil.
Masih di toll rupanya

Ujar gadis itu dalam hati, dan alhasil pandangannya melihat ke arah depan di mana bunda masih tertidur lelap dan ayahnya masih fokus menyetir mobil.
Sedangkan Alaska?
Oh jelas kakak laki-lakinya itu masih menikmati lagu yang di putar sebari sibuk bermain game online di hpnya.

Azura menghela nafas panjang, membosankan.

"Bang, jam berapa?" Panggil Azura sebari melempar pertanyaan kepada Alaska tanpa permisi.

Alasan melirik sekilas, dengan fokus yang masih tertuju laki-laki tersebut menjawab pertanyaan adik bungsu perempuannya.

"Jam 2, kenapa? Pegel? Yaelah bentar lagi juga nyampek,"

Azura hanya berdecak, "Lagian kenapa sih tiap liburan wajib banget ke rumah tante Fitri? Kenapa gak ke rumah Oma aja," Omelnya pelan agar Bundanya tidak mendengar grutuan dirinya di mana beliau sedang tertidur pulas.

"Kek gak tau Bunda aja Ra, kan hal kek gini udah macem rutinitas tahunan. Kalau ke Oma kan nanti pas lebaran Idul Fitri,"

"Iya sih lo bener," Azura mengiyakan, pandangannya menoleh kembali ke arah Azura.
Tubuhnya ia dekatkan sedikit agar bisa menyender ke tubuh Alaskan dan melihat dirinya sibuk bermain game online tersebut.

"Ngapa lagi lo mepet-mepet," oceh Alaska di mana ia sadar dan paham betul bahwa Azura kalau seperti ini sudah berada di titik badmoodnya dia.

"Diem sih, gue lagi meratapi nasib. Karena gak bisa ikut acara tahunan ama anak angkatan ke puncak tahu gak,"

"Lah? Emangnya gue juga enggak?" jawab Alaska lagi di mana dirinya mengskakmat omongan Azura.

Iya, umur mereka hanya beda satu tahun.
Di mana Alaska saat ini menginjak umur 17 tahun dan sedangkan Azura 16 tahun.
Dan mereka tentunya di sekolahkan di sekolahan yang sama juga pastinya.

"Tapi Ra, coba deh liburan tahun ini di Jakarta. Lo coba enjoy," Sambung Alaska di mana dirinya habis memekik senang karena berhasil menang dan mendapatkan goft sekaligus naik level di sana.
Ponselnya ia masukan ke dalam saku celana, berniat untuk fokus dan menemani kebadmoodan Azura yang di rasakan sekarang ini.

"Enjoy gimana? Jakarta gak ada something special kaya di Sukabumi tempat kita tinggal tahu," Timpal Azura.

"Gue tuh gedeg kalau ke sana suka di gangguin Felix sama Seth dari dulu, kek rasanya tante Fitri tuh gak pernah ngasih tahu anak-anaknya gitu loh. Jahil banget,"

"Ya mangkanya itu enjoy aja pokoknya, lo bilang gitu karena selama ini kalau di ajak keluar sama kita-kita selalu nolak. Coba deh tahun ini kalau kita keluar lo ikut, lo bakal tahu sehebat dan segila apa Jakarta di mata lo dan lo gak akan menyesali hal itu Ra,"

"Lagian ya menurut gue, gue mending sekolah di Jakarta ketimbang di Sukabumi dimana circlenya gitu-gitu aja. Gue harap sih gak ada angin gak ada hujan Bunda sama Ayah nyuruh kita sekolah di sana," bisik Alaska pelan, lalu mendapat toyoran keras dari Azura.

Azura hanya diam, tidak menjawab atau menimpali apa yang baru saja kakaknya itu katakan.
Harus ya?
Pikir Azura dalam diam.
Tapi bukannya anak-anak kota itu di kenal anak tidak aturan?
Lagian Sukabumi yang pemandangannya penuh desa yang tidak terlalu pedalaman gak seburuk orang lain pikirkan kok.

Terlebih lagi, hampir semua orang mengenal Azura dan Alaska.
Ya bisa di bilang mereka berdua sih mereka terkenal, maksudnya hanya Alaska saja sih yang selalu menjadi sorotan karena ya seperti kalian tahu.
Kakak laki-lakinya ini sangatlah tampan.

Terlebih lagi, memang bukan tempatnya juga sih Alaska di sana, jatuhnya jomplang banget kalau di sana tuh.
Rasanya emang Alaska yang paling elit di sana.

Kalau Azura sih ya jelas, mereka tahunya dia cuma kakaknya Alaska. Mangkanya itu yang bikin Azura di kenal banyak orang.

Sedikit berbanding terbali bukan?
Haha! Menyebalkan.
Tetapi itulah faktanya.
Intinya sebagaimana Azura dan Alaska tinggl di Sukabumi alias pedesaan, mereka tidak sekatro dan se-ndeso itu karena seperti yang kalian lihat sekarang ini.
Setiap tahunnya mereka selalu pergi ke Jakarta dan Alaska tidak menyia-nyiakan itu untuk memperluas pertemanannya.

Azura menghela nafas, lantas mengalihkan pandangannya ke arah jendela.
Menatap jalanan di mana mereka sudah keluar dari jalan tol.

Dan mungkin, liburan tahun ini akan lebih banyak membuat Azura terkejut sekaligus membuka sisi liar gadis itu di mana Alaska pun tidak mengetahui hal tersebut.

TRUE LOVE OR FIRST LOVE? (SLOW UPDATE)Where stories live. Discover now