Menuju Malam Tahun Baru

192 6 0
                                    

Sebelum lanjut, aku cuma mau memperjelas aja. Yang mungkin bertanya-tanya kenapa berani banget ngangkat pergaulan bebas dengan latar Indonesia.

Ya karena memang di jaman sekarang terutama di ibu kota tercinta kalian, pergaulan bebas udah merajalela yang mungkin banyak dari kalian belum ada yang tahu.

Hal kaya begini, udah hal biasa di mata mereka bahkan untuk anak SMA di umur 17 tahun

Dan fakta kalau mereka tahu masih perawan, itu adalah hal memalukan karena bagian itu author tahu sendiri gimana lingkungan pergaulan ibu kota dan sisi gelap pergaulan mereka.

OFC! Itu bikin author tercengang ketika melihat dengan kedua bola mata sendiri.
Maka dari itu, terciptalah cerita ini karena pergaulan di Indo sudah tidak baik-baik saja dan kalian wajib tahu whahaha.



Pagi di mana mereka semua tengah sarapan bersama.
Hari di mana tanggal menunjukkan akhir di tahun ini. Dan hari di mana berakhirnya masa liburan sekolah.

Ada Jeje, Azura, Tante Fitri, Alaska, Felix dan juga Seth di atas meja makan.
Diam menikmati hidangan yang di buat Fitri dan asisten rumah tangga mereka.
Tidak ada obrolan kecil di sana, mereka hanya sibuk dengan kenikmatan menu tersebut.
Terlebih, sejak kejadian dua hari yang lalu di mana Jeje dan Alaska melakukan make out sekaligus confess. Mereka tidak lagi saling berbicara satu sama lain, bahkan begitu juga Felix dan Azura. Mereka semua mengikis jarak di antara hubungan itu.

Hanya kecanggungan semata, terlebih kalau Azura jelas sekali alasannya. Karena ia hanya ingin menghargai Erga yang tengah menjadi kekasihnya sekarang ini.

"Bunda kalian tadi telfon Tante," Ucap Fitri yang baru saja selesai menegak air putih setelah dirinya selesa menghabiskan makanannya.

"Sebelum tiga hari lagi kalian masuk sekolah, siang ini kita semua akan pergi ke Ujung Genteng. Buat menikmati liburan akhir tahun kalian di tahun ini,"

"Bimo dan Tamara sengaja mengajak kita semua dan menyewa dua villa agar kita semua bersenang-senang ke pantai yang jauh lebih bagus dari pelabuhan Ratu dan di Ancol,"

"Katanya sih lebih bersih di sana, sebelas dua belas kaya di Bali,"

Alaska mengangguk mengiyakan, iya tahu betul Ujung Genteng itu ruang lingkupnya seperti apa. Memang seindah itu pantainya. Karena dia dan teman-temannya pernah ke sana.

"Iya Tan bagus, cuma kalau untuk perjalanan ke sana. Bener-bener bikin mabok perjalanan dua Antimo aja kayaknya gak cukup, tapi kalau sudah datang ke sana. Alaska yakin kalian bakal bilang pantai Bali gak ada apa-apanya," Jelas Alaska.

Fitri tersenyum ke arah Alaska, memang fakta dirinya dan kedua anaknya sangat jarang masuk ke dalam plosok. Mentok paling Bali maka dari itu saat Tamara menyarankan untuk mengajak anak-anak ke sana, Fitri merasa bersamangat bahkan dirinya pun buru-buru mengurus beberapa cuti untuk pergi hari ini.
Terkadang hidup di kota memang sangat melelahkan.
Terlebih saat Bimo juga memberi tahu, bahwa mereka akan melakukan reuni masa SMA di sana, maka dari itu Bimo menyewa dua villa.
Satu untuk acara reuni SMA, yang satu lagi khusus untuk anak-anak mereka dan teman-teman mereka yang mau mereka ajak.

Iya, dulu waktu mereka masih Remaja. Fitri memang pernah sempat tinggal di Sukabumi tapi hanya selama tiga tahun dan hanyas ewaktu dia masih menginjak umur 16 tahun di mana dia masih sekolah menengah atas.

"Okay, siang setelah Dzuhur kita berangkat. Ajak teman-teman kalian yang mau ikut kita, oh iya perkiraan kalau berangkat Dzuhur nyampek jam berapa Alaska?"

Alaska sedikit agak berfikir, lantas bergumam. "Sekitar jam 5 sore,"

"Ah! Sepertinya kita harus berangkat jam 10 pagi ini," Fitri menatap ke arah jam dinding. Dan jam menunjukan pukul jam 8 pagi.

TRUE LOVE OR FIRST LOVE? (SLOW UPDATE)Where stories live. Discover now