Zee berjalan santai di koridor sekolah, seperti biasa dia terlambat datang kesekolah dan sekarang ia mengulanginya kembali, meski sudah terlambat di melangkahkan kakinya dengan santainya dengan memakan permen karet seakan tidak terjadi sesuatu sambil mendengarkan musik menggunakan earphone nya yg ia sembunyikan di balik hoodinya yg menutupi kepalanya
Zee melihat sekeliling sekolah yg sudah sepi menandakan ia terlambat lagi, Zee menyipitkan matanya sambil memandangi sekitar menghindari anggota OSIS yg berpatroli, dirasa sudah aman Zee melangkahkan kakinya menyebrangi halaman sekolah untuk memasuki kelasnya, namun sebelum beranjak pergi Zee mendengar seseorang yg memanggil namanya sontak saja Zee menengokan kepalanya menuju sumber suara tersebut
"Mau kemana Lo"suara itu Akir akhir ini sudah tidak asing lagi baginya
Zee menatap tajam matanya pada ketua OSIS, tersebut sedangkan orang ygdi tatapnya itu menyilangkan tanganya di dada, Zee merasa malas jika harus berdebat dengan kedua orang itu yg sialnya mereka lumayan cantik
"Jangan coba coba kabur lagi Lo" kini teman yg mendampingi ketua OSIS pun angkat bicara, orang itu adalah fioni
"Emng Lo lihat gue kabur"jawab Zee sambil memutar malaskan bola matanya
Sementara itu Chika yg sebagai ketua OSIS itu masih menatap Zee dgn datar
Chika dia ketua OSIS di SMA jakarta48 yg terkenal dingin dan cantik di merupakan salah satu idola di sekolahan
"Seret dia ke ruangan OSIS"pinta Chika pada fioni
Fioni mengangguk dan menarik tangan Zee menuju ruangan OSIS
"Gak usah tarik tarik gua bisa jalan sendiri"cetus Zee pada fioni
"Gak bakal gua lepasin Zee nanti Lo kabur"ucap fioni yg masih menarik tangan zee
Fioni membawa paksa Zee keruangan osis yg keramat bagi Zee, bukan keramat takut, hanya di dalamnya ada orang yg tidak ia sukai, sebenarnya dulu Aran dan Zee adalah sahabat tetapi karena Aran merebut kekasihnya itu membuat hubungan persahabatan mereka hancur dan anehnya lagi kekasihnya zee mau sama aran yg jelas jelas sudah tau mereka bersahabat
Aran menatap tajam Zee yg tadi di paksa masuk oleh fioni
"Lo lagi Zee gak ada kapok kapoknya yah"ucap Aran sambil menggelengkan kepalanya
"Pantas saja fioni gak mau lagi sama lo dan memilih gua"sambung Aran
"Gak usah bawa bawa masalah itu lagi, masalah itu cukup gua aja yg tau gimana sakit hatinya gua pada Lo berdua"ucap lantang Zee
Sampa akhirnya keributan mereka berhenti setelah mengetahui siapa yg datang semua orang yg ada di ruangan OSIS tersebut memandang chika dengan raut wajahnya yg begitu dingin tapi terlihat anggun dan cantik
"Lo bersihkan halaman sekolah"tunjuk Chika pada Zee yg masih asiknya dengan mengunyah permen karet
"Gua gak mau gua bukan babu Lo"ucap Zee
"Berani banget Lo bantah permintaan Chika"saut Aran
Zee melangkahkan kakinya mendekati Aran
"Emng, terus hubungannya sama Lo apa?"ucap zee pada Aran
Aran Yg sudah merasa geram dengan tingkah Zee berupaya melayangkan tinjunya pada Zee , namun dengan sigap Zee menangkap pukulan itu lalu di pelintir ke belakang
"Zee lepasin Aran"ucap Chika dengan nada tingginya membuat orang yg di ruangan OSIS terkejut
Zee langsung mendorong Aran sehingga tersungkur di lantai
Tampa rasa takunya Zee langsung melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan OSIS sambil berbicara pelan "sial berani sekali ketua OSIS itu nyuruh nyuruh gua"Bel istirahat
Semua anak anak pergi berhamburan meninggalkan kelasnya tetapi tidak dengan Zee di memilih untuk menyendiri di dalam kelas, namun tiba tiba di kejutkan dengan kedatangan fioni di hadapannya
"Lo kenapa sih akhir akhir ini kok berubah menjadi seperti ini?"tanya fioni
"Lo masih tanya kenapa, padahal Lo udah jelas tahu jawaban nya"jawab Zee mendongakkan kepalanya menatap fioni
"tadi gua beliin Lo roti sama air putih, pasti belum sarapan kan?"tebak fioni meletakan makana nya di meja zee
"Makasih tapi gua gak butuh"ucap Zee meninggalkan fioni di dalam kelasnya beranjak pergi kekantin karena memang dirinya benar benar lapar Zee merasa gengsi menerima makanan dari orang yg sudah menghancurkan hatinya, di perjalanan menuju kantin ada yg mencekal tangannya sehingga Zee memberhentikan langkahnya
"Lo mau kemana, siapa yg suruh Lo pergi, sementara lo belum ngebersihin halaman sekolah"ucap Chika dengan nada dingin ya
Zee merasa cape jika harus berdebat lagi dengan ketos itu dan berencana memberikan sedikit pelajaran pada chika, dia mendekatkan wajahnya sambil menatap mata Chika sejajar saling berhadapan, saking dekatnya membuat Chika merasakan hembusan nafas zee yg tidak beraturan
"Cup"
Chika membulatkan bola matanya sambil diam mematung memegangi bibirnya seakan tidak percaya dengan apa yg dilakukan Zee kepada dirinya
Zee memutar langkahnya menuju ke halaman sekolah untuk menuruti permintaan ketua OSIS tersebut dan tidak jadi pergi ke kantin, sesampainya di sana Zee menyapu halaman sekolahnya tidak banyak sampah sih tetapi yg banyak sampah dedaunan yg berguguran karena memang di halaman sekolah banyak pepohonan rindang
"Akhirnya kelar juga"guman zee
"Eh kak Zee kan?,"tanya gadis itu
Zee hanya mengangguk dan mengangkat satu alisnya karena adik kelasnya menghampirinya sambil menyodorkan roti dan air mineral
"Nama Lo siapa?"tanya Zee sambil mengambil air mineral dan rotinya yg diberikan gadis itu
"Marsha kak"ucap Marsha sembari melempar senyuman manisnya
"Makasih ya Marsha, senang berkenalan denganmu"balas Zee tersenyum tipis
Semua murid yg melihat itu berbisik bisik seakan tak percaya dengan apa yg dilihatnya, pasalnya Masha terkenal gadis yg cantik dan lemah lembut, kok sampai berani mendekati bad boy di sekolahnya
Selamat malam minggu!!
Cerpen!!
Semoga kalian suka!!Terimakasih jangan lupa vote dan komen
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

YOU ARE READING
Benci jadi cinta
Teen Fiction"cinta segi empat" Gak jago bikin deskripsi langsung baca aja ok!!