Dari percakapan yang tida sengaja di dengar sepertinya yesica sedang berbicara dengan ibunya melalui telpon. Zee dengan sabar menunggu di sofa sambil membuka handphone nya
"Maaf Zee, tadi ibu lagi bicara sama orang tua ibu dulu, mereka khawatir karena tiba tiba telponya terputus. Jadi ibu hanya bilang gangguan jaringan, ibu gak membuat mereka khawatir kalo tau kejadian tadi" ucap yesica sambil kembali duduk di sofa. Dia juga menyuruh Zee untuk meminum tehnya dan biskuit yang berada di atas meja.
"Iya gak papa Bu, namanya juga orang tua. Pasti khawatir kalo ada apa apa terjadi pada anaknya. Kalo mereka tau kejadian tadi kan bisa gawat, nanti bisa bisa ibu di suruh pulang kesana dan gak ngajar lagi, nanti gak adalagi dong alasan yang membuat aku semangat pergi ke sekolah"jawab Zee sambil bercanda
"Hahah bisa aja kamu Zee, ibu pikir kamu orangnya serius dan gak banyak omong loh" yesica tersenyum melihat kelakuan muridnya ini
"Hehe maaf Bu kalo gak sopan"
Zee tidak sengaja menunjukan sifat aslinya, untung saja yesica adalah orang yang mudah di ajak bercanda dan bisa menerima candaan orang lain
"Gak papa kok Zee, nah gitu dong kan ibu jadi bisa tau kamu, kamu kelihatan Deket sama semua yang ada di kelas tapi menjaga jarak sama semuanya" jawab yesica dengan penuh perhatian kepada Zee
"Ah gak juga Bu, aku gak jaga jarak dengan mereka"
"Haha pemalu juga kamu Zee"
Yesica tertawa sambil mencubit pipi Zee, yesica terbiasa mencubit pipi adik perempuannya ketika menggoda adiknya ketika masih tinggal dengan orang tuanya. Dia merasa gemas melihat Zee yang tersenyum malu itu dan secara tidak sadar melakukan hal yang sama seperti apa yang dia lakukan kepada adiknya, yesica pun segera melepaskan jemarinya dari pipi Zee
"Eh maaf ibu terbiasa nyubit adik ibu waktu dulu kalo lagi bercanda, jadi gak sengaja"
Yesica melihat Zee mengusap lembut pipinya yang tadi dia cubit dengan senyuman lembut
"Gak papa Bu, anggap saja aku adik ibu" jawab Zee sambil tersenyum,
yesica merasa senyuman Zee kali ini sangat berbeda dari yang biasa dia tunjukan. Senyumannya sangat tenang dan membuat dirinya pun merasa tenang dan nyaman, yesica terdiam sejenak dan membalas senyuman zee
"Kamu ini harus pake rok kalo mau jadi adik ibu hahaha..."
Yesica pun tertawa menjawab ucapan Zee. Lalu mereka melanjutkan obrolannya dengan hal hal seputar sekolah dan kehidupan pribadi
"Bu aku mau pamit pulang dulu ya, maaf ngerepotin ibu"
"Gak papa Zee, datang aja kesini kalo kamu lagi bosen, kalo soal yang tadi kamu boleh kok anggap ibu sebagai Kaka kamu kalo kamu mau cerita sesuatu ibu mau kok jadi pendengar yang baik" ucap yesica sambil tersenyum
"Iya makasih bu, buat hari ini aku ngerasa jadi lebih baik saat ngobrol sama ibu"
Zee terdiam sejenak memandang senyum indah yesica dia pun mengulurkan tanganya untuk memberi salam dan yesica pun mengulurkan tanganya untuk menerima salam dari Zee.
Namun dia agak terkejut ketika merasakan sentuhan bibir Zee di tanganya ini. Zee langsung pergi meninggalkan kontrakan yesica setelah melakukan selamanya dan tidak berkata apapun pada yesica
Yesica masih memandangi Zee yang berjalan semakin menjauh dia mengusap tanganya yang tadi dia gunakan untuk menerima salam dari zee
Jantungnya berdegup dengan kencang mengingat sensasi kecupan dari Zee. Dia pernah mengalami kejadian seperti ini dan dia hanya menganggap keisengan murid. Namun kali ini entah mengapa jantungnya berdegup dengan kencang tidak seperti biasanya
Setelah mengambil motornya di pos satpam Zee pun mengendarai motornya ke rumah, setibanya di rumah Zee langsung menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.
Zee pun duduk di kursi di balkon kamarnya sambil menyeduh kopi dan tak lupa menghisap rokok yang berada di genggamannya dia sedikit tidak percaya dengan apa yang telah di lakukan terhadap yesica yang berprofesi sebagai gurunya, dia mengecup tangan yesica dengan lembut setelah melihat wajah cantik yang di hiasi senyuman tulus itu
Saat itu dia hanya ingin menunjukan kekagumannya pada keindahan di depan matanya itu
"Huh semoga Bu yesica gak marah"
Zee melamun dan menyesali perbuatanya, dia khawatir jika Bu yesica tidak menyukai perbuatanya yang agak kelewatan itu. Apalagi ia langsung pergi tidak berkata apa apa setelahnya
Saat berada di lamunannya, Zee mendengar handphonenya bergetar dan langsung mengambil handphone yang berada di atas meja
Zee melihat notifikasi jika dia menerima pesan chat dari Bu yesica dengan gemetar dia takut akan tindakannya tadi yang mungkin membuat yesica marah akhirnya ia memberanikan dirinya untuk membaca isi pesan itu.
"Kalo sudah sampe rumah jangan lupa belajar ya"
Zee merasa aneh dengan isi pesan chat dari Bu yesica dia tidak tau harus membalas apa kepada yesica
"Siap Bu, ibu jangan lupa istirahat ya biar lebih tenang dan tidak keingat kejadian yang tadi, makasih sudah di jamu dengan baik di rumah ibu"
"Iya sama sama Zee, yaudah ibu istirahat dulu ya, met malam"
"Malam juga Bu"
Zee tersenyum lega membaca pesan dari yesica. Setelah perasaanya membaik Zee turun ke bawah untuk makan malam. Zee menghabiskan waktunya cukup lama di kontrakan yesica.
Karena malam ini adalah malam Minggu Zee mulai terbiasa dengan kehidupan barunya yang di temani oleh kesepian. Saat ini dia sedang berada di balkon kamarnya sambil menikmati secangkir kopi dan sebungkus rokok yang menemaninya menikmati langit malam
Ketika jam menunjukan pukul 10 malam dia mendengar notifikasi masuk dari handphonenya, dengan senyum sumringah Zee membaca pesan itu
"Kak Zee dah tidur?"
"Belom sha, Langi ngitungin bintang ini. Kamu kok belum tidur sha?"
"Lagi nonton Drakor nih, mumpung malam Minggu mau maraton"
"Horor malam Minggu waktunya pacaran kali"
"Kan pacar aku lagi sibuk ngitungin bintang kak"
"Pacarnya kurang cerdas tuh, punya pacar cantik malah di anggurin, bukanya di ajak jalan"
"Nggak papa kok kak, kan besoknya mau jalan bareng"
"Iya deh! Besok ya"
"Serius kak"
"Serius dong! Eh tumben tadi kamu gak kelihatan di sekolah sha? Malu yah sama gosip yang beredar di sekolah"
"Enggak lah, siapa juga yang malu aku malah seneng kok, biar cowo yang ngejar ngejar aku setop deketin aku"
"Oh jadi seneng nih?"
"Iya emang kenapa? Kak Zee gak suka? Lagian aku hari ini gak masuk sekolah kok kak lagi kurang enak badan"
"Gimana ya? Oh maaf sha aku gak tau"
"Gak papa kok kak ini juga sudah mendingan kok besok kan mau di ajak jalan pacar jadi langsung sembuh deh hehe"
"Huh dasar"
Zee merasa nyaman mengobrol dengan Marsha. Mungkin berpacaran dengannya bukan lah hal yang buruk, pikirnya. Zee melihat layar handphone sambil sambil membuang asap yang ada di mulutnya, dia pun mematikan puntung rokoknya dan mulai berbaring di atas ranjang dia lelah dan ingin cepat tidur.
Merokok memang lah hal yang buruk. Tapi setiap orang mempunyai alasan tersendiri untuk menikmatinya walaupun sudah tau akan dampak buruk yang akan terjadi kedepannya, namun hal itu tidak mengurangi peminatnya. merokok memberikan efek rileks bagi penikmatnya setelah melewati hari panjang yang membuat pikiran menjadi stres
Jangan lupa vote dan komen

ESTÁS LEYENDO
Benci jadi cinta
Novela Juvenil"cinta segi empat" Gak jago bikin deskripsi langsung baca aja ok!!