Zee langsung memasang kuda kuda yang sudah dia pelajari dari perguruan pencak silat PSHT dan bersiap menghadapi mereka. Zee menahan pukulan pria yang paling dekat denganya menggunakan tangan kiri dan tangan kananya berhasil mendarat di dagu pria tersebut
Zee merasa kepalanya di pukul pria lain dan ada yang memegangi badanya dari belakang untuk menahannya. Zee melesatkan tendangan kepada peria yang memukulnya mengenai ke bagian selangkangannya dan berhasil membuat pria itu berteriak kesakitan.
Zee terus menerima pukulan di badannya namun tiba tiba Zee membungkukkan badanya, jadi pukulan pria itu mendarat di Bagan kepala temanya sendiri otomatis melepas kan tubuh zee. Zee segera melayangkan tinjuan tendangan kepada mereka dengan cepat
Zee memegangi kepalanya yang terasa sakit, dia tidak bisa melihat dengan jelas pandangan matanya kabur. Dia berlutut sambil memegangi kepalanya di antara pria pria yang sudah tergeletak tak sadarkan diri
Zee pun berjalan ke arah pria yang sudah menggoda Marsha itu yang sedang berlutut sambil memuntahkan isi perutnya, walopun pandanganya sudah tidak jelas Zee dapat mengetahuinya
Zee menjambak rambut pria itu yang bernama dilan cepmek sambil berteriak
"Jangan macam macam Lo sama gua! Kalo gua mau gua bisa habisin Lo sekarang juga! Jangan pernah muncul lagi di hadapan gua atau cewek gua"
Zee langsung melepaskan jambakanya dan mengambil rokok di sakunya dia menyalakan rokoknya lalu mematikannya rokok yang menyala di tangan kanan dilan.
"Cari gua kalo Lo mau, tapi inget lain kali kelar hidup elu"
Zee pun pergi meninggalkan Genk kecil sambil memegangi kepalanya, namun dia berhenti ketika melihat Marsha yang berada di dekat Zee bertarung
Marsha terlihat menangis, lalu Marsha mendekat ke Zee dan melihat Zee mengeluarkan dari hidungnya dan memegangi kepalanya
"Aaaa...kak Zee" Marsha langsung mengambil sapu tangan dari dalam tas nya dan mengelap darah yang kelua dari hidung zee
"Gak papa Sha, cuma sedikit pusing hehe"
"Ih sempat sempatnya tertawa, aku khawatir tau hiks hiks"
Marsha memberhentikan taksi yang kebetulan sedang lewat di dekat taman dan membatu Zee untuk naik taksi
"Aduh kenapa itu neng pacarnya berdarah gitu mau ke rumah sakit?" Ucap sopir taksi itu melihat Zee yang memegangi sapi tangan penuh darah yang ia tempelkan di hidungnya
"Gak bang kita langsung pulang kerumah aja!" Jawab Zee dengan suara pelan
"kita langsung kerumah sakit aja kak! Biar kamu langsung di obati" ucap Marsha yang masih sedikit mengeluarkan air mata
"Gak papa kok sha, aku istirahat di rumah saja, berangkat bang" Zee pun menyuruh sopir taksi untuk menuju kerumahnya
Setibanya di rumah Zee langsung memasuki kamarnya di bantu oleh Marsha. Melihat darah yang sudah berhenti di hidungnya, kemudian Zee memutuskan untuk mandi sekalian membersihkan tubuhnya.
"Sha tolong bawakan baju sama celana di dalam lemari aku" Zee berteriak kepada Marsha agar membawakan pakaian. Zee mendengarkan langkah kaki dia pun sedikit membuka pintu kamar mandi
Marsha yang melihat wajah Zee yang sudah bersih dan terlihat segar. Ia langsung mendorong pintu kamar mandi dan memegangi wajah Zee dengan kedua tanganya dan membiarkan baju gantinya tergeletak di lantai kamar mandi.
"Kamu sudah sembuh lagi kak?"ucap Marsha dengan ekspresi wajah yang tidak percaya dengan apa yang di lihat. Dia merasa senang dan langsung Memeluk tubuh Zee dengan erat
"Bagus deh, aku takut Kaka kenapa kenapa"
Marsha yang sedang memeluk Zee pun merasa lega dan menurunkan tanganya dari punggung Zee namun tiba tiba dia merasa ada yang aneh. Tanganya seperti menyentuh sesuatu yang hangat dan kenyal lalu dia merasa di bagian perutnya seperti ada benda tumpul yang ingin menusuk bagian perutnya
Marsha yang menyenderkan pipinya di dada Zee pun merasa pipinya menyentuh dada bidang Zee. Kemudian dia melepaskan genggamannya pada sesuatu yang kenyal dan mundur selangkah. Marsha langsung melihat bahwa benda yang menusuknya itu adalah sesuatu yang panjang dan sedikit mengacung ke atas
Marsha memperhatikan benda itu terus membesar secara perlahan di depannya merasa ingin meledak, Marsha kemudian melihat wajah Zee yang terlihat kaget. Ketika mata mereka bertatapan Zee menutupi benda itu.
"Da da dasar mesum!" Marsha langsung berteriak dan menutupi wajahnya dengan kedua tanganya
Zee pun sudah memakai kaos dan celana penampilan Zee yang tadi menyedihkan seperti hanya sandiwara saja. Lalu Zee menghampiri Marsha yang tengah duduk di tepian ranjang kamar sambil menundukkan kepalanya
Zee menggunakan kaos putih Dan celana jeans pendek biru"Hem seharusnya yang malu itu aku Lo sha" ujar Zee sambil duduk di sebelah Marsha
"Ihhh tetep aja aku juga malu. Kamu gak bilang bilang kalo gak pake handuk sih" jawab Marsha sambil menyenderkan kepalanya di bahu Zee
Zee pun memeluk Marsha dari samping dan menempatkan tanganya di atas pundak Marsha
"Hem udah megang pantat om, liat pusaka milik om, gak bayar pula kamu sha"
"Kan kan gak sengaja kali kak! Kak Zee mesum ih" ucap Marsha dengan suara yang pelan
"Hmmm cewe mesum yang suka memegang pantat cowo dan memandangi pusakanya dengan mata yang bias ya dek Marsha ini" ucap Zee menggoda Marsha
"Maaf dong kak! Kaka di inget terus ih, jadi inget lagi kan! Lagian kak kemarin juga mengintip rok aku" ucap Marsha sambil menutupi matanya
"Kan beda sha, kamu megang langsung dan lihat langsung Tampa halangan haha"
"Kita sebenarnya ini apa sih kak?"
"Eh, bukanya kita pacaran heh" jawab Zee dengan gugup
"Serius kak!"
"Aku sayang kamu kok sha" ucap Zee dengan wajah yang serius
"Aku juga sayang kak Zee" Marsha menjawabnya dengan suara pelan
Zee hanya mengecup bibir Marsha secara perlahan sambil bertatapan dengan Marsha
Marsha merasa terkejut dengan apa yang Zee lakukan. Namun pada akhirnya Zee mulai melumat bibir Marsha dan Marsha pun mulai memejamkan matanya dan mulai menikmati Ciuman itu. Marsha merasakan ciuman itu semakin intens dan lidah Zee mulai memasuki mulutnya
Marsha pun membuka mulutnya sedikit agar memudahkan Zee untuk menemukan lidahnya. Mereka saling menatap mata masing masing dengan nafsu yang memburu. Ini merupakan ciuman yang intens bagi Marsha, Zee langsung memberikan hal baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya
Marsha hanya pernah melihat ciuman di drama Korea yang ia tonton tapi menonton dan melakukanya merupakan hal yang sangat berbeda.
Meskipun Marsha anak yang polos, tapi dia sedikit tahu tentang hubungan peria dan wanita, tapi dia tidak tau langkah langkah apa yang harus di lakukannya
Zee dan Marsha mengakhiri aksinya tersebut, Zee langsung beranjak ke dekat jendela lalu menyalakan rokoknya. Ekspresinya pun terlihat lebih santai setelah ia memejamkan matanya sejenak.
Saat Marsha mengangkat kepalanya dia melihat Zee sedang merokok santai dengan wajah yang Tampa berdosa. Marsha bertanya tanya dalam hatinya jika yang mereka lakukan sebelumnya hanyalah ilusi. Namun dia masih merasakan sensasi bekas ciuman di bibirnya.
Zee dengan wajah polos dan ramahnya menoleh kepada Marsha dan memberikan senyuman ramah bagaikan kakek tua yang bertanya kepada cucunya
"Kenapa sha?"
"Eh" Marsha masih bingung dengan apa yang barusan terjadi!
Jangan lupa vote dan komen

YOU ARE READING
Benci jadi cinta
Teen Fiction"cinta segi empat" Gak jago bikin deskripsi langsung baca aja ok!!