Zee memandangi langit di sore hari yang berwarna jingga kemerahan di halaman belakang rumah Chika sambil memegangi secangkir teh hangat yang baru saja Chika hidangkan. Lalu terdengar sayup sayup lagu terdengar yang sedang di mainkan di dalam rumah, beberapa menit kemudian Chika muncul dari balik pintu geser sambil membawa stoples kue kering dan sebuah buku
Saat ini Chika telah mengganti seragam sekolah dengan kaos putih polos berlengan pendek dan dan kedua kakinya di balut celana jeans pendek selutut, dengan gaya rambut di kuncir kuda
"Itu lagu apa Chik ko serem banget lirik lagunya?"
"Oh itu lagu yang liriknya dari bahasa latin terus nyeritain tentang dunia yang kita tinggalin sekarang. Mulai dari alamnya, musim,pagi dan malam, masih banyak lagi lainya" dengan sangat semangatnya menjelaskan tentang makna lagu tersebut sementara itu Zee hanya bengong, gak ngerti
Karena Chika melihat raut wajah Zee yang kebingungan dia langsung tersenyum
Tidak lama kemudian Zee mulai terlena dengan lagu itu nada yang di mainkan oleh instrumen klasik serta suara lembut telah sukses membuat perasaanya menjadi damai
"Kenapa kok jadi bengong? Enak yah lagunya? Tadi katanya serem?" Chika menggoda Zee
"Tau ah, terserah gua dong" Zee memalingkan muka langsung menminum teh manis itu
"Zee Lo percaya gak sih di dunia ini tuh ada cinta yang gak pernah mati?" Tanya Chika
Zee langsung menoleh ke arah Chika ternyata Chik juga sedang menatap zee
"Gak tau" ucap Zee menggeleng
"Gua cuma berandai andai kaya lagi yang sedang di putar ini, terus gua dapet deh makna karangan gua sendiri walaupun gua gak tau makna yang sesungguhnya, tuh apa?" Ujar Chika
Zee membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman mendengarkan perbincangan selanjutnya
"Menurut gua lagu ini bercerita sebuah sepasang kekasih tapi mereka berpisah di tengah jalan mungkin si cowo yang jadi biang masalah, si cewek akhirnya pergi meninggalkan si cowok Tampa rasa sesal buat ngejar mimpinya sendiri"
"Tapi ternyata si cewek ini juga bisa realistis,mimpi yang di kejarnya terlalu tinggi. saat menyadari hal tersebut si cewek mulai berharap pada si cowok, berharap agar dia gak bilang selamat tinggal karena si cewek itu masih mencintai si cowok"
"Dan mungkin si cewek itu berharap agar kisah cinta mereka berdua dapat di ceritakan secara turun temurun"
"Ngerti gak gua ngomong apa?"
"Iya ngerti kok" jawab zee
"Alah bohong! Elu mah mana ngerti" ucap Chika menoyor kepala Zee
Zee hanya tersenyum lebar lalu mengangguk dengan Tampa bersalah dan mereka berdua mula tertawa
Kemudian mereka berdua mengganti bahan obrolan yang lebih ringan agar dapat di cerna oleh otak Zee yang super lemot sambil di iringi lantunan lagu tersebut.
POV zee
Memang benar pada saat itu gua benar gak ngerti sama sekali tentang apa yang di jelaskan Chika namun sekarang perlahan gua mulai mengerti tentang apa yang di jelaskannya pada waktu itu, secara tidak langsung Chika telah mengajarkanku sebuah pelajaran berharga realistis dalam menghadapi sesuatu dan bisa menghargai apa yang kita punya sekarang, sebelum kehilangan hal tersebut
Chika juga menjelaskan kepada gua bahwa si cewek dalam lirik lagu tersebut menginginkan kisah cinta nya untuk di ceritakan secara turun temurun, dan sekarang gua juga meiliki sebuah keinginan yang sama dengan cewek tersebut. Gua juga ingin kisah cinta gua dan Chika bisa gua tulis dan diceritakan dengan sebuah harapan:

YOU ARE READING
Benci jadi cinta
Teen Fiction"cinta segi empat" Gak jago bikin deskripsi langsung baca aja ok!!