OS-13

585 79 10
                                    

Part sebelumnya

Baru aja mereka ingin berbalik, langkah mereka tiba-tiba saja terdengar nama mereka dipanggil oleh seseorang.

Melihat ke arah orang itu, Daichi dan Kuroo lagi-lagi menghela napas. 'Hah... tidak lagi," batin Daichi dan Kuro lelah.

***

"Ohayou Daichi-san, Kuroo-san!" seru seseorang tersebut.

"Ohayou, Akaashi!" balas Daichi dan Kuroo bersamaan.

Yap! Orang yang membuat Daichi dan Kuroo menghela napas adalah Akaashi, kenapa? Karena Akaashi juga termasuk orang yang sangat menyukai Hinata.

Dan jika Akaashi mengetahui Hinata berubah menjadi bayi, kira-kira apa yang akan terjadi? Pastinya kalian bisa menebaknya sendiri kan.

Hinata yang biasa saja Akaashi sangat suka, apalagi Hinata yang berubah menjadi bayi. Sudah dipastikan, Akaashi akan ikut berperang.

Melihat Akaashi belum sadar akan Hinata, Daichi mengajukan pertanyaan kepada Akaashi agar dia tidak menanyakan di mana Hinata.

"Omong-omong, Akaashi. Di mana kaptenmu?" tanya Daichi.

"Bokuto-san? Dia ada di-" Perkataan Akaashi terhenti karena melihat sang kapten tidak berada di sisinya.

"Are? Tadi dia masih berada di sampingku," ucap Akaashi. Daichi dan Kuroo hanya bisa menggelengkan kepala. Mengetahui kapten Fukurodani itu memang sedikit berbeda diantara para kapten lainnya.

"Biarkan saja burhan itu Akaashi. Lagipula ini masih wilayah nekoma, tidak akan ada hal yang buruk terjadi... mungkin," ucap Kuroo untuk menenangkan Akaashi yang terlihat sedikit khawatir.

Akaashi mengangguk, 'Benar kata Kuroo-san, ini masih di wilayah nekoma. Jadi tidak akan ada hal yang buruk terjadi,' batin Akaashi menenangkan diri.

Tak lama kemudian terdengar dari kejauhan seseorang memanggil nama Akaashi, "AGAAASHEEE!" Orang itu berteriak memanggil Akaashi dengan heboh.

Saat sudah berada di depan Akaashi, orang itu langsung bercerita dengan heboh kepada Akaashi.

"Akaashi, Akaashi, Akaashi tau tidak?" tanya orang itu.

"Tidak, Bokuto-san. Karena kau belum menceritakannya," ujar Akaashi dengan datar.

"Ohh, iya benar juga. Kalau gitu, aku akan memberi tahu Akaashi sekarang. Tadi, aku melihat Sugawara sedang-" ucapan Bokuto terpotong oleh Kuroo yang berdeham, "Ehem."

"Eh, Kuroo-bro. Sejak kapan kau ada di sini?" tanya Bokuto bingung.

"Aku di sini lebih dulu darimu Boku-bro. Tega sekali kau tidak menyadari keberadaanku," ucap Kuroo dramatis untuk menjahili Bokuto.

"Eh?! Maaf kan aku Kuroo-bro, aku tidak bermaksud. Lagipula bukan salahku, kau tadi terhalang Akaashi. Jadinya aku tidak melihat," ujar Bokuto membela diri seraya mengerucutkan bibirnya.

Kuroo tertawa, Daichi menggelengkan kepala, Akaashi menatap dengan wajah datar.

"Bokuto-san, apa yang tadi kau ingin ceritakan kepadaku?" ucap Akaashi membuat Bokuto kembali teringat.

"Oohhh, Itu!! Tadi, aku melihat Sugawara sedang meng-" Untuk yang kedua kalinya ucapan Bokuto terpotong. Kali ini oleh Daichi.

"Bagaimana kalau ceritanya di dalam saja? Aku yakin yang lain sedang menunggu kita di dalam," Daichi mengeluarkan alasan yang paling jelas untuk menghentikan Bokuto.

Daichi tau, cepat atau lambat Akaashi akan mengetahui keadaan Hinata. Meski begitu, biarlah dia mencegahnya sedikit lebih lama.

"Eh? Ada Daichi juga? Sejak kapan kau juga ada di sini?" terlihat jelas bahwa Bokuto sangat bingung, padahal Daichi sedari tadi berada tepat di samping Kuroo.

Our Sun Where stories live. Discover now