Special Chapter: Hari Kemerdekaan 🇮🇩

304 36 4
                                    

Sekarang ini seluruh siswa maupun siswi sedang melaksanakan upacara yang sangat penting bagi negara kita tercinta ini, peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Tak terkecuali baby Hinata dan kawan-kawannya. Saat ini mereka sedang fokus menyanyikan lagu Indonesia seraya melakukan penghormatan kepada Bendera Indonesia.

Kalau ditanya apakah baby Hinata ikut upacara di lapangan? Jawabannya iya, baby Hinata berdiri di samping Sugawara yang berada di barisan belakang.

Lucunya saat mereka bernyanyi baby Hinata juga ikut bernyanyi meski tak ada suara yang terdengar hanya bibirnya saja yang mengucap.

Bagaimana bisa baby Hinata ikut upacara? Mari kita kembali sebelum upacara di mulai.

Flashback

"Jadi, siapa yang akan menjaga Hinata saat kita upacara?" Saat ini Daichi sedang mengumpulkan para anggotanya untuk berdiskusi mengenai siapa yang akan menjaga Hinata.

Sedangkan yang menjadi permasalahan sedang tertidur lelap di gendongan Yamaguchi. Bayi itu masih terlelap karena memang tadi Yamaguchi membangunkan baby Hinata lebih awal, agar tidak terlambat mengikuti upacara.

"Aku bersama Noya-san saja Daichi-san" ucap Tanaka botak.

Noya mengangguk, setuju dengan usulan Tanaka. "Tidak! Kalian tidak bisa ku percaya." Siapa lagi kalau bukan Sugawara.

'Aku tidak akan membiarkan bayiku diserahkan kepada mereka' batin Sugawara.

Daichi mengangguk, dia juga tidak setuju jika Hinata dijaga oleh Tanaka dan Noya, yang ada Hinata akan dalam bahaya.

"Kalau begitu aku saja Daichi-san," ucap serempak Kageyama, Tsukishima, Yamaguchi, serta Yachi. Para anak kelas satu itu saling berpandangan satu sama lain.

Terlebih Kageyama dan Tsukishima, mereka saling bertatapan dengan tajam. Sedangkan Yachi dan Yamaguchi hanya bertatapan lalu tertawa.

Daichi menghela napas melihat Kageyama dan Tsukishima. Baru saja Daichi ingin mengucap, sosok yang diperebutkan sudah terbangun dan menatap sekeliling.

"Cuga~" ucap baby Hinata menatap ke arah Suga sambil mengulurkan tangannya meminta gendong.

"Aww sayangku, sini-sini kau rindu denganku ya" Suga menggendong dan mengecupi muka baby Hinata, hingga si bayi tertawa lucu.

Daichi yang melihat itu tersenyum, "Baiklah, sudah diputuskan yang akam menjaga Hinata adalah Suga"

Yachi dan Yamaguchi mengangguk, 'lagipula Hinata juga yang memilih Sugawara-senpai,' pikir mereka.

Tapi tidak dengan Kageyama dan Tsukishima, mereka terlihat begitu suram. Ingin memprotes tapi mana bisa mereka mengalahkan induk bayi itu.

Bel pun berbunyi, Suga pun menepi ke pinggir lapangan berteduh di bawah pohon agar baby Hinata tidak kepanasan.

Tapi baru saja Suga ingin duduk, baby Hinata tiba-tiba merengek, "Citu... Cituu... Citu...." Baby Hinata menunjuk ke arah lapangan dimana para murid sedang berdiri untuk mengikuti upacara.

"Kenapa Hinata? Kau ingin ke sana?" Memgerti dengan ucapan Suga, Hinata semakin mencondongkan badannya ke arah lapangan yang dia tunjuk.

Suga berdiri dan berjalan ke arah lapangan, berdiri di barisan belakang sambil menggendong Hinata. Suga mencari tempat yang tidak terlalu panas agar baby Hinata tidak kepanasan.

"Lun Cuga, Lun.... (Turun suga turun)" Suga yang mengerti menurunkan Hinata, membiarkan dia berdiri di sampingnya.

Suga tersenyum, tak lama upacara di mulai. Baby Hinata berdiri dengan mata berbinar, meski keringat sudah menetes baby Hinata tetap tidak gentar.

Flashback off

Saat ini upacara sudah selesai, baby Hinata dan Sugawara juga sudah menepi ke arah tempat tadi mereka berteduh.

Dengan telaten Sugawara mengusap lembut keringat di dahi baby Hinata, tak disangka Hinata mengikuti upacara dengan khidmat. Dia sama sekali tidak mengeluh haus ataupun minta di gendong oleh Suga.

Suga sempat khawatir dengan Hinata, karenanya dia sempat sesekali melirik Hinata. Tapi ternyata Hinata masih berdiri dengan antusias.

Para anggota Karasuno menghampiri Suga dan baby Hinata, "Hinata kenapa Suga? Kok dia berkeringat seperti itu?" tanya Asahi melihat Hinata bercucuran keringat.

Suga tersenyum dan menceritakan bagaimana lucunya Hinata tadi. Reaksi mereka yang mendengarnya tertawa ringan.

"Lucu sekali Hinata ingin ikut upacara," ujar Kiyoko.

"Sugawara-san ayo kita ke kantin sebelum pulang, kasian Hinata terlihat kelelahan," ujar Ennoshita.

Suga mengangguk, baru saja akan berjalan ke kantin. Terdengar suara berisik dari atas, terlihatlah di sana beberapa helikopter dengan salah satunya membawa bendera Indonesia.

 Terdengar suara berisik dari atas, terlihatlah di sana beberapa helikopter dengan salah satunya membawa bendera Indonesia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Source: Google)

Hinata yang tadinya lelah menjasi sangat antusias melihat itu, saking antusiasnya badanya terlonjak-lonjak di gendongan Suga. Tangannya terangkat ingin memggapai helikopter itu.

Anggota karasuno tertawa melihat Hinata yang begitu semangatnya, 'Hinata benar-benar menjadi bayi' batin anggota karasuno.

***

Saat ini anggota karasuno sedang berada di kantin untuk beristirahat, begitu juga dengan bayi kecil mereka.

Si kecil dengan tak sabarnya ingin menggapai botol susu yang dipegang oleh Kiyoko, "Tunggu dulu ya Hinata, susumu sedang dibuatkan oleh Shimizu," ujar Suga.

"Tampaknya Hinata sangat haus Suga, jadi dia tidak sabaran," balas Kiyoko seraya memberi botol susu ke Hinata yang langsung disambut antusias.

Hinata menghisap kuat nipple buatan itu, dengan matanya yang perlahan menutup. Tampaknya bayi kecil kita begitu lelah.

Para anggota Karasuno tersenyum melihatnya, melanjutkan makan mereka dengan pelan agar tidak menganggu Hinata. Beruntung kantin tidak terlalu ramai, Hinata jadi bisa tidur dengan nyenyak.

***
Haiii, minna. Gimana kabarnya? Hehe aku buat ini sambil menunggu votenya tercapai, maaf ya kalau tidak panjang.

Semoga kalian suka dengan chapter kali ini.

Sampai jumpa di chapter selanjutnyaaa, jangan lupa vote chapter sebelumnya supaya bisa cepat up 😘

Our Sun Where stories live. Discover now