friends

3.1K 476 30
                                    

Kata siapa jalan menuju Roma itu mudah?

Naif sekali Jisoo kalau berpikir bahwa cukup bertemu dengan apa yang dicari, maka selesai semua masalah sehari-hari.

Nyatanya, malam ini remaja tersebut masih terbaring di kasur empuk. Menatap langit-langit kamar, sesekali juga menatap langit berbintang di luar.

Masih terngiang ucapan Jeonghan saat bertemu tadi. Tegas mengatakan bahwa ia tidak pernah tau caranya kembali ke alam yang mereka tempati. Bukan bohong, Jisoo yakin. Karena kalau Jeonghan tau, umurnya tak mungkin hampir menginjak seribu tahun sekarang.

Apa yang terjadi pada si mantan malaikat ini?

Skenario klasik tentang hukuman karena telah berhubungan dengan makhluk yang tak sebangsa sudah pasti jawabannya.
Tapi sekelas Lord of Lust? Seriously? Rela begitu saja pasangannya 'dibuang' jauh dari sisi?

Terus juga, Yoon Jeonghan tidaklah sama seperti Jisoo. Ia tidak bereinkarnasi. Menetap di umur yang sekarang selamanya, adalah satu petunjuk bahwa dikirimnya ia ke bumi bukan atas kehendak si iblis.

Makin kuat saja skenario klasik tentang cinta terlarang kita hari ini.

(Flashback starts)
"Mana tanda kontrakmu?"

"Huh?"

"Pasti ada. Cherry selalu menandai apa yang ia setujui."

"..bahu belakang."

"Boleh aku lihat?"

"Silakan."

"Ah. Maksudku, kamu turunkan sedikit kerah.."

"Okay?
..aku kira kau penasaran ingin menyentuh juga."

Jeonghan pura-pura tidak mendengar Jisoo. Tangannya bersidekap, terkepal dalam diam. Menahan nafas sejenak, tapi kemudian menghela pelan tanda lega kala garis membentuk sebuah pola berwarna gelap perlahan terpampang.

"Lily.
Artinya urusan pribadi."
Ucapnya seraya tersenyum, tipis.

"Wow. Aku baru tau ukiran ini punya makna."

"Mau lihat punyaku?"

"Ada?!"

"Um. Perhatikan baik-baik."

Tepat di telapak tangan kanan. Bak pembuluh darah yang menyala, kemerahan dari jari manis Jeonghan menjalar ke seluruh permukaan. Samar gambar terlihat, mawar indah terpatri selama beberapa detik. Kemudian kembali seperti semula.

"Kau tau? Biasanya Cherry memaksakan kontrak semaunya.
Tapi untukku, ia meminta izin terlebih dahulu.

Karena ini kontrak abadi, aku ingin darahku mengalir di genggamanmu.

Ucapnya, yang membuatku bodoh menganggukkan kepala bagai budak hahaa."
(Flashback ends)

Nah, di sini masalahnya.

Karena kontraknya ada di telapak tangan Jeonghan, semua tingkah lakunya mendadak menjadi beban pikiran Jisoo sebelum tidur.

Jeonghan tak pernah menyentuh Jisoo dengan tangan tersebut.

Bukan sok tau, tapi Jisoo jelas menangkap gerik kehati-hatian di sana.

Pasti kontrak mereka saling terhubung.
Pasti ada akibat jikalau kontrak mereka saling bersentuh.
Pasti ada sebab kenapa Jeonghan menahan diri, urung mengungkapkan keingintahuannya dengan cara menyentuhkan kontrak mereka, sama seperti apa yang Jisoo harapkan.

"Lee Seokmin.."

"Benar juga.
Kalau aku bawa Jeonghan pergi, anak itu akan sebatang kara."

"Jeonghan juga anggapnya aku adalah teman Seokmin. Jadi kalau kita berdua pergi, benar-benar sendirian itu anak."

✓Reincarnated Again & Again [SeokSoo BxB]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin