home

2.3K 400 15
                                    

"Cherry?"

"...."

"Cherry, bangun."

Padahal bukan namanya yang dipanggil. Tapi Jisoo langsung membuka mata kala suara lembut tadi terdengar lagi.

Sial, berapa lama ia terpejam? Dimana ini? Jeonghan, suara Jeonghan dari mana asalnya?

"Chiel.."

Deru nafas berat di belakang lantas membuat Jisoo berbalik. Kali ini sepenuhnya sadar bahwa ia telah 'pulang'. Kembali ke hadapan singgasana tempat dirinya pertama dikunjungi sang iblis.

Tidak ada perubahan berarti. Masih kacau seperti pertama dipamiti, kosong tak berpenghuni kecuali seonggok makhluk besar yang auranya masih bisa membuat bulu kuduk Jisoo berdiri padahal sedang dalam kondisi tak berdaya.

Rapuh. Lechery di sana duduk bersandar tanpa pengawal. Sendirian dengan jubah lusuhnya, merundukkan kepala sehingga hilang angkuh yang selama ini tersirat.

Bahkan untuk sekedar membalas tatapan dari tamu yang mengunjunginya pun, Cherry harus dibantu. Jemari lentik Zerachiel dengan lembut menyentuh kedua pipi kekasihnya guna mendongak, saling mengagumi pantulan diri dalam manik masing-masing yang amat mereka rindukan.

"Aku pulang, Lechery."

Demi apapun, Jisoo yakin bahwa iblis ini tak pernah sekalipun memberikan tatapan baik. Bibirnya selalu penuh dengan ancaman. Juga wajahnya tak pernah Jisoo ingat bisa berekspresi seperti itu dimana sekarang, ia mencoba tersenyum. Hangat menyambut wajah Jeonghan yang mendekat, menuntut sebuah ciuman rindu akibat lama tak bertemu.

Tidak ada suara. Tiap detik hanya diisi dengan Jisoo yang turut bergembira menatap reuni penuh kasih di hadapannya. Ikut merasa bahagia kala genggaman Jeonghan pada pundak sang iblis terus menguat, meyakinkan bahwa kekasihnya kini dalam jangkauan. Penantian lamanya tak sia-sia kala dibayar oleh kecupan sayang, bukan nafsu seperti apa yang umumnya naluri para iblis tercipta.

Kalau tidak salah lihat, bulir di pipi Jeonghan tadi adalah air mata.

Menetes dengan indahnya seakan membayar semua penantian yang telah diperjuangkan.

"I miss you."

"I miss you more, My Angel."

"Kau masih punya waktu?"

"..ya, ku rasa."

Sebuah pelukan diterima. Lechery sedikit menggeram marah lantaran sulit membalas erat rangkulan sang kekasih di tubuhnya. Namun ketika kedua lengan besar itu berhasil melingkar, tak terbesit sedikit niat untuknya terlepas.

Manik gelap tajam kini terpejam. Seakan tenang dan tidak peduli apapun yang terjadi nanti.

"Angel.. akhirnya aku bisa pergi dengan tenang."

"Kau tidak boleh langsung pergi begitu."

"Kau tau sendiri, ini hukumanku.
Waktuku yang sedikit, kekuatanku yang habis-"

"Maksudku, bilang terima kasih dulu pada Pangeran."

"...."

"Jisoo juga, berkorban banyak sepertimu."

"Itu sudah kewajibannya."

"Cherry.."

"....."

"Ayolah. Demi aku?"

"......."

"Cha. Dimana dia, si pangeran-"

Merasa namanya terpanggil, sang pangeran tak heran mendapati ketidak tertarikan si iblis atas ide Jeonghan.

✓Reincarnated Again & Again [SeokSoo BxB]Where stories live. Discover now