who?

2K 417 38
                                    

Suara langkah terseok dari arah pintu gereja tak membuat Jeonghan menolehkan kepala. Bahkan samar sengguk tangis yang kian terdengar pun tak juga digubrisnya.

Karena ia tau, bahwa semua suara tersebut menyiratkan banyak arti juga perasaan si empunya, yang tak lain dan tak bukan adalah penyelamatnya sendiri.

"It hurts, isn't it?"

"....."

"Maaf."

"Ayo."

"Hong Jisoo, kau baik-baik saja?"

"Berikan tanganmu."

"Tunggu.
Aku ingin memastikan kau pergi dari sini tanpa penyesalan, jadi-"

"Zerachiel, kekasihmu tidak punya banyak waktu."

"..."

"Aku sudah pamit."

Tes.

Air matanya jatuh lagi.

"Aku tidak akan menyesali apapun."

Ucapnya, berlawanan dengan hati yang terbakar sakit. Namun diabaikan begitu saja kala Jeonghan mengulurkan tangan untuk disentuh.

Jisoo menerimanya dengan lembut. Membiarkan kontrak keduanya yang telah saling memberi sinyal cahaya sejak tadi, kini perlahan mulai bergerak mencari satu sama lain. Berkumpul menjadi satu di punggung tangan Jisoo juga Jeonghan, yang kemudian menghasilkan sebuah gerbang gelap memaksa keduanya masuk tanpa memutus genggaman.

Satu kedipan, lalu menghilang. Berkat kekuatan iblis yang tersimpan dalam setiap ukiran kontrak mereka, seisi gereja yang ditinggalkan kini berguncang. Menghasilkan getaran kuat hingga membunyikan lonceng dengan sendirinya.

Detik itu juga, sosok bernama Jeonghan dan Joshua seakan tak pernah hadir di bumi.

--

"Kata Joshua, orang-orang akan melupakannya ketika dia menghilang.
Apa itu berlaku juga untukmu?
Kalau kau menghilang- maksudku pulang, apa aku juga akan melupakanmu?"

"Tergantung.
Apa kau mau melupakanku?"

"..."

"......"

"Iya."

"..kenapa?"

"Karena aku manusia."

"????"

"Tidak seperti dirimu yang seorang malaikat, loyalitas tak selalu ada pada manusia.
Tuhan Maha membolak-balikkan hati hambanya."

"Aku tau. Apa hubungannya?"

"Kalau aku bisa mengingatmu sepanjang hidupku, bagaimana kalau suatu hari nanti aku malah membencimu?"

"......"

"Sosok Joshua mungkin tetap tidak bisa kuingat setelah kepergiannya nanti. Tapi bagaimana dengan perasaan kosong, kecewa, juga sedih yang tak perlu alasan untuk terus menghantui?

Karena sesungguhnya, wujud bisa kapan saja menghilang, tapi tidak dengan perasaan."

"Ah.
Aku paham."

"Yap.
Makanya, mungkin lebih baik aku melupakanmu."

"..."

"Aku yang sekarang, mengingatmu sebagai sebuah takdir baik yang membawaku hidup untuk mengenal seorang Joshua. Jadi jika nanti saatnya tiba sebuah kekosongan di hatiku, sebelum Tuhan membalikkan keteguhan hatiku, aku tidak ingin menyalahkan siapapun bahkan takdir sekalipun."




✓Reincarnated Again & Again [SeokSoo BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang