date

2.3K 436 50
                                    

Kau tau, melakukan sesuatu yang sama sekali di luar rencana sangatlah mendebarkan.

Ingatkah kalian bagaimana seorang Hong Jisoo berambisi untuk membuat Lee Seokmin menjadi manusia mandiri yang bisa hidup tanpa bergantung dengan malaikatnya?

Lihat sekarang siapa yang menggenggam erat tas di pundak lantaran jantungnya ramai menolak langkah kaki yang semakin mendekat ke arah rumah pemuda Lee tersebut.

Ya, Jisoo akui di detik-detik terakhir ini, justru ialah yang tidak sanggup membiarkan Seokmin mandiri.

Hari ini, Jisoo ingin Seokmin menjadi sosok yang membutuhkannya. Lebih dari ia membutuhkan malaikatnya.

Satu tarikan nafas, akhirnya kepalan tangan di tas kini turun. Beralih menjadi sebuah ketukan setengah tidak sabar seakan menanti si empunya rumah keluar sekarang juga.

Well, ia tau ini hari Sabtu, libur, masih pagi juga, tapi-

"J-josh?"

"...."

"Ah. Sorry. Aku baru selesai mandi. Sebentar."

Kemudian pintu ditutup.
Meninggalkan Jisoo dengan wajah bodoh, lupa bagaimana caranya berkedip saat melihat tubuh setengah telanjang Lee Seokmin.

"..menyebalkan."

"Bagaimana kalau tamunya bukan aku?!
Apa dia akan keluar seperti itu juga?!"

"Wah. Mood ku-"

Celoteh Jisoo terputus lantaran pintu sudah dibuka kembali. Kali ini menampakkan Seokmin yang ia kenal. Senyum tampan, manik tenang, juga suara yang elegan menyapa riang kehadiran dirinya.

"A-apa?
Kenapa seperti orang kegirangan gitu?!"

"Aku tidak melihatmu sebulan lebih, kau tidak akan mengerti."

"..tau.
Kau merindukanku, iya kan?"

"Haha."

"....."

"M-mau masuk?
Wajahmu merah, sepertinya terlalu lama kena sinar matahari ya, jadinya-"

"..k."

"Huh?"

"Kamu.
Boleh peluk.
Aku tidak masalah."

Bisa dilihat bagaimana Seokmin seketika merilekskan bahunya, berjalan mendekat hanya untuk memejamkan mata kemudian mengulum senyum kala tangannya melingkar di tubuh Jisoo.

Harum tubuh Seokmin juga hangat pelukannya sama sekali tidak membuat Jisoo tersihir.

Namun ketika sebuah suara melantun di telinganya, seketika maniknya tertutup menahan genangan air yang hendak pecah.

"Senang masih bisa melihatmu, Joshua."

It was another way to say 'i miss you'.

"Kau ingin begini terus sepanjang hari?"

"Kkk~ maaf.
Tapi kalau disuruh memilih, aku tidak masalah memelukmu tiap hari."

"..segitunya?"

"Hm?"

"Lupakan.
Aku ke sini ingin mengajakmu.. kencan."

"????"

"Ekhem.
Kencan itu.. pergi berdua kan? Bukan- bukan cuma pasangan yang bisa kencan kan? Maksudku, selama kita senang-senang, itu juga namanya kencan kan?"

"Uh-huh. Lalu?"

"Aish, mau tidak?!"

"Sebelumnya, aku mau serius bertanya.
Kau tau kalau aku sangat menyukai- salah. Aku sangat mencintaimu. Kau tau itu?"

✓Reincarnated Again & Again [SeokSoo BxB]Where stories live. Discover now