30. My choice!

660 60 66
                                    

Cha Young menatap dirinya di depan cermin besar kamarnya. Melihat tubuhnya yang basah dengan mata sedikit bengkak sangat amat menyesakan.

Memorinya seakan memutar satu persatu peristiwa yang menimpanya. Kedua mata indahnya mulai terasa panas dan nafasnya seperti tercekik saat ini.

“Kau berharap apa Cha Young-ah semua benar-benar meninggalkan mu sekarang” Ucap Cha Young berusaha tersenyum.

BRUK..

Cha Young terduduk lemas dan masih menatap dirinya sendiri “Aarrghh..” Cha Young memukul pelan dadanya yang semakin sesak “Sadarlah Cha Young-ah!”

BUGH..

Dia memukulnya lagi

“Sadarlah semuanya sudah berakhir”

BUGH..

“Vin..” Lirihnya

BUGH..

“AAAAAAAAAAAA” Teriakan pelik itu akhirnya lolos darinya.

——————————

“Tuan” Bibi Han masuk dengan sebuah paper bag ditangannya “Apa Nona Cha sudah bangun?”

“Belum Bi” Vincenzo masih menggenggam erat tangan sang istri dengan penuh rasa harap dan bersalah.

“Ada yang ingin aku tunjukan padamu” Bibi Han mengambil tempat disisinya dan memberikan paper bag tadi pada Vincenzo.

“Apa ini Bi?” Vincenzo melihatnya dan ternyata bukan sesuatu yang belum pernah ia lihat. Di dalam sana berisikan kumpulan testpack dari sang istri yang beberapa masih terbungkus rapih.

“Dia memang memantaunya Bi. Alasannya jika terjadi kehamilan ia bisa mendapatkan penanganan secepat mungkin karena..”

“Lalu kenapa dia belum mendapatkan penanganan?”

Ye?” Vincenzo sedikit bingung.

Bibi Han mengambil salah satunya “Aku menemukannya di tempat sampah”

Vincenzo sangat terkejut saat melihatnya “Bi, apa kau yakin? Garisnya terlihat samar”

“Itu memang belum pasti tapi bukankah kalian mencari tanda awal kehamilan? Ku pikir kau cukup peka untuk memperhatikannya” Bibi Han menatap Cha Young lekat “Dia juga menunjukan beberapa tanda bukan?”

Vincenzo sedikit tertawa dengan kedua mata yang mulai memanas. Ia bahagia, jelas.

“Cha..” Vincenzo mengeratkan genggaman nya dengan kedua tangan, membawanya mendekat untuk mendaratkan kecupan di punggung tangan sang istri “Cepatlah bangun Cha, kita harus mengurusnya dengan baik”

Lama laki-laki itu menjaga Cha Young sampai rasa lelah yang sejak tadi ia tahan kembali. Rasa kantuk sudah tidak bisa ia bendung lagi hingga terlelap tanpa sadar.

--------------------

Perlahan Cha Young membuka mata nya. Langit-langit itu tampak tak asing, tentu saja ia juga masih ingat di mana ia berada terakhir kali.

Cha Young merasakan tangan kekar sang suami mengalung di perutnya, Cha Young yakin Vincenzo juga cukup lelah jika harus menunggu nya terbangun.

Cha Young menggeser posisinya agar bisa menatap laki-laki itu dengan jelas, tangan nya menyentuh garis tegas di wajah Vincenzo tanpa terlewat.

Tiba-tiba wanita itu tersenyum, ia berusaha mengingat hal-hal baik yang pernah mereka berdua lewati, walaupun tak banyak tapi cukup untuk membuat cerita.

SOMEWHERE TO BEGINOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz