16. Come

1.9K 173 252
                                    

Walaupun kedua mata indah Cha Young terpejam ia masih mendengar kan Vincenzo yang sesekali bertanya padanya, tangan nya tak henti menepuk punggung lebar laki-laki yang memeluk manja tubuhnya.

"Cha Young-ah"

"Eumm"

"Kau bertanya apa aku akan meninggalkan mu, bukan kah aku yang harus nya bertanya padamu?" Tak bisa di pungkiri, tak tau masa lalu Cha Young membuat Vincenzo sedikit takut. Apalagi mengingat saat ia menemukan foto yang sampai dengan saat ini masih abu-abu untuknya.

"Apa yang kau bicarakan?" Cha Young akhirnya membuka kedua matanya.

"Aku takut kau menyesalinya" Vincenzo benar-benar tak percaya diri, wanita itu jelas lebih dari nya dari segi apapun.

"Vin, kau bicara apa?"

"Kita tak pernah tau apa yang terjadi kedepan nya, kau bilang seperti itu padaku" Vincenzo beranjak duduk saling menatap dengan wanita cantik di depan nya.

Cha Young meletakan kedua tangan nya untuk menutup dada nya yang terekspos, tapi dengan peka Vincenzo meraih selimut dan menutup tubuh indah Cha Young.

Cha Young meletakan kedua tangan nya untuk menutup dada nya yang terekspos, tapi dengan peka Vincenzo meraih selimut dan menutup tubuh indah Cha Young

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Eumm, maka nikmati saja hari ini seperti esok kita tak mendapatkan nya lagi" Mereka saling melempar senyum.

"Kau mau bertanya soal Ibu mu bukan?" Vincenzo mengusap punggung tangan Cha Young.

"Eumm.."

"Cha Yu Ri, dia sahabat Eomma Cha. Mereka bertemu saat kuliah di luar negeri. Aku tak mengenal nya sungguh, bahkan aku baru tau saat kita menginap di rumah sakit"

"Tapi dia menulis nama mu di dalam suratnya"

"Jinjja?" Vincenzo membawa satu sisi rambut Cha Young kebelakang telinganya.

"Dia bilang kau harus menepati janji mu untuk menjagaku"

"Dan maafkan aku terlambat untuk datang"

"Gwenchana" Ucap Cha Young menundukkan kepalanya.

"Kata Eomma kau persis sepertinya" Vincenzo mengangkat dagu Cha Young agar ia kembali menatapnya "Saat itu Eomma meninggalkan handphone nya sebentar untuk membantu Appa, aku menemani Ibu mu bicara tentang kehamilannya. Dia bilang dia sangat bahagia dan bertanya apakah aku akan mengajak anak nya bermain nanti? tentu aku akan melakukan nya. Lalu dia bertanya mau kah aku menjaga nya jika dia pergi. Aku masih sangat muda untuk mengerti, aku tentu berjanji untuk itu tapi Ibumu benar-benar pergi"

"Dan kau benar-benar mengajak ku bermain" Cha Yoing sedikit tertawa walaupun ia meneteskan air matanya, ia hanya menghibur dirinya sendiri.

"How do you feel? Kau melakukan sesuatu? Aku akan membantu mu"

"Aku.." Cha Young memegang dadanya "Aku ingin mencari mereka pada awalnya tapi egoku selalu berkata bukan kah mereka tak menginginkan ku? Bukti nya mereka meninggalkan ku. Terkadang aku merasa sangat membutuhkan mereka, terkadang aku ingin menjalani hidupku tanpa memikirkan apapun. Tak ada yang salah jika tak punya orang tua kan Vin?" Tanya Cha Young menahan tangis nya agar tak semakin menjadi, ia tak ingin merusak malam mereka.

SOMEWHERE TO BEGINTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon