Sepuluh

71.1K 5K 35
                                    


Usai sholat Dhuhur diruangannya, Zayna merapikan pakaiannya, ia tak mungkin bekerja dalam keadaan begini, Zayna memilih untuk pulang tak peduli nanti akan kena denda toh ini perusahaan suaminya.

Zayna langsung masuk ke mobilnya sebelum sang suami melihatnya, dia mengecek hpnya banyak sekali telfon tak terjawab dari suaminya.

Zayna langsung meluncurkan mobilnya keluar dari area perusahaan menuju ke rumah Agrata.

Namun sesampainya di rumah dia dikejutkan dengan Zea yang sudah ada didalam rumah itu sembari berusaha menggendong Ameera

Zayna sebisa mungkin mengontrol emosinya, dia mengambil Ameera yg menangis kencang dari susternya

"Loh Zayna, ngapain kesini ? Kan masih jam kerja" tanya Zea yang tak dijawab oleh Zayna, wanita itu hanya diam sembari menenangkan Ameera

"Telfon tuan Agrata, suruh dia pulang sekarang" bisik Zayna pada Susternya Ameera

"Baik nyonya"

Sementara Zea berjalan menuju lantai dua entah akan kemana dia, Zayna tak peduli

15 menit kemudian terlihat Agrata sampai dirumah dengan wajah cemas

"Ada apa sus ?"

"Itu tuan, ada nyonya Zea didalam" ucap susternya Ameera

"Zayna sudah pulang ?"

"Sudah tuan, lagi nenangin non Ameera"

"Astaga"

Agrata langsung masuk kedalam rumah mendapati Zayna yang duduk dishofa masih dengan pakaian kantor dan tas di pundak kanannya sembari memeluk Ameera di pangkuannya

"Na" panggil Agrata yg hanya dibalas lirikan oleh Zayna

"Sayang kamu udah pulang, kok tumben cepet, ini Zayna nungguin kamu dari tadi" ucap Zea dari tangga lantai 2

Zea langsung menghampiri Agrata dan hendak memeluknya namun langsung di cegat oleh Agrata

"Mau apa kamu kesini ?"

"Ya aku mau memperbaiki semuanya sayang, udah sekarang kamu mandi, aku siapin baju kamu yah, itu kasian Zayna nungguin siapa tau penting" ucap Zea hendak masuk kedalam kamar utama namun tak bisa karna dikunci okeh Zayna sebelum berangkat kerja

"Sayang, tumben pintu kamar dikunci"

Zayna muak dengan panggilan itu, dia berdiri berniat membawa Ameera ke kamar dilantai 2 namun langsung dicegah oleh Agrata

"Kita selesaikan ini semua"

"Nanti Ameera kebangun, suara kalian cukup tinggi" balas Zayna

"Suster" panggil Agrata

Suster dari Ameera langsung datang dan mengambil Ameera dari Zayna

"Sekarang, kamu pergi dari sini, dan jangan injakkan kakimu itu kerumah saya" ucap Agrata menunjuk kearah Zea

"Loh kenapa begitu sayang, aku bisa jelasn kenapa aku dulu begitu, aku mau kita bersama lagi yah, Ameera butuh aku, ibunya" bela Zea

"Ameera tidak butuh ibu seperti kamu, dan Zayna adalah Bunda yang dibutuhkan oleh Ameera" ucap Agrata dengan penuh penekanan

"Apa ? Zayna ? Mana mungkin dia bisa sayang"

"Saya dan Zayna sudah menikah secara Sah, dan kamu silahkan pergi dari sini" ucap Agrata

"SATPAAM" teriak Agrata yang cukup membuat seisi rumah kaget dan takut apalagi melihat wajah Agrata yg penuh amarah

3 Satpam dirumah itu langsung berlari masuk dan diperintahkan untuk menyeret Zea keluar dari rumah ini, dan jangan sampai wanita itu masuk kerumah ini.

Setelah selesai mengusir Zea, Agrata mendekati Zayna, namun saat hendak memegang tangannya Zayna terlebih dulu menyingkir dan berjalan menuju kamarnya sendiri

Agrata hanya bisa menghembuskan nafas beratnya.

Baru saja akan memejam kan matanya, seorang pelayan datang membawa sebuah buket yg dikirim oleh seseorang untuk Zayna

Telihat ada notes kecil berwarna pink diatas buket itu

Hey cantik, dapat salam dari Safitri.
Anakmu itu kangen katanya sama uminya

Zhafran Areksa

Amarah Agrata yg sedikit menurun kini kembali meluap, dia berjalan menuju kamarnya, pintu putih itu dia tendang dengan penuh amarah membuat semua pelayan memilih untuk naik ke lantai 2

Agrata pun menutup pintu itu dengan tendangan yg tak kalah keras, untung pintu itu berbahan jati, jadilah tak hancur

"Manis sekali dapat salam dari anakmu itu" ucap Agrata melempar buket itu pada Zayna yg sedang duduk diatas kasur

Zayna membaca notes itupun membelalak, suaminya salah faham, Safitri adalah anak panti asuhan yang sering ia datangi saat kuliah dulu

"Yah kamu salah faham"

"SALAH FAHAM APA ? ANAK ? ZHAFRAN ? SIAPA MEREKA !" ucap Agrata dengan penuh amarah

Untung saja kamarnya kedap suara hingga Ameera tak mendengar pertengkaran ini

"Dia hanya temen kampus yah dan Safitri -"

"TEMAN KAMPUS GAK MUNGKIN SAMPAI PUNYA ANAK ZAYNA, SAYA TIDAK BODOH" ucap Agrata tepat didepan wajah Zayna

Bahkan tangan lelaki itu mencengkram kuat lengan Zayna

Lelaki itu seakan lupa kesalahannya berciuman dg mantan istrinya didepan Zayna

"Ayah nuduh aku berbuat itu ? Bahkan ayah liat sendiri kalau aku masih gadis saat bersama ayah, aku gak semurah itu yah" jawab Zayna dengan deraian air matanya

"Aarrrggghhhhhhh"

Praankkk

Kemarahan Agrata berlanjut dg lelaki itu meninju tangannya ke cermin rias istrinya

"AYAH" Zayna langsung mendekat dan memeluk Agrata dari belakang, dia melupakan mode marahnya melihat kegiatan dikantor tadi

Agrata langsung melepas pelukan Zayna dan pergi meninggalkan kamar entah kemana.

Sementara Zayna menangis tak kalah hebat dikamar sembari memegang dadanya yg sesak

ZaTaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang