Dua puluh Lima

50.3K 3.2K 28
                                    


Dunia tempatnya capek bukan ? Tapi kalau capek, Obatnya bukan menyerah, melainkan istirahat.

Itulah yang sedang Zayna rasakan, 1 bulan setelah diumumkannya pernikahannya dg Agrata, ujian kembali datang dengan datangnya Zea membawa surat keterangan hamilnya dan dia meminta pertanggung jawaban Agrata

Zayna hanya bisa terdiam duduk dishofa ruang tamu disamping suaminya

"Saya akan bertanggung jawab pada anak itu tapi bukan dengan kamu, saya akan biayai dia jika memang dia anak saya"

"Dia anak kamu Agrata, aku hanya berbuat dengan kamu"

"Bagaimana jika bukan ? Saat bersama saya saja kamu berani bermain dengan lelaki lain apalagi sudah lepas dengan saya"

"Intinya kamu harus tanggung jawab Agrata, Nikahi aku !"

"Saya akan bertanggung jawab pada anak itu bukan pada kamu, istri saya hanya Zayna"

"Oke berati aku tinggal disini kan ?"

"Saya akan kirimkan uang bulanan untuk keperluan anak itu, silahkan kamu tetap tinggal dirumah kamu"

"Oh ayolah Agrata, sampai anak ini lahir saja izinkan saya ada di rumah ini, kalau saya ngidam bagaimana ?"

"Saya akan perintahkan Fahri, dia akan saya belikan apartement disamping apartement kamu untuk membantu kamu"

Zayna hanya terdiam, bukan, bukan karna dia tak tau harus berbuat apa, dia memilih diam krna dia tau Agrata bisa mengatasi ini, toh perkara ini sudah pernah mereka bicarakan.

Ditengah perdebatan keduanya, terdengar suara anak kecil

"Bubu Meyaa" oceh Ameera sembari berjalan mendekati Zayna

"Eh Cantik, sudah bangun sayang" jawab Zayna sembari mengangkat Ameera ke pangkuannya

"Ate kakal bu" tunjuk Ameera pada Zea membuat wanita itu melotot, bisa bisanya anaknya memanggilnya tante

"Heh Zayna, jangan mentang mentang kau disini sudah jadi istri, kau ajari anakku memanggil aku tante yah" ucap Zea tegas

Zayna tersenyum mendengar itu "maaf bu Zea, ucapan Ameera tadi sama sekali bukan ajaran saya, ucapan tadi adalah akibat dari perbuatan bu Zea saat memaksa Ameera untuk ikut dengan anda, saya tidak sejahat itu merubah anak orang membenci ibunya"

Mendengar itu Zea langsung memalingkan mukanya, benar ini salahnya kemarin memaksa Ameera untuk ikut dengannya

"Bu bu alan alan bu"

"Kemana cantik ?"

"Cana" tunjuk Ameera pada pintu utama

"Oke, semua sudah selesai, saya sudah belikan apartement untuk Fahri persis disamping apartement kamu, silahkan pulang" usir Agrata pada mantan istrinya

"Yayah alan alaaan yah" rengek Ameera

"Iya sayang, Ameera ganti baju dulu yah" jawab Agrata yang langsung dianggukki Ameera. Gadis kecil itu langsung turun dari pangkuan Zayna dan berlari ke susternya

Zea masih gak bergerak dari duduknya, dia memperhatikan anaknya yang berlari ke dalam rumah

"Tunggu apa lagi ? Silahkan pergi" ucap Agrata yang membuat Zea mendengus kesal lalu pergi dari rumah itu dengan menhentak hentakkan kakinya

Setelah kepergian Zea, Agrata merapatkan duduknya pada Zayna, kedua tangan lelaki itu bergerak memeluk Zayna, wajahnya ia simpan diantara leher dan pundak Zayna yg tertutupi hijabnya

"Lagi diluar yah"

"Emang ayah mau ngapain sih bun, cuma pengin kaya gini" ucap Agrata sembari mendusel ke leher Zayna

Zayna hanya menggeleng gemas, semakin hari suaminya semakin manja padanya sangat berbeda dengan saat di kantor, kemanjaannya hilang berganti dengan ketegasan.

"Ganti baju yuk yah, kasian nanti Ameera nungguin"

"Ayah digendong kamu kuat gak bun ?"

"Astaghfirullah yah, mbok yo mikir tinggi aku aja 30 cm dibawah ayah"

"Hahahahhahaha"

><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>

Agrata membawa Zayna dan Ameera ke pusat perbelanjaan, Ameera langsung meminta Zayna berjalan ke arah rak makanan

Zayna menaruh Ameera di troli khusus lalu mendorong troli itu sementara Agrata menaruh tangan kanannya dipundak Zayna

Bukan Zayna sengaja menaruh Ameera disitu tapi itu adalah permintaan Ameera karna saat dia ikut para pelayan berbelanja ia pasti didudukkan disitu .

"Boleh ambil ini yah ?" Tunjuk Zayna pada jajanan kesukaannya

Agrata tersenyum sebentar "Bun, Mall ini bisa ayah beli loh"

"Dih sombong"

"Hahaha, ambil semua yang bunda mau, sekalian sama Ameera, gak perlu tanya ayah"

"Oke, makasih sayang"

Agrata sontak menatap Zayna, dia tersenyum namun senyumnya sangat berbeda. Hanya Zayna yg faham

"Ameera jajanannya apa aja sih yah"

"Ini nih biasanya kalo ke indomaret ambilnya ini" ucap Agrata mengambil salah satu biskuit kesukaan putrinya

"Bubu au itu" tunjuk Ameera pada Jelly kemasan

Zayna tak mau mengambilnya, Zayna lebih memilih mengambil bubuk agar agar dan jelly, ia takut Ameera sakit krna Jelly kemasan pemanisnya terlalu banyak

"Ko ambilnya itu ?"

"Nanti aku buatkan aja yah, Jelly kaya gitu biasanya pemanisnya banyak, gak baik buat Ameera"

Agrata menarik Zayna lalu mencium pipinya singkat

"Bubu au itu" ucap Ameera lagi

"Sayang, Bunda bikinin jelly bentuk beruang mau ?" Ucap Zayna mengalihkan pandangan Ameera lalu berjalan menjauhi jelly yg Ameera mau

"Auuuuu, Maacih Bubu"

"Sama sama sayang"


"Sama sama sayang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZaTaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang