Empat Puluh

50.5K 3.4K 59
                                    


3 hari setelah melahirkan, Zayna masih belum sadarkan diri. Agrata pun uring uringan dibuatnya.

Lelaki itu tanpa sejengkal pun meninggalkan sang istri, dia hanya beranjak saat akan ke kamar mandi dan membukakan pintu untuk ojek makanannya

"Sayang, 3 hari loh kamu tidur terus, ayah tau kamu cape, tapi anak kita butuh kamu Na, Bangun yuk" ucap Agrata sembari mengelus kepala Zayna

Adzan Dzuhur berkumandang, Agrata menjawab Adzan dengan pelan lalu beranjak ke kamar mandi setelah Adzan selesai.

Lelaki itu melaksanakan Sholat Dzuhur di ruangan istrinya. Sementara putranya masih tertidur dalam box bayi

Kedua orang tuanya dan orang tua Zayna sudah datang kemarin, dan katanya hari ini akan datang lagi menjenguk keadaan Zayna

Tanpa disangka sepasang mata yang selama 72 jam tertutup perlahan mulai terbuka, mata itu merejab perlahan menyesuaikan pencahayaan yg ada

Agrata memanjatkan doa seusai selesai sholatnya, air matanya mengalir memunajatkan doa untuk kesembuhan untuk istriya

"A..ayy..yyahh" panggil Zayna terbata karna tenggorokannya begitu kering

Tubuh Agrata menegang mendengar suara itu, suara yang begitu ia rindukan kini kembali terdengar

Agrata langsung berdiri dari duduknya berharap itu bukan halusinasinya

Dia berjalan cepat melihat sang istri tersenyum kearahnya. Agrata mencium lama kening Zayna.

Agrata memencet tombol diatas brankar Zayna memanggil dokter krna pesan dokter jika Zayna sadar maka cepat memanggilnya.

"Ayy..yah, mmii..nnum" ujar Zayna

Agrata langsung mengambilkan air putih botol yang dia pakaikan sedotan agar Zayna dengan mudah meminumnya

"Selamat siang Pak Agrata, Bu Zayna" ucap Dokter Gina setelah masuk ke ruangannya

"Siang dok"

"Apa yang sekarang dirasakan bu Zayna"

"Badan saya sakit semua dok, Suara saya juga serak"

"Maklum bu 3 hari hanya tidur, saya beri obat tambahan agar keadaan ibu lebih baik" ucap dokter Gina mengambil suntikkan yang dibawa suster dibelakangnya.

Zayna melihat suntikkan itu langsung menatap Agrata, matanya berkaca tanda ketakutan.

"Sebentar dok" ucap Agrata tau ketakutan istrinya.

Dokter Gina mengangguk sembari tersenyum, beliau pun tau ketakuttan pasiennya.

Agrata mengungkung Zayna dengan tangannya agar wanita itu tak melihat jarum suntik itu.

Dia mencium kening Zayna "gapapa yah, kaya digigit semut"

"Semutnya segede ayah" ucap Zayna meladeni candaan Agrata

Agrata tersenyum gemas lalu mencium kedua pipi Zayna . Tenang, keduanya berkata dg volume suara yg sangat lirih

"Sudah selesai bu" ucap Dokter Gina

Agrata mengegakkan badannya lalu mengucapkan terimakasih pada dokter Gina. Sepeninggal Dokter Gina, Agrata tak henti mengucapkan terimakasih dan Hamdalah pada Zayna .

Menit selanjutnya Abi Sahil dan Umi Aliyah datang, keduanya tak kalah bersyukur saat melihat putrinya telah sadar

Zayna meminta pada Umi Aliyah mengangkatkan putranya, ia ingin melihat wajah dan menggendongnya.

"MasyaAllah Putra Bunda ganteng banget, Shalih ya nak" ucap Zayna mencium pipi putranya.

"Nah sekarang umi tanya, namanya siapa ?"

Bukan tanpa alasan, Agrata sengaja menyembunyikan nama Putranya hingga Zayna yang konon katanya Zayna pun tak tau nama putra yang sudah Agrata persiapkan.

Agrata tersenyum menatap Zayna, mencium kening istrinya sekilas

"Rayhan Rafasya umi, Abi" ujar Agrata

"Abi boleh tambahkan ? Agar keberkahannya bertambah ?" Ujar Abi Sahil yang tentu diangguki Agrata. Agrata tau mertuanya itu seorang ustadz sudah pasti nama yang diberika  adalah doa baik

"Tambahkan nama Ali, dan panggil dia dengan nama Ali. Mengambil barokah dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib menantu Rosulullah"

"Alhamdulillah, terimakasih Abi" jawab Agrata

"Rayhan Ali Rafasya Bin Ardiaz Agrata Hisyam. Putra kesayangan Bunda Zayna Haziqa Lunara, Adik kesayangannya Kaka Ameera Maurin Clamira" ucap Zayna lalu mencium pipi putranya

Tak lama Mommy dan Papih Agrata pun datang, mereka menyambut Haru menantunya yg sudah sadarkan diri

"Zayna, lihat betapa kacaunya anak Mommy saat kamu gak sadar 3 hari" ucap Mommy Sarah menunjukkan foto dimana Agrata duduk dipojok kamar

Zayna reflek terkekeh melihatnya, dia bersyukur kini suaminya sudah berubah, dan dia dikelilingi orang yang begitu mencintainya.






><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>

Ending






























Hehehe


Mau boongan
Atau serius End nih 😅















Sisipkan pesan kalian untuk

Ardiaz Agrata Hisyam

Zayna Haziqa Lunara

Ameera Maurin Clamira

Rayhan Ali Rafasya

Abi Sahil

Umi Aliyah

Zea

Fahri







Serius aku nanya.
Mau end sampai sini

Atau nambah lagi ?

ZaTaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang