Bab [63] Romantic Arrogant Man

804 58 5
                                    

Sampai di bab ini, kalian berlayar di kapal siapa nih?

Masayu – Radeva?

Masayu – Aditya?

Masayu – Arjuna?

Masayu – Janu?

Atau malah punya kapal sendiri?

Kasih komentar kalian, ya
🤭(⁠☞゚⁠∀゚⁠)⁠☞

.
.
.
.
.
.
.

Semoga Allah memberikan kebaikan berlimpah kepada kalian, aamiin.

Jangan lupa jaga kesehatan, ya, Guys
💜💜💜💜💜💜💜

Jangan lupa jaga kesehatan, ya, Guys💜💜💜💜💜💜💜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Aduh!”

Masayu mengaduh ketika jantungnya tiba-tiba berdenyut menyakitkan. Terasa seperti ditusuk oleh sesuatu. Dan entah mengapa pikiran Masayu langsung tertuju kepada Juan, sang adik. Mungkin bisa dibilang ikatan antara saudara kandung, Masayu seolah terhubung erat dengan Juan.

“Ay, lihat yang aku bawa.” Aditya datang sembari menenteng sesuatu di tangannya. “Eh, ada apa? Kenapa wajahmu terlihat menahan sakit?”

“Tiba-tiba aku kepikiran sama Juan, Mas. Apa boleh aku menelepon Juan sebentar?” tanya Masayu.

“Tidak boleh,” kata Aditya yang langsung mendapat atensi penuh dari Masayu. Bisa Aditya lihat bahwa wajah sang istri tengah menahan kesal. “Kau bisa bertemu dengan Juan selepas magrib nanti.”

Aditya terkekeh-kekeh melihat wajah kesal Masayu. Di matanya, sang istri malah terlihat sangat menggemaskan. “Kak Janu dan yang lain sedang dalam perjalanan kemari. Mereka terlalu takut jika aku menyakitimu, Ay,” ujar Aditya.

Baru saja dia mendapatkan telepon dari Janu kalau dia dan trio macan otw menyusul ke Pacitan. Oh, tentu saja awalnya Aditya menolak keras, karena dia tidak ingin ‘bulan madu’ yang terlambatnya dengan Masayu, diganggu oleh para bujangan yang super berisik. Namun, karena Janu bilang sudah masuk gerbang tol, maka, suka tidak suka Aditya harus menerimanya. Dengan gerak cepat, dia sudah memesankan dua penginapan lagi untuk mereka. Semoga Juan tidak minta satu kamar dengan Masayu.

“Mereka menyusul kemari? Memangnya akan berapa lama kita di sini, Mas? Besok sudah hari Minggu dan Senin aku harus mengajar. Aku sungkan dengan rekan-rekan yang lain kalau terlalu sering bolos, Mas,” celoteh Masayu.

Aditya mencubit pipi kiri sang istri. “Hanya sampai Minggu sore, Sayang. Tenang, aku pun sedang sibuk mempersiapkan rekrutmen karyawan baru,” ujar Aditya.

END || Reckless [18+]Where stories live. Discover now