END || Reckless [18+]

Bab [67] Longing and Anxiety

Annyeong, Yeorobun
💜💜💜💜💜💜💜

Maaf, ya, udah satu bulan lebih (hampir dua bulan) gak update apa pun😢 selain sibuk, otak gue pun buntu. Bukannya lanjut ini cerita, malah udah nyusun buat Spin Off Reckless🙃🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️

Juga gue lagi nyiapin ending buat Reckless, ending yang menurut gue sangat pas dan adil🤭

Selamat membaca🙏🏻
Semoga gue semakin rajin update, biar Spin Off Reckless cepat digarap🤭

“Abang tidak bisa menjamin kebahagiaan kakakmu, tetapi Abang bisa memastikan bahwa kakakmu akan mendapatkan kebahagiaan berlimpah. Abang berjanji untuk itu.”

Radeva termenung di depan kamar inap Aditya dan Masayu. Dia sudah cukup lama berdiri di depan kamar inap, mendengar seluruh percakapan orang-orang yang ada di dalamnya.

“Hanya kali ini. Tidak ada lain kali.”

“Terima kasih adik iparku!”

Memantapkan hati itu membutuhkan keyakinan yang kuat. Ah, sialan. Radeva benar-benar patah hati. Pada salah satu rongga dalam relung jiwanya, dia berharap bahwa Juan tidak mengizinkan Masayu untuk menetap dengan Aditya. Karena jujur Radeva masih sangat mengharapkan cinta Masayu. Namun, kembali lagi kepada alasan mengapa dia memilih mundur.

Akan sangat tidak etis jika Radeva yang notabene adik kandung Aditya, dengan seenak hati menghancurkan rumah tangga sang kakak yang sebenarnya sudah rusak. Memang, di luaran sana banyak yang mementingkan ego daripada hubungan keluarga. Namun, ini adalah Radeva, pemuda yang memilih mengorbankan cintanya ‘lagi’, agar semua tetap mendapatkan label baik-baik saja.

Bagi Radeva, mau sebangsat apa pun, Aditya tetaplah sosok kakak yang sangat ia sayangi. Ketika mengetahui kelakuan Aditya kepada Masayu, sejujurnya ia tidak mempercayai hal tersebut. Karena Aditya yang Radeva kenal adalah sosok baik, ceria, banyak bicara, usil dan sangat penyayang.

Akan tetapi, Aditya telah mengakui kesalahannya dan Radeva masih saja tidak percaya. Bisa kalian bayangkan posisi Radeva? Dia adalah adik kandung Aditya yang pastinya sudah hidup bersama sejak kecil. Radeva tahu bagaimana lembutnya Aditya, ramahnya Aditya, baiknya Aditya, dan segala sikap yang berhasil membuatnya terkagum-kagum kepada sosok sang kakak.

Tentu saja awalnya Radeva tidak percaya. Maka dari itu, ketika mendengar kenyataan tentang rumah tangga Aditya dan Masayu, respons pertama Radeva adalah marah. Dia marah karena berharap apa yang didengar bukanlah suatu kenyataan. Kala itu Radeva berharap bahwa yang dia dengar hanya gurauan sampah dari Janu. Namun, harapan berjalan tidak sejalan dengan kenyataan.