𝟎𝟔. GARNET NEGRONI

299 39 4
                                    

𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆. bar, drinks, mild swearing, mentioned sexual content.
𝐍𝐎𝐓𝐄. i couldn’t wait for the 4th season of bungō stray dogs, like seriously!

“Yang biasa, Odasaku-san?” Tukas bartender Lupin ketika Odasaku duduk di salah satu barstool di malam Minggu dengan cuaca hujan deras di Yokohama

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

“Yang biasa, Odasaku-san?” Tukas bartender Lupin ketika Odasaku duduk di salah satu barstool di malam Minggu dengan cuaca hujan deras di Yokohama.

Odasaku bergumam pelan, dia menggelengkan kepalanya sebagai tanda menolak, lalu akhirnya menjawab dengan pesanan yang berbeda, “Negroni.”

“Coming right up.”

Nggak lama kemudian, tepat ketika segelas Negroni tersaji di hadapannya, dua orang teman yang sedang dia tunggu-tunggu pun datang. Ango dan Dazai. Keduanya lantas mengambil barstool di kedua sisi Odasaku.

“Wah!” Cetus Dazai dengan mata berbinar-binar melihat Negroni yang diminum Odasaku, dia kemudian dengan semangat memesan, “Master! Mau Negroni yang kayak Odasaku juga!”

Bartender kenalannya pun mengangguk dengan tenang, sebelum menanyai Ango, “Sakaguchi-san?”

“Tom Collins, Master.” Pesan Ango, yang kemudian diterimanya.

Bartender Lupin udah nggak aneh dengan kehadiran ketiga sahabat yang terpaut usia cukup jauh ini. Setiap bulan, mereka nggak pernah absen buat sekedar hangout di bar Lupin, entah itu ada yang mau dibicarakan atau sekedar catching up aja.

Sementara Dazai memulai berbagai macam cerita konyol tentang kuliahnya, yang dibalas Ango dengan omelan, Odasaku larut dalam lamunannya yang hanya tertuju kepada kamu.

Laki-laki itu tau bahwa kemungkinan kamu kenal sama Dazai cukup besar, mengingat kamu mengambil jurusan kuliah yang sama dengannya. Apalagi kamu adalah salah satu pegawai di kafe milik Ango, yang sering dikunjungi Dazai juga.

Tapi itu cuma potongan kecil hasil dari overthinking dia aja, karena dia sendiri gak pernah mendengar kamu menceritakan hal pribadi kepadanya, begitupun sebaliknya.

Odasaku bisa aja bilang kalau dia lagi ada hubungan sama kamu dan kamu bakal setuju-setuju aja dengan keputusannya. Tapi, Odasaku belajar bahwa perempuan, apalagi di zaman yang mulai kacau moral ini, punya tendensi untuk mendeklarasikan secara verbal sebuah hubungan. Maka dari itu Odasaku punya niat untuk membuat label pada hubungan kalian.

Sebagai laki-laki berusia 32 tahun, Odasaku bersyukur dia punya teman dekat semuda Dazai. Melihat perbedaan generasi, Odasaku sering mendapat informasi mengenai tren anak muda dari Dazai, meskipun kadang Ango selalu kesulitan mempercayainya karena Dazai doyan ngibul dan ngisengin mereka.

“Mhm,” Dengan hati-hati, Odasaku mencoba menarik perhatian kedua temannya, lalu menukas pelan, “Gue butuh pendapat kalian.”

“Soal apa, Odasaku-san?” Tanya Ango, meskipun dia nggak terpaut terlalu jauh sama Odasaku, tapi Ango selalu menyelipkan rasa hormat buat Odasaku.

𝐌𝐀𝐓𝐇𝐄𝐒𝐈𝐒, oda sakunosuke.Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora