𝟎𝟗. PITCH BLACK NIGHT

279 39 1
                                    

𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆. 21+. smoking, joint pot marijuana, basically just drugs, well don’t do that in real life, mild swearing, feelings (ew), yall cry a bit though, pills consuming.
𝐍𝐎𝐓𝐄. nakahara chuuya is a drug dealer LMFAO no i’m just joking, dia anak konglomerat mafia LOL

Kamu berusaha semaksimal mungkin memasang senyuman manis di wajah, yang tentunya begitu sulit ketika yang di dalam otak kamu saat itu hanya ada keinginan untuk membantai orang-orang nggak bersalah di kafe milik Ango

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Kamu berusaha semaksimal mungkin memasang senyuman manis di wajah, yang tentunya begitu sulit ketika yang di dalam otak kamu saat itu hanya ada keinginan untuk membantai orang-orang nggak bersalah di kafe milik Ango.

“Kamu nggak apa-apa?” Tukas Haruno ketika kamu touch up make-up untuk yang kesekian kalinya di ruangan belakang staff.

Berdeham pelan, kamu berbalik lalu mengerjapkan mata perlahan, dan menjawab dengan pertanyaan lain, “Nggak apa-apa kak, kenapa?”

“Kamu kurang tidur ‘kan?” Tuduh Haruno sambil menunjuk bagian bawah matanya, namun sambil menatap kamu.

“Masih keliatan ya kak?” Ujar kamu secara nggak langsung mengiakan perkataannya, lalu berbalik ke cermin, menggigit bibir bawah dengan gugup, memeriksa eyebags yang masih terlihat cukup jelas.

Haruno menghela napas kecil, kemudian membalikkan tubuh kamu supaya menghadap ke arahnya, lalu dengan lembut berkata, “Istirahat dulu aja, nanti lanjut kalau kamu udah baikan.”

Kamu menelan ludah sukar, nggak tidur selama satu minggu adalah rekor baru yang kamu capai. Bukan rekor dalam hal yang baik, tapi memang begitulah keadaannya saat ini, kamu nggak bisa seratus persen fokus terhadap apapun.

Cek berisi 100 juta yang terselip di buku pemberian Odasaku memberikan dampak yang cukup besar buat kamu. Kamu merasa lebih parah dari sekedar tersinggung, kamu merasa kamu cuma dianggap sebagai objek, yang bisa dibeli dengan uang, yang rupanya hanya dipandang sebagai alat.

Setiap kali memikirkannya, darah kamu rasanya mendidih di bawah kulit, rahang berdesir, dan kepala pening dengan amarah yang terpendam nggak ngerti harus dilampiaskan ke mana.

Udah hampir satu bulan sejak saat itu kamu jadi semakin susah tidur bahkan kerjaan dan kuliah juga berdampak karenanya, sampai seminggu terakhir ini kamu nggak tidur sama sekali.

Haruno menangkap diam kamu sebagai jawaban, dia menuntun kamu ke tempat istirahat khusus staff. “Mau minum?”

“Nggak usah kak, jangan repot. Nanti aku bikin sendiri.” Ujar kamu mendongak sambil menggelengkan kepala, lalu menunduk segan. “Makasih kak, maaf banget aku gak bisa kerja yang bener.”

“Udah, jangan dipikirin dulu, kita semua pernah ada di masa kayak gini. Aku ngerti.” Haruno memberikan kamu senyuman simpul, dia paham kamu lagi ada masalah yang nggak bisa dibagikan ke orang lain. “Lagian kafe udah mau tutup juga, udah mulai kosong.”

Haruno mengusap pelan bahu kamu sebelum pergi. Bersamaan dengan itu, kamu melihat sosok Ango yang naik ke lantai atas. Sekelebat tindakan sinting terlintas di kepala kamu, mengetahui Ango adalah teman dekat Odasaku, tapi ada kemungkinan malah kamu sendiri yang dianggap berbohong, mengingat Odasaku sebagai penulis yang kehidupan pribadinya nggak terlalu muncul ke media.

𝐌𝐀𝐓𝐇𝐄𝐒𝐈𝐒, oda sakunosuke.Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ