Mantis's Love

65 4 22
                                    

Genre : Mystery, Gore, Thriller

Warning : bacaan di bawah ini mungkin mengandung hal-hal berbau kekerasan dan pembunuhan. Bijaklah dalam memilih bacaan.

"Jika semua yang mati bisa bicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika semua yang mati bisa bicara. Kira-kira apa yang akan mereka katakan, Rowan? Kata Maaf atau justru hujatan kepada Tuhan?" - Maria

Author's POV

Sore hari di sebuah kota kecil, Lowa Hills. Pada sebuah bar yang masih sepi pengunjung. Beberapa pasang mata nampak terpaku ke arah sudut ruangan. Ke arah layar televisi yang saat ini menayangkan berita pembunuhan.

"Ini adalah pembunuhan ketiga di bulan ini di negara bagian Domestown. Korban adalah seorang pekerja seks komersial berumur 24 tahun berinisial YS. Metode yang digunakan masih sama, menyewa korban lewat aplikasi pertemanan Candie, meminta korban memesankan kamar hotel lalu membius korban dan membunuhnya. Motif pelaku adalah perampokan, diperkuat dengan hilangnya dompet dan ponsel korban. Menurut wawancara kami dengan salah satu saksi, pelaku bertinggi badan 186 cm, berkulit putih dengan kumis tipis."

Seorang bartender menyimak sambil menyeka gelas-gelas yang akan digunakan. Dengan lihai tangannya meletakan tiap gelas sesuai ukurannya. Sambil menata tiap gelas, seorang pria tinggi dengan kumis tipis datang memesan minuman. Pria itu duduk malas. Ia sempat menyimak sebentar berita di televisi, sesudahnya ia palingkan wajah sembari tersenyum tipis.

"Polisi-polisi tidak berguna." ucap pria itu sambil menyeruput minumannya.

"Aku pikir juga begitu. Bahkan hingga sekarang tidak ada petunjuk mengenai pelakunya. Kiranya apa pekerjaan kepolisian hingga tidak dapat menemukan petunjuk sedikitpun."

"Ah. Minuman ini sangat enak, dude. Apa kalau malam tempat ini juga ramai?" tanya pria asing itu mengalihkan topik pembicaraan.

"Tentu. Para muda mudi akan memenuhi tempat ini di malam hari. Beruntung sekali jika anda kesini di malam hari. Pasti menemukan teman kencan yang cantik."

"Begitukah. Baiklah aku akan kemari nanti malam. Tolong berikan minuman seperti yang saat ini aku minum ya." ucap pria itu penuh antusias.

Setelah menghabiskan minumannya, ia berikan beberapa lembar dollar kepada pelayan sebagai pembayaran dan juga uang tip. Uang tip yang cukup banyak hingga membuat bartender tersenyum senang. Pria asing itu berpesan kepada bartender untuk mengenalkan gadis paling cantik di club malam ini. Yang dijawab dengan anggukan oleh bartender.

Pria asing itu keluar dari club dengan wajah yang berbinar. Ia tentu tidak akan menyiakan kesempatan ini.

"Akhirnya aku mendapatkan mangsa baru." kata pria itu sambil tak hentinya ia sunggingkan senyuman sinis.

###########

Lampu bar berkedap-kedip, membiaskan warna-warni yang membuat suasana gegap gempita malam itu. Sementara di bawahnya, puluhan orang berdansa menikmati alunan musik bagai serangga yang berkerumun di sekitar lampu untuk mencari kehangatan. Kehangatan yang didapat dari sentuhan dan godaan yang tercipta singkat di bar malam itu.

12 AMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang