kembar

1.7K 292 93
                                    

Di luar hujan deras, tak ada tanda tanda akan cepat berhenti, pemuda berkulit pucat hanya bisa menekuk kakinya di tempat gelap yang sempit dengan pandangan yang jauh. Suara derap langkah dari luar yang terburu buru, suara pintu yang di buka dan kehadiran seseorang.

"Ketemu"

*
*
*

"Ada yang tau masa lalu bang Fajar?" Zidan  membuka suara. Semua yang ada di ruangan mendadak berhenti dari semua kegiatan yang mereka lakuin.

Zaki Berhenti sibuk dari  laptopnya, Yudha yang dari tadi sibuk main sama kucing tetangga juga ikut diem, Aryan yang lagi nonton film biru di pojok ruangan sampe pause filmnya, Juan sama  Jamal yang sibuk sama tugasnya juga ikut berhenti, ditambah Chandra yang dari tadi bergelung sama selimut langsung duduk.

"Kalau dipikir pikir dia kayanya tau semua masalah kita sedangkan kita gak tau apa apa tentang dia" Zidan melanjutkan. Meski Zidan pernah tetanggaan sama Fajar nyatanya dia gak tau apapun tentang orang itu.

Yang Zidan tau, Fajar cuma bocah gembleng, dari kecil udah liar soalnya selalu ada hansaplast di muka dan tangannya. Setiap Zidan tanya cuma di bales jatoh abis maling mangga atau jatoh di sungai pas nangkap ikan. Mau bilang bercanda tapi terakhir Zidan liat Fajar lagi di kejar sama ibu ibu karena ngebangunin anaknya yang baru aja tidur.
Belum lagi dari dulu Fajar gak pernah pakai baju lengan pendek atau celana pendek. Kalau ditanya alasanya Fajar selalu bilang "biar kaya anak ustadz"

"Juan, kamu paling deket sama Fajar masa kamu gak tau apa apa tentang dia?"  Zaki noleh ke arah Juan, buat Juan ngegelengin kepalanya.

"Kita deket waktu SD, SMP beda sekolah, SD juga dia pindah Di kelas 5 gak tau kemana, ketemu lagi di SMA tapi sampai sekarang dia gak pernah ngebahas pindah kemana atau gimana masalah dia."



Hening lagi.



"Jam berapa?"

Yudha natap Chandra sambil nunjukin angka 9. Mereka yang tadi hening mulai merhatiin Chandra yang bangun dari kursi terus jalan kearah pintu keluar.

"Bang mau kemana?"

"Diluar masih hujan Chan, masuk lagi!"

"Nyari Fajar, seinget aku dia gak ada jam malem hari ini tapi sampai sekarang belum pulang. Kalau masih mau nungguin Fajar tungguin aja"

Belum sempat Chandra membuka pintu, nyatanya pintu sudah di dobrak dari luar.

"Lah? Mas Chandra mau kemana?" Tanya Nathan basah kuyub sambil bawa tas hitam yang anak kosan tau itu punya Fajar.

"Tas Fajar kenapa ada di kamu Nat?" Tanya Juan curiga yang udah berdiri di belakang Chandra. 

"Itu bang juan nge- eh? LAH INI BANG JUAN! TERUS ITU SIAPA?" Tanya Nathan linglung.

"Minggir, kamar Adit dimana?"

"Hah? Oh, kamar paling atas di pojok kanan!"  Jawab Chandra yang kali ini ikutan bingung sama orang di depan dia. Pria asing itu hanya mengangguk lalu membawa Fajar dengan buru buru, menabrak bahu Juan yang masih diam.

"JELASIN DULU MONYET!" Sentak Juan yang tak di gubrik membuatnya ikut menyusul.

Anak kosan hanya bisa memandangi apa yang terjadi dari awal sampai akhir. Masing bingung dengan apa yang terjadi dan kenapa Fajar pingsan di gendongan cowok tadi.

"Nat, ganti baju dulu sana, tas Fajar biar aku yang bawain"

"Iya" gumam Nathan pelan.

*
*
*
*




KOSAN BABEH Où les histoires vivent. Découvrez maintenant