I'm so sick of myself

1.5K 256 81
                                    

Fajar gak pernah bilang kalau kehidupannya lebih baik dari temen temen yang lain. Fajar juga gak pernah bilang kalau kehidupannya lebih buruk dari mereka. Semua manusia punya masalahnya masing masing dan gak ada yang berhak buat menghakimi setiap permasalahan yang ada.



Fajar cuma terlahir dengan keadaan yang kurang beruntung dibandingkan yang lain.


Lahir dalam keluarga yang gak pernah mengharap adanya dia, lahir dalam keluarga yang gak bisa disebut keluarga juga. Orang lain selalu bilang ingin kembali jadi kecil tapi bagi Fajar masa kecilnya bahkan berantakan.



Apa yang bisa diandalkan selain diri sendiri?


Saat ngeliat orang lain diambilkan rapotnya oleh orang tua dan cuma Fajar sendiri yang ambil rapot. Fajar iri.



Pada hari ibu di saat anak anak lain turun hanya demi memberi bunga kepada ibu mereka, dan hanya Fajar sendirian di atas panggung. Fajar benci. Dengan cara itu mereka tau kalau Fajar gak punya siapa siapa.




Fajar iri ngeliat orang lain bisa ketawa sama keluarga, Fajar iri ngeliat orang lain bisa ngabisin waktu sama keluarga.



Fajar muak kalau tubuhnya ini lemah, Fajar muak kalau dirinya gak bisa tumbuh normal seperti yang lain, Fajar muak selalu sembunyi dan nerima apa yang ada, Fajar muak terus terusan dihakimi dan dimarahi hanya karena dia lahir.




Apa salah kalau dia lahir?



Apa salah, kalau dia ambil nyawa ibunya hanya agar dia hidup?



Bukan salah Fajar kalau harus terlahir, bukan salah Fajar ibunya meninggal. Tapi kenapa mereka gak mau ngeliat Fajar? Kenapa mereka cuma bisa menghakimi tanpa peduli gimana perasaan Fajar?



Fajar takut.




Tatapan mereka..



Ucapan mereka..



Fajar takut..



Gak ada tempat aman di rumah, makanya Fajar suka sekolah.



Main sama temen temen, dapet temen, ngeliat Fajar pakai tatapan hangat. Sampai Fajar lupa kalau dunia itu kejam.




Gak ada lagi yang mau main sama Fajar.





Gak ada lagi orang di samping Fajar.





Lagi lagi Fajar sendirian.




Fajar takut setiap ada acara makan malam di rumah.

Karena Fajar semakin nyakin kalau etensinya gak pernah bisa dianggap ada. Seperti tahun terakhir Fajar di smp.



"Kamu disekolah gimana won? Nilai aman kan?"


Sepupunya hanya membalas dengan gumamam tak jelas, Fajar cuma bisa nunduk berjalan ke arah meja makan. Tak berani melihat kedepan apalagi sampai bertatap muka dengan keluarga bibinya.


"Tadi mama ketemu sama temen masa kecilmu rik, makin cantik dia, yang dulu selalu nempel sama kamu itu, kamu mau mama jodohin sama dia gak? Waktu mama tanya, sekarang dia kuliah di univ ternama"

"Boleh, aku juga udah bosen sama cewekku"


Fajar duduk tanpa menimbulkan suara tepat ketika tatapan bibinya mengarah padanya. Kakinya mulai gemetar, tangannya mulai dingin. Fajar cuma bisa menahan nafas demi meringankan rasa panik.


KOSAN BABEH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang