06. Mulai Menerima

134 137 1
                                    

Bumi terus mendekati Mentari sejak kejadian lima hari yang lalu. Dia merasa bahwa Mentari sangat sabar terhadap sikapnya.

"Mentari."

Sang empu pemilik nama langsung menoleh kebelakang dan tersenyum kecil seperti biasa. Namun hari ini berbeda, bukan Senja bukan Batara, melainkan Bumi yang entah mengapa memanggil namanya.

"Iya? Ada perlu sesuatu?"

Bumi menggelengkan kepalanya.

"Ga ada kok, cuman mau ngajak kamu pulang bareng aja nanti."

Mentari terdiam mendengar Bumi yang tiba tiba berbicara aku-kamu kepadanya.

"Hei, sehat kan?"

"Iya."

Mentari menaruh telapak tangannya di dahi Bumi dan mengangguk setuju.

"Bumi beneran ga sakitkan?"

"Iya."

Yasudahlah, Mentari akhirnya mengiyakan juga ucapan Bumi dan pergi dari sana. Selama pelajaran Bumi terus melempari sebuah keetas kepada Mentari yang membuat gadis itu jadi tidak fokus.

Waktu pulang sekolah aja, Bumi terus menempel pada Mentari seolah olah ada magnet diantara keduanya.

"Bumi!" kesal Mentari.

Bumi mengangguk begitu mendengar namanya disebutkan.

"Kenapa, Mentari?"

Astaga, ayolah. Mentari capek dengan sikap Bumi yang tiba tiba menjadi seperti ini.

"Bumi bisa jauhan dikit ga? Panas."

Bumi langsung menjauhi Mentari dan itu kesempatan bagus untuk gadis ini melarikan diri.

grepp...

Astaga, apa lagi sekarang?

"Bumi, lepasin dong."

Bumi semakin mengeratkan genggamannya dilengan Mentari.

"Bumi sakit."

Bumi yang mendengar itu langsung melepaskan genggamannya dari lengan Mentari dan meniup lengan putih yang sudah meninggalkan bekas kemerahan itu.

"Maaf ya."

BUMI MENTARI : JIHOON [✔️]Where stories live. Discover now