13. Bumi Dimana?

128 125 1
                                    

Sudah dua hari Bumi ga masuk sekolah, Mentari udah nanya keteman teman Bumi juga tapi pada ga tau dimana Bumi sekarang. Akhirnya hari ini setelah pulang sekolah Mentari mutusin buat datang ke apartemen Bumi dianterin sama Yohan, teman Bumi dan teman sekelas Mentari juga.

"Yohan tau rumah- astaghfirullah, maksud Mentari apartemen Bumi?"

Yohan terkekeh gemas. Dia merasa Bumi sangat beruntung bertemu dan memiliki gadis lucu dan baik seperti Mentari.

"Iya, tau."

Ada pancaran senang dan berbinar dari sorot mata Mentari.

"Ayo anterin Mentari ke sana."

"Ke apartemen Bumi?"

"Iyalah, Yohan gimana sih!"

Yohan kembali terkekeh mendengar nada gemas dari Mentari.

"Ayo sekarang, Han."

"Yaudah pake dulu helmnya."

Mentari mengangguk dan mengambil helm hitam itu dari tangan Yohan lalu memakainya. Begitu mereka sampai Mentari dan Yohan langsung disambut baik oleh repsesionis yang bekerja dilobi pada saat itu.

"Mb, saya mau nanya, apartemen atas nama Bumi dilantai berapa ya?"

"Lantai tujuh kak, tapi maaf apartemen itu sedang dikosongkan hari ini."

"Dikosongkan?" Mentari terkejut mendengar itu.

Mba lobinya ngangguk pelan. "Iya, tadi ada ibu ibu yang datang kesini sambil nangis nangis dan minta apartemen anaknya untuk dikosongkan saja." jelas mba lobi.

Mentari mengangguk lemas. Dia ga jadi keapartemen Bumi dan milih buat ngajak Yohan kembali ke sekolah. Waktu mau balik dari lobi ke parkiran mereka lihat ibu ibu lagi nangis di kursi taman yang ada di depan gedung apartemen.

"Ibu?" kaget Yohan.

Perempuan paruh baya itu mendongak dan menatap sendu kearah Yohan.

"Ibu, kenapa disini?"

"Bu-bumi ga ada pulang selama tiga hari."

Mentari duduk disebelah perempuan paruh baya itu dan mengusap pelan punggungnya.

"Terakhir Bumi bilang apa ke ibu?"

"Dia mau anterin pacarnya pulang dulu baru dianya pulang kerumah, tapi sampai sekarang dia ga ada pulang."

Mentari melirik kearah Yohan, Yohan yang merasa di tatap jelas langsung noleh juga kearah Mentari dan nganggukin kepalanya.

"Yaudah, ayo ibu saya anter pulang dulu."

"Ga, ibu mau Bumi balik."

Mentari menghela napas sedih, dia mengeluarkan handphonenya dan mengirimkan beberapa pesan kepada Bumi, tapi tidak ada jawaban.

Mentari menghela napas sedih, dia mengeluarkan handphonenya dan mengirimkan beberapa pesan kepada Bumi, tapi tidak ada jawaban

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Dia natap Yohan lalu menggeleng sebagai jawabannya.

"Ibu kerumah Mentari aja ya?"

Perempuan paruh baya itu menoleh kearah Mentari dan langsung meluk gadis ini.

"Kamu pacarnya Bumi kan?"

"Belum pacar bu, kita cuman temanan."

Iya, emang itu kenyataannya. Bumi belum ada menyatakan cinta ke Mentari begitupun sebaliknya.

BUMI MENTARI : JIHOON [✔️]Onde histórias criam vida. Descubra agora