10. Pulang Bareng

122 127 17
                                    

Bumi menggandeng tangan Mentari tanpa minta ijin ke gadis itu.

"Bumii."

Bumi terkekeh gemas melihat Mentari yang mengerutkan bibirnya lucu.

"Kenapa Mentari?"

Mentari memukul pelan lengan kekar Bumi.

"Lepasin, nanti kalo dilihat orang lain gimana?"

"Kenapa emangnya?"

Mentari kembali memukul lengan kekar Bumi.

"Bumii, Mentari malu."

Bumi terkekeh pelan, dia mengangkat tangan kirinya untuk mengusap kepala gadis itu.

"Kenapa harus malu, kan ada Bumi disini."

Mentari menundukan kepalanya menahan rasa senangnya. Mungkin pipinya sudah bersemu merah sekarang, seperti tomat.

Bumi mengajak Mentari untuk singgah kesebuah tempat yang tidak pernah sama sekali didatangi oleh Mentari.

Disini, dipinggir danau yang sangat tenang dan sejuk, Bumi mengajak Mentari untuk sekedar jalan jalan dan menikmati udara segar sore hari.

"Kalo dikota udaranya banyak polusinya ya. Mentari pengen punya rumah disini, dipinggir danau yang sangat tenang dan sejuk."

Bumi terus memperhatikan setiap gerakan dari gadis ini. Namun secara tiba tiba Mentari membalikan badannya menjadi menghadap Bumi.

"Bumii, kenapa bumi itu berputar?"

Bumi sempat kebingungan, tapi tiba tiba dia memutar badannya seperti sosok ayah dalam iklan oreo.

tau ga sih?

"Seperti ini?"

Mentari tertawa geli melihat tingkah random Bumi.

"Bukan Bumi, haha."

Bahkan gadis itu sampai terduduk direrumputan karna perutnya yang sakit.

"Mentari."

Jelas Bumi langsung panik ngelihat Mentari kayak gitu. Tapi gadis itu masih terus ketawa.

"Bumii, perut Mentari sakit, haha."

"Jangan ketawa terus."

Akhirnya Mentari menghentikan tawanya dan kembali berdiri dihadapan Bumi.

"Bukan itu yang Mentari maksut."

"Ini loh, kenapa bumi itu berputar?" tanyanya sekali lagi sambil menunjuk kearah tanah dan langit secara bergantian.

Bumi tampak berfikir sejenak.

"Hanya Allah yang tau Mentari."

Sekarang giliran Mentari yang dibuat berfikir.

"ah, Bumi kalo ngomong pakai jeda dong. Masa iya, Mentari jadi mikir keras gini."

Astaga, Bumi pengen tenggelam aja rasanya.

"Iya udah, maaf."

Mentari tersenyum kecil.

"Mentari boleh nanya ke Bumi?"

Bumi mengangguk. "Tanya apa?" tanyanya balik.

"Bumi berapa bersaudara?"

BUMI MENTARI : JIHOON [✔️]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon