BAB 3

105 22 0
                                    

Jangan Lupa Vomen

✠✠✠✠

Shofia terus menatap kosong kearah undangan hitam, yang sudah tiga hari berada di atas mejanya. Tiga hari yang lalu seorang perwakilan keluarga Chatarsis tiba tiba datang dan memberikan sebuah undangan, yang mana hal itu berisi sebuah lamaran pernikahan dan keluarga Dominic tidak mungkin bisa menolak.

Meski Dominic selama ini tidak pernah memaksakan, putrinya harus menikahi siapa atau bangsawan mana, namun kali ini pria itu hanya bisa berharap putrinya tahu jika hal ini akan berdampak besar bagi mereka. Efek buruknya mungkin selain akan terasing dari kalangan bangsawan, Kairos bisa saja melenyapkan keluarga Von Goethe sampai keturunan terakhir.

" nona ayok kita makan, anda sudah berhari hari tidak makan dengan baik " ajak sang pelayan khawatir dengan keadaan tuan putrinya.

" kau tahu bibi, sejak ibu meninggal, aku hanya berharap bisa hidup dengan tenang, tapi sekarang aku bahkan tidak bisa bernafas rasanya " ucap Shofia mengatakan isi hatinya.

" nona, jangan berkata seperti itu " bantah sang pelayan.

Shofye Victoria Von Goethe, sejak kecil memiliki kemampuan meramal masa depan juga bisa melihat masa lalu, hal ini ia rahasiakan dari seluruh anggota keluarga karena saat berusia 7 tahun ia pernah melihat ibunya mati dan Shofia mencoba mengatakan hal itu pada keluarga namun bukan mendapatkan apresiasi dia malah di hukum karena dianggap mendoakan kematian orang lain. Meski pada akhir nya sang ibu akhirnya mati namun keluarga Von Goethe tetap tidak percaya akan hal yang Shofia miliki, tidak semua, Ayahnya Count Dominic perlahan mulai percaya pada kemampuan sang putri namun ia tidak menanyakan banyak hal karena Dominic takut Shofia akan mencari tahu banyak hal termasuk tentang kembarannya yang sejak lahir ia pisahkan. Dominic tidak ingin membuat masalah, apa lagi mendatangkan sebuah bencana karena membuat kedua putrinya bertemu atau tinggal bersama.

Malam berlalu, Shofia tampak masih duduk di balkon seolah tengah membayangkan sesuatu. Dominic yang mendapat laporan bahwa sang putri terlihat sedih beberapa hari ini pun mencoba bicara agara mereka bisa menemukan jalan keluar dari masalah ini.


" aku tidak mau menikah dengan tuan Kairos ayah " ucap Shofia dengan raut penuh kesedihan.

" tapi kita tidak punya kemampuan untuk menolaknya nak, bahkan kaisar pun tidak akan mau menolong jika itu berhubungan dengan keluarga Chatarsis, ayah tidak pernah tahu hal buruk apa yang pernah mereka lakukan, tapi menurut ayah, bukan kah kau akan bahagia jika memiliki tuan Kairos di sisi mu " jawab Dominic seakan lupa bahwa putrinya itu bisa melihat masa depan

" apa menurut ayah begitu? " kini Shofia merasa segalanya memang percuma.

" apa kau melihat sesuatu yang buruk tentang pernikahan ini?? "

Shofia memilih diam dan tidak memberi tahu apa yang dia lihat akan masa depannya, ia tidak ingin membuat ayahnya semakin stres karena dirinya.

" tidak, pernikahan ku akan menjadi pernikahan paling megah di sepanjang sejarah " terang Shofia yang memang melihat pesta besar yang Kairos adakan.

" benar kah? meski ayah tahu, kau lebih mengetahui segala hal dari pada ayah, tapi ayah tidak akan bisa melihat keluarga ini hancur hanya karena sebuah pernikahan? Apa kita harus mengorbankan anggota keluarga lain??mereka tidak tahu apa apa dan --"

" aku mengerti ayah, kau tidak perlu menjelaskan apa pun, aku akan menerima lamaran tuan Kairos dan menikah dengannya "

" maaf kan ayah yang tidak memiliki kemampuan ini nak, tapi percayalah dengan adanya tuan Kairos kau akan jauh lebih bahagia dia pasti akan memperlakukan mu dengan sangat baik, lihat lah putri ayah adalah gadis tercantik di Serghovia!? " hibur Dominic.

" yaa ayah, sekarang lebih baik ayah segera beristirahat " Obrolan singkat itu pun berakhir dengan hela an nafas panjang Shopia

" aku masih tidak mengerti ayah, kenapa aku hanya bisa diam dan pasrah, saat aku melihat kematian ku sudah berada di depan mata? "

°°°°

Di kota Medenia, Count Sergeyevich di kenal sebagai orang yang paling derwaman dan pemberani, semenjak menjabat sebagai adipati kota ini pun jadi jauh lebih aman dan damai. Terlebih di kota ini hampir 50 persen nya di huni oleh para kesatria bawahan Count Serge.

Count Serge tinggal bersama istri dan putri tunggalnya Alician de Vichy, tak ada yang istimewa di dalam keluarga ini karena mereka tinggal cukup jauh dari ibu kota dan hanya akan ke sana saat kerajaan memintanya saja.

Alicia, gadis itu di panggil dengan sebutan Alice, besar di tengah keluarga kesatria, Alice pun tumbuh menjadi wanita yang tangguh juga kuat, alice juga bisa menggunakan pedang, memanah dan bertarung, seperti nya Count Serge benar benar melatih sang putri jauh lebih keras dan kuat, agar ia tetap bisa menjaga diri meski dirinya adalah seorang perempuan.

Alice juga sudah bergabung dengan pasukan Vomand ( pasukan Rahasia kerajaan) sejak usia nya 12 tahun. Karena pasukan Vomand berada di bawah kepemimpinan Count Serge.

Pasukan Vomand adalah pasukan yang siap mati demi raja dan negara, lalu mengapa Alice bisa ikut menjadi anggota? Apa count Serge begitu kejam sampai sampai membiarkan putri tunggalnya itu menjadi anggota pasukan Vomand? Tentu saja tidak, hal ini terjadi karena tekad dan kecintaan Alice terhadap dunia prajurit, Alice selalu mengatakan bahwa dia ingin menjadi kesatria yang hebat agar ia bisa melindungi orang orang yang dia cintai.
Meski puluhan kali di larang gadis itu tak pernah menyerah dan bahkan sering menyelinap ikut saat pasukan sedang melakukan investigasi, bahkan perang dengan negara lain. Melihat semua hal yang di lakukan oleh sang putri akhirnya Serge pun menyerah dan membiarkan Alice ikut menjadi bagian pasukan namun tentu saja di bawah pengawasan sang ayah.

Berbeda dengan kehidupan Shofia, Alice jauh lebih bebas melakukan segala hal tanpa harus memikirkan reputasi, atau pandangan orang lain karena ia seorang putri bangsawan, meski memang tidak ada hal buruk yang pernah Alice lakukan.
Karena keluarga De Vichy memiliki pandangan bahwa wanita dan pria itu memiliki hak yang sama dalam beberapa hal hingga dalam hal ini di kota Medenia pun banyak prajurit wanita

Suddenly Became a EmpressWhere stories live. Discover now