S3 Ep. 8

239 39 1
                                    

"Ingat Chichi, saat kubilang aku memutar balik waktu, aku memang memutarnya tapi bukan berarti ingatanmu hilang saat aku menghapus waktunya. Ingatanmu tetap sama, tapi kamu akan merasakan ada yang hilang,"

"Aku mengerti,"

Kai menghela nafas. Ia mengenggam tangan Chi dengan kedua tangannya. Matanya terpejam dengan alis saling bertaut, suasana mulai berganti serius walaupun begitu Chi masih bisa merasakan kulit Kai yang dingin.

"Mungkin akan terasa sakit, tapi aku ingin kamu menahannya!"

"Aku mengerti!"

Gadis itu mengeluarkan nafasnya melalui rongga hidung sekali lagi, mencoba menenangkan gemuruh didada dan mengaktifkan quirknya. Cahaya aquatic blue mengelilingi mereka dengan jarum jam berdentang dimana-mana, Kai siap menjelajahi waktu jika saja suara familiar tidak menganggunya.

'KAY!!! PUTAR WAKTUNYA!'

"Berisik Sou...," bisik gadis itu mengernyitkan kening, "Aku mencoba menyelamatkan Chichi disini...," namun bukan berarti ketakutannya bisa hilang begitu saja. Tubuhnya bergetar pelan mengingat peristiwa itu, udara yang bercampur bau anyir dan debu, mereka yang hampir tidak lolos, mereka berdua yang—

Remasan ditangannya menyadarkan Kai. Tanpa perlu membuka mata pun ia tahu bahwa Chi menaruh percaya padanya. 'Demi Chichi... aku rela melakukan apapun! Bahkan jika itu termasuk traumaku sendiri!!'

Cahaya putih familiar yang sudah lama sekali tak dilihatnya, menyambut matanya. Kai perlahan membuka mata menemukan dua sosok anak berusia 5 tahun menatapnya. Yang satu berambut merah muda dikucir dua, dan yang satu berambut merah menatapnya sinis. Manik duo warna itu menatap datar mereka lalu melirik deretan angka yang beterbangan diatas kepala mereka.

"Kau disini untuk menghapus kami?" tanya suara yang lebih melengking, sang anak perempuan alias 0015,

Kai mengaktifkan kekuatannya, sebuah buku melayang dan mendarat ditangannya, "Sudah jelas kan? Kenapa bertanya?"  Sarung tangannya dibetulkan, ia siap menggambar wajah sosok didepannya.

Sang anak berambut merah 0001 menggeram, "Kau tahu kalau kami itu melindungi Gojuban, kan?!"

"Melindungi? Sepertinya tidak begitu. Dan namanya itu Chichi! Berhenti memanggilnya nomor menjijikan itu. Chichi mengatakan kalian menghalangi, tidak berguna, beban dan memintaku menghapuskan kalian. Dan setelah kulihat secara langsung ini benar," begitu gambarannya selesai, seperti quest dalam game, informasi mengenai dua anak didepannya keluar, mulai dari nama, umur, quirk bahkan chart kemampuan mereka.

"Walaupun kami anak kecil?" tanya 0015 dengan wajah memelas.

Kai tersenyum, "Aww sweetie," dia sedikit membungkuk mengusap rambut pinknya, "Even better, aku benci anak kecil," telunjuknya menekan tombol merah melayang yang bertuliskan kata 'delete', "Bye-bye you little shit~"

.

.

.

~~~

"HERO"
Hanya sebuah kisah milik seorang remaja yang sedang mencari jati diri sebenarnya, di sekolah yang katanya sekolah pahlawan

"HERO"Hanya sebuah kisah milik seorang remaja yang sedang mencari jati diri sebenarnya, di sekolah yang katanya sekolah pahlawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✅"HERO" - Male!OC (BNHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang