[COMPLETED]
"Jika aku tak bisa membuat kalian tertawa, aku akan membuat kalian menangis merana..."
Dunia masih percaya kehadiran hero pada jaman ini? Oh ayolah, lelucon apalagi yang sedang kalian mainkan? Tidak ada hero di dunia serba modern ini! Me...
(TW: Cringy lovey dovey shit with mention of pregnant, cheating, etc)
"HERO" Dunia masih percaya kehadiran hero pada jaman ini?
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"...Aku... merindukanmu,"
Jantungnya berhenti berdegup mendengar itu. Tapi rasa sakit yang disebabkan tak mampu dibayar dengan kata-kata manis. Kepalanya yang tadi tertunduk demi menghindari linangan air mata akibat situasi yang berantakan, sontak bangkit berdiri. Rambutnya menutupi sebagian wajah saat ia berusaha menghindari tatapan pria diseberang, "Bullshit..."
Souichi yang tak terima disangkal juga langsung bangkit dari kursi, "Aku tak bohong!"
"You're full of shit, Souichi!" geram Kay berjalan keluar dari dapur dengan langkah menghentak.
"Aku jujur! Apa yang membuatmu berpikir aku tak jujur padamu!"
Kay memutar bola matanya seraya tertawa sarkas, seraya berkacak pinggang dia berbalik menatap sosok disana, "Aku tak tahu, mungkin fakta dimana kau menghamili wanita lain, mempunyai anak darinya dan menyembunyikannya dariku?"
"I already told you!" seru pria itu dengan suara meninggi, "Aku terpaksa melakukannya karena aku perlu tumbal terkuat! Tumbal terkuat yang kubutuhkan harus dari darah dagingku sendiri! Aku melakukan itu untuk melindungimu!"
"Once a cheater, always a cheater."
Pria itu menarik nafas dalam-dalam. Tidak. Dia tak boleh kasar pada gadisnya sendiri. Karena bagaimanapun ini salahnya juga, "Well, kau tahu apa? Semua kekacauan ini terjadi karena kau pergi meninggalkanku. "
"Itu bukan salahku karena kau menghamili wanita lain!"
"Itu bukan salahku juga karena kau tak mau memberikanku anak!"
Kay memejamkan matanya, sebelum menatap tajam sosok yang juga melotot ke arahnya, "Didn't we talked about this every single fuckin' damn day when we used to be together? I don't want kids because I hate kids!"
"No you don't! You just hate bring them to this world, and watch them suffer like you did when you were a kid!"
Bohong jika si brunette tak tersinggung mendengar itu, "... I hate to tell you that it was also right..."
Sang pria menghela nafas, menahan diri agar kalimat menusuk lainnya tak keluar, "Dengar." Souichi menarik bahu gadis itu untuk menatapnya tapi segera ditepis oleh Kay, "Aku tahu kamu benci anak kecil. Dan aku tahu kalau kamu sendiri benci untuk mengandung. Kamu pikir aku bisa melihat belahan jiwaku kesakitan selama 9 bulan melakukan apa yang dia tak mau? Terlebih lagi saat anak itu lahir, aku akan membunuhnya di umur yang genap 5 tahun. Apa menurutmu aku mau membunuh anak kita?"
"You're still cheating! And you still fucked with her!! You're just trying to guilt tripping me, Souichi!"
"I'm not! Aku tak tidur dengannya," jelas sang pria, "That just my seed. I promise and I swear to you bahwa aku tak pernah melakukannya dengan wanita lain. Aku bahkan tak pernah menyentuh wanita lain seumur hidupku."
