Bab Pertama

1.2K 96 1
                                    

Harsh word
Fiksi

Sorry for typo




"No." Laki-laki yang dipanggil No itu menoleh dan mendapati beberapa temannya yang baru datang dari kelas.

"Kenapa ngelamun. Nih kantin udah heboh pada ngeliatin lo, lo nya malah ngelamun." Laki-laki tadi melihat sekeliling benar saja, ada beberapa perempuan yang menatap penuh puja pada sosok laki-laki tersebut.

Namanya Noah Darmawangsa, laki-laki dengan perawakan tinggi sekitar 177 cm, kulit putih, tubuh yang atletis, serta wajah yang rupawan.

Namun sayang aura yang dikeluarkan oleh Noah tidak begitu bagus karena Noah termasuk orang yang cuek dengan sekitar, ia tidak peduli dengan apa yang terjadi sekelilingnya, termasuk saat ini ia yang menjadi pusat perhatian tapi ia tetap tidak peduli.

"Gue bosen disini. Pengen pindah sekolah." Teman-teman Noah seketika menatap tidak percaya pada Noah.

"Kenapa? Apa yang buat lo bosen, sekolah kita ini termasuk sekolah elit, sekolah terkenal, banyak cewek-cewek cantik disini. Tapi lo malah bosen, ya gila aja gak sih lo." Ucap salah satu teman Noah.

"Ya gimana ya. Sekolah yang isinya cuma pamer kekayaan tuh buat gue risih. Ini kalo bukan karena bokap mah gue ogah sekolah disini."

"Terus lo mau kemana?"
"Kayanya gue mau balik ke jogja aja."
"Yang bener aja, terus kita gimana kalo lo ke jogja."
"Kalian ya gitu-gitu aja kan, ada atau gak ada gue juga sama aja. Udahlah gue mau kabarin bokap buat ngurus kepindahan gue."

Noah berdiri dan berjalan dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana meninggalkan teman-temannya yang masih tidak percaya jika Noah akan benar-benar pergi dari sini.

Noah sampai ditaman belakang sekolahnya, teman itu sepi, karena hampir semua siswa selalu dikantin atau dikelas saat jam istirahat seperti ini. Noah mengambil ponselnya, mencari kontak sang ayah dan menghubunginya.

Ponselnya ia letakkan dibangku taman sedang telinganya ia sumpal dengan earphone. Suara dari sambungan telpon itu terdengar hingga beberapa detik akhirnya sang ayah mengangkat panggilannya.

"Halo pa."

"....."

"Sehat. Papa juga sehat kan?"

"....."

"Syukurlah kalo gitu. Pa, aku boleh pindah kejogja aja gak?"

"....."

"Bosen pa, sekolah disini isinya orang-orang pada pamer kekayaan, liatnya juga cuma gedung mulu. Sekali-sekali aku pemandangan aku gak cuma gedung. Boleh ya, pa?"

"....."

"Yakin pa, aku udah fikirin semuanya kok. Aku yakin mau pindah."

"....."

"Oke pa. Makasih ya pa. Besok kalo pulang, jangan pesenin tiket pesawat."

"....."

"Aku mau naik kereta."

"...."

"Iya pa, besok suruh pak Yanto jemput di stasiun aja ya."

"...."

"Iya pa, makasih sekali lagi. Aku masuk dulu, udah bel soalnya."

"...."

"Iya. Papa juga ya, semangat kerjanya. Salam buat mama."

"....."

Noah menutup panggilan telepon dengan sang ayah, dan ia melepas earphone yang berada ditelinga kemudian memasukkannya kedalam saku bersamaan dengan ponselnya yang ia saku.

Noah tersenyum bahagia karena ia akhirnya akan kembali ke jogja, ia berharap hidupnya disana akan lebih menyenangkan disana.





Gimana Bab pertama ini, dilanjutin gak?

EPHEMERAL || NOREN (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang