7. Tertuduh

147 28 7
                                    

Tepat jam enam sore, Aziel datang ke rooftop. Mata nya menatap kearah gadis yang semalam ia temui.

Lagi dan lagi gadis tersebut memakai masker, topi,bahkan kacamata berwarna hitam membuat nya tidak bisa mengenali gadis itu.

'Sial, kalau kayak gini gimana cara nya gua bisa ngenalin dia ???' batin Aziel bertanya tanya.

Apa pilihan lu ???

Aziel membaca kalimat itu yang ditujukan oleh gadis tersebut melalui layar handphone nya. Aziel menghela napas sejenak sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya.

Gadis tersebut tersenyum smirk saat rencana nya berhasil. Ia memberikan sebuah amplop coklat kearah Aziel.

Bayaran pertama. Tapi lu harus ngancurin 1301 sama 1901. Kita ketemuan setiap gua ngirim pesan ke lu.

Aziel membaca sekilas pesan tersebut sebelum akhirnya mengangguk kan kepala nya.

Setelah itu, gadis tersebut pun langsung pergi dari sana.

Aziel menatap sejenak kearah amplop coklat tersebut, sebelum akhirnya menatap kearah gadis tersebut. Mata nya menyipit saat melihat sepatu yang gadis itu kenakan.

'Itu bukan nya sepatu Hazel ???' batin Aziel bertanya tanya.

Tak lama kemudian kemudian sebuah senyuman smirk tercetak jelas dibibir nya.

"Cara main lu kurang cantik"lirih Aziel.

"Jadiii, dia saudari nya Sofya ???"tanya Aziel pada diri nya sendiri.

...

Seseorang berjalan memasuki sebuah mobil Alphard berwarna hitam. Mata orang tersebut menatap tajam kearah lawan nya yang duduk santai di kursi pengemudi.

"Bodoh !!!"ejek nya.

"Gua suruh lu celakain Hazel. Kenapa gitu aja ga becus hah ???"

"Jangan salahin gua, tapi Aziel yang terlalu cepet nyelamatin Hazel. Kalau ga ada Aziel, pasti Hazel udah dirumah sakit sekarang"

Orang tersebut mendesis sebal mendengar balasan dari lawan bicara nya itu. Mata nya menatap kearah jendela.

"Tapi, kalau boleh tau kenapa lu mau nyelakain Hazel ??? Kan Hazel ga ada hubungannya sama Sofya ???" Mendengar pertanyaan tersebut, membuat orang tersebut menatap kearah lawan bicaranya.

"Gua emang ga ada masalah sama Hazel. Tapi gua ngerasa kalau dia bakalan jadi sumber masalah gua. Gua ga mau rencana yang udah gua susun dengan baik hancur karena dia. Apalagi dia ketos, gua yakin dia tau sesuatu dibalik kematian Sofya sama Vi"

Ia mengangguk kan kepala nya, pertanda paham. Ada benar nya juga ada yang dikatakan oleh orang yang duduk disebelah nya ini.

Hazel adalah seorang ketua OSIS, tidak mungkin ia tidak tahu apa apa.

"Jadi, sekarang lu mau nya gimana ???"

"Pantau Hazel. Kalau ada kesempatan celakain dia. Kalau bisa lu buat koma. Soal bayaran gampang, gua bakalan bayar lu dengan harga mahal"

...

Hazel --- gadis itu baru saja sampai disekolah. Mata nya menatap sekilas kearah Aziel yang tengah memperhatikannya.

Tanpa mau mempedulikan Aziel, Hazel berjalan begitu saja. Oh ya ngomong ngomong, kini keadaan sekolah belum terlalu ramai. Baru beberapa murid yang datang. Bahkan parkiran motor dan mobil pun tidak terlalu ramai.

Mata Aziel menatap kearah sepatu yang dikenakan oleh Hazel. Sepatu itu sangat mirip dengan sepatu yang dikenakan oleh gadis kemarin, bahkan Hazel juga keluar dari mobil yang ia yakini bahwa itu mobil Sofya. Pasal nya plat nya sama, menurut Aziel.

Dark side (END)Where stories live. Discover now