12. Handphone Sofya

146 27 5
                                    

Rio menatap pintu Caffe learn. Caffe learn bukan lah caffe pada umumnya yang akan dijadikan tempat nongkrong oleh kebanyakan kaum remaja.

Caffe learn lebih mirip seperti perpustakaan, karena disana lengkapi oleh buku buku. Mulai dari buku pelajaran, sains,hukum, kedokteran, bahkan novel dan komik pun ada.

Caffe learn pun juga ada loker untuk menaruh tas atau barang lainnya.

Rio menghela napas nya sebelum akhirnya ia berjalan memasuki caffe learn itu.

"Wiiihhh Rio, udah lama nih ga kesini"seru salah satu pegawai disana.

Rio menanggapi ucapan pegawai disana dengan senyuman. Ia memang sudah lumayan akrab dengan pegawai disini, karena memang dulu ia sering kemari bersama dengan Sofya.

"Oh ya gua turut berdukacita ya. Gua denger dari tv, kata nya Sofya meninggal"

Tubuh Rio mendadak menegang saat mendengar ucapan nya, namun pemuda itu berusaha untuk terlihat rileks.

Rio menganggukkan kepalanya. "Iya, makasih ya"

"Yoi brooo"

"Yaudah kalau gitu, gua masuk kedalem dulu"pamit Rio dan dibalas anggukan oleh pegawai itu.

...

Rio menatap kearah loker tempat biasa ia dan Sofya menaruh barang barang mereka. Pemuda itu menggelengkan kepalanya, sebelum akhirnya membuka loker tersebut.

'Lupain Sofya. Lagian ngapain si kok gua jadi ngerasa bersalah ???' batin Rio.

Pemuda itu memasukkan tas nya kedalam loker sebelum akhirnya ia berjalan menuju meja.

"Huh gua kenapa jadi mikirin Sofya, dan ngerasa bersalah ya ???"

"Engga engga, gua ga boleh ngerasa bersalah"

Drrrt drrrt

Handphone nya tiba tiba saja bergetar, pertanda ada pesan masuk. Segera ia mengambil benda pipih itu yang berada didalam saku almamater nya.

Kening nya mengernyit saat melihat nomor yang tidak ia kenal mengirimkan nya pesan. Seingat nya, tidak ada yang tahu nomor nya karena memang Rio sangat menjaga rahasia nomor nya supaya tidak bocor ke orang lain.

"Siapa yang ngasih nomor gua ???"

"Marvel atau Edgar kah ??? Atau orang lain ??? Ck awas aja kalau gua sampe tau ada yang ngirim nomor gua ke orang lain tanpa sepengetahuan gua"

Ibu jari Rio bergerak membuka nomor tak dikenal itu.

0813*******
Aktif lima menit yang lalu

(Send a pict)
(Read)

Degh...

Jantung Rio seperti berhenti berdetak saat melihat gambar yang dikirimkan oleh nomor yang tidak dikenal.

Nomor tersebut mengirimkan foto Sofya dengan angle yang pas saat gadis itu bunuh diri.

Keringat dingin mendadak keluar dari kening nya. Dengan buru buru Rio memasukkan handphone nya kedalam saku almamater nya, dan berjalan terburu buru ke loker untuk mengambil tas nya dan berjalan keluar dari caffe itu.

Tanpa ia sadari, ada seseorang yang tengah memperhatikannya. Orang tersebut menatap nya dengan tajam.

...

Dark side (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang