Chapter 14

215 25 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iyen menatap Sam yang kini tengah memasak makan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iyen menatap Sam yang kini tengah memasak makan siang. Bukan akhir pekan, tapi hari ini Sam tidak memiliki jadwal mengajar atau pun kelas di kampusnya, sehingga mereka bisa melakukan video call. Sedikit sulit menentukan waktu untuk melakukan video call karena perbedaan waktu dan juga kesibukan Sam.

"Kamu gak ngantuk?" tanya Sam seraya meletakkan makan siangnya di meja makan dan membuka kulkas untuk mengambil sebotol air mineral dan juga sebuah gelas di rak dan kemudian duduk di meja makan, kini dia bisa menatap Iyen yang ternyata menatapnya sejak tadi.

"Nggak. Aku masih nunggu Chris hyung pulang. Tadi disuruh Sky hyung untuk nunggu Chris hyung pulang terus kabarin dia," jawab Iyen dan Sam menyuap makan siangnya dan menganggukkan kepalanya.

"Mereka masih berantem? Lucu banget mereka sering banget berantem tapi saling khawatir," tanya Sam dan Iyen menggembungkan pipinya seraya menggedikkan bahunya.

"Love language mereka begitu kali. Aneh banget mereka tuh sering berantem, tapi ciuman mulu. Nanti kalo aku pulang ssaem cium aku dong," ucap Iyen dan Sam yang mendengar ucapan laki-laki di layar ponselnya itu langsung tersedak makanannya dan segera mengambil minum.

"Iyen, jangan aneh-aneh!" ucap Sam memperingati tetapi Iyen terlihat cemberut dan kemudian dia berkata "Aku mau manggil ssaem 'hyung' aja ah mulai sekarang." Dan kali ini Sam tertegun mendengar ucapannya.

"Jangan. Nanti kamu kelepasan pas di sekolah. Tetep panggil ssaem aja," jawab Sam tetapi Iyen menggelengkan kepalanya.

"Gak mau. Kalo aku tetep manggil ssaem pasti hyung akan terus liat aku sebagai murid atau bahkan sebagai anak kecil. Kan nanti kita pacaran terus ciuman setelah aku lulus," tolak Iyen dan Sam hanya bisa mengulum senyum mendengarnya.

"Kamu ngomongin ciuman terus dari kemaren. Kenapa sih?" tanya Sam penasaran dan dia bisa melihat keseriusan di wajah Iyen, sepertinya laki-laki itu akan memberikan penjelasan yang cukup masuk akal.

"Soalnya sejak sering liat muka hyung pas video call, aku jadi kepikiran bibir hyung terus," jawab Iyen terus terang dan Sam bisa merasakan wajahnya memanas, menjalar ke telinga dan juga lehernya.

Case 143 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang