Side Story 1 - Chris & Sky

412 22 1
                                    

Ini "hidden story" yang sebelumnya gak ada di AU utama (BUKAN kelanjutan dari AU utama)

***

Sky kini sudah memantapkan hatinya, sekarang dia sudah tau bagaimana perasaannya pada Chris, orang yang selama bertahun-tahun hadir di kehidupannya, menjadi orang kepercayaan kakeknya. Juga, orang yang selama bertahun-tahun pula tidak pernah terlalu Sky pedulikan kehadirannya karena Chris sangatlah menyebalkan.

Jika kalian penasaran kenapa Sky bisa kurang menyukai Chris, jawabannya adalah karena laki-laki itu sanggup mengatakan TIDAK padanya. Berbeda dengan kakeknya yang (sebenarnya) bisa menuruti semua keinginannya, tapi saat kakeknya itu berkonsultasi pada Chris dan laki-laki itu mengatakan tidak, maka kakeknya pun akan mengatakan TIDAK. Jadi, mungkin lebih tepatnya Chris tidak pernah secara langsung mengatakan tidak padanya, tapi melalui perantara orang lain. Apakah kalian mengerti? Ah sudahlah, itu hanya masa lalu.

Lalu, kenapa sekarang hatinya goyah? Mungkin... karena dia tinggal bersama Chris (selama beberapa bulan), atau lebih tepatnya tidak ada orang lain yang bisa dia repotkan selain Chris (meskipun kini dia punya beberapa teman). Tapi, tentu saja itu hanyalah sebuah alasan yang dia gunakan karena dia tidak mau mengakui bahwa dia jatuh cinta pada laki-laki menyebalkan itu. Yang sayangnya, dia benar-benar jatuh cinta dan dia harus mengakuinga. Dia akan mengakuinya hari ini. Misinya kali ini adalah menaklukan Chris, ya, itulah misinya dan dia akan menyelesaikan misinya itu dengan sempurna.

Sky pun melangkahkan kakinya ke gedung kantor cabang perusahaan kakeknya di Seoul untuk pertama kalinya. Dia bahkan tidak tau ada di lantai berapa perusahaan kakeknya itu dan dia baru mengetahuinya setelah dia mengecek Naver. Setelah menghampiri respsionis untuk menulis data diri juga maksud kedatangannya, dia mendapatkan kartu tanda TAMU dan akhirnya melangkah memasuki lift dan memencet lantai tujuannya. Apakah dia memberitahu Chris? Tentu saja tidak. Ini bahkan sebuah tindakan impulsif, dan dia sedikit merutuki dirinya sendiri sekarang. Apa sebaiknya dia kembali saja?

Sayangnya, dia tidak bisa melakukannya karena saat pintu lift terbuka di lantai 53, Chris berdiri di hadapannya, di depan pintu lift bersama beberapa rekan kerjanya, sepertinya laki-laki itu hendak makan siang.

Sky terdiam, dia bahkan tidak ingat bahwa dia sudah di lantai tujuan dan saat orang-orang yang di luar masuk, dia masih berada di dalam hingga akhirnya Chris menarik tangannya dan mengatakan pada teman-temannya bahwa dia tidak jadi pergi makan siang dengan mereka dan suara lift yang tertutup pun akhirnya menyadarkan Sky dari lamunannya.

"Kok gak bilang-bilang mau ke sini?" tanya Chris dan bukan jawaban yang dia dapatkan, melainkan sebuah ciuman dari Sky. Terkejutkah dia? Tentu saja. Ini bukanlah adegan yang pernah dia bayangkan, dan dia bahkan tidak pernah membayangkan bahwa Sky akan menciumnya terlebih dahulu.

Beberapa orang yang berjalan ke arah lift sedikit terkejut melihat pemandangan itu, tapi Chris dengan segera menjauhkan wajahnya dengan mendorong bahu Sky pelan. Dia kemudian menarik tangan laki-laki itu dan mereka berjalan menuju kantornya.

Sky yang merasa mendapat penolakan pun hanya bisa menggigit bibirnya. Baru kali ini dia merasa ingin menangis, bukan karena kesal, tapi karena sedih. Dan apa tujuan Chris menariknya ke ruangannya? Pasti karena laki-laki itu ingin memarahinya karena dia sudah membuatnya malu di hadapan semua orang, yang sepertinya adalah bawahannya.

Chris menutup pintu ruangannya dan menguncinya, dia kemudian berbalik dan tertegun saat melihat Sky yang menundukkan kepalanya, menggigit bibirnya sendiri. Dia pun meraih dagu Sky dan menengadahkan kepala laki-laki itu dan terkejut saat melihat setetes air mata jatuh di pipinya dan Sky dengan cepat menyeka air matanya dan memutar tubuhnya.

Case 143 Where stories live. Discover now