CH/19♡🦋

87 5 0
                                    

Clays melangkah menuju kamar mandi, ketika pelajaran dimulai dirinya merasa mual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clays melangkah menuju kamar mandi, ketika pelajaran dimulai dirinya merasa mual.
Tidak tahu apa alasan nya, Clays merasa jika perutnya nyeri.

"Perut Cla sakit...,"
Rintih Clays lalu meremas perutnya, dirinya juga merasa mual.
Keringat dingin mulai bercucuran di pelipisnya.

"Lo! Clays. Kemana aja lo tiga hari ini. Lo bolos sekolah ya."
Ucap seseorang mendekati Clays, Clays yang merasa pusing samar samar melihat siapa orang itu.
Clays tahu jika itu Stefa, ketua squad girl.

"Kalo orang tanya itu jawab bego. Jangan diem aja."

"M--maaf Ka, perut Cla lagi sakit. Cla juga pusing. Jadi ga bisa jawab."

"Lah itu lo bisa ngomong. Jangan pura pura deh. Gue tahu lo pasti bolos kan!?."
Bentak Stefa mengguncang tubuh lemas Clays.

"Ka Stefa--. Cla minta tolong--, antar Cla ke uks yaa. Cla udah ga kuat."

"Ga punya otak ya lo. Pake suruh suruh gue lagi. Gue disini itu mau kasih pelajaran buat lo."

"M--maksud Ka Stefa apa ya?."

"Ga usah pura pura goblok deh, gua tahu. Semua orang juga tahu. Lo ambil Xaviel dari gue."

"Ambil? Cla ga pernah ngerasa ambil Xaviel dari siapapun."

"Anj lo, jangan bikin gue emosi."

Arghh

Rambut Clays merasa pedas ketika mulai ditarik oleh Stefa dengan kuat.

"Jangan sok cantik disini. Karena di sekolah ini yang paling cantik gue."
Stefa mulai mengambil pita merah yang terpasang di rambut Clays lalu melemparnya.

"Ka Stefa, tolong lepasin. Rambut Cla sakit..,"

"Bodo amat, gue ga peduli. Yang gue mau sekarang, berhenti sok cantik disekolah ini, berhenti deket sama Xaviel. Dan berhenti sok lucu. Gue jijik liatnya."
Ucap Stefa lalu melepaskan tarikan dari rambut Clays.

Clays mulai terisak, merasakan semua tubuhnya sakit, tidak bukan hanya tubuhnya tapi hatinya juga merasakan sakit.

"Lo jangan diem aja. Jawab."

"I--iya Ka, Cla janji."

"Bagus, dan ingat jangan pernah bilang tentang ini ke siapa pun, terutama Zara apalagi Xaviel. Kalo gue tahu lo ngadu ke mereka. Lo bakal habis ditangan gue, Misha juga Liona."
Ucap Stefa lalu diangguki oleh Clays.

Stefa pergi meninggalkan Clays yang mulai runtuh, lalu pingsan.


"Clays mana ya, lama banget. Pelajaran juga udah selesai. Tapi belum balik balik."

"Apa gue susul aja ya, perasaan gue ga enak."

Zara melangkah menuju kamar mandi perempuan, menjemput sahabatnya.
Zara perlahan memasuki kamar mandi, baru saja melangkah, Zara melihat sesuatu di lantai.
Pita merah tergelatak di lantai, tunggu ini punya sahabat nya Clays, pagi tadi sahabatnya memakai ini, Zara dengan cepat meraih pita merah itu lalu membuka satu persatu pintu kamar mandi.

𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang