Prolog

546 26 18
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Terima kasih sudah berkunjung, silahkan datang kembali lain hari," kata seorang gadis yang berdiri di kasir.

"Hana-chan, sono hana wa dou?" (Hana, bagaimana dengan bunga yang itu?) tanya seorang pria yang menghampiri gadis tadi sambil menunjuk ke arah vas bunga yang ada di belakangnya.

"Ah! Ini sudah selesai, apa ingin Anda bawa hari ini?" tanya gadis penjual bunga itu ramah.

"Ha'i, onegaishimasu," (Iya, tolong ya) balas sang pria.

Azuma Hana, seorang gadis penjual bunga itu bekerja sendirian di toko bunga yang ia bangun sejak ia berusia 15 tahun. Gadis berusia 18 tahun itu memang gemar merawat tanaman, bahkan hampir seluruh hidupnya ia kerahkan untuk merawat tanaman-tanaman yang ia beli.

Setelah merapikan pesanan, Hana menghitung semua harga dan memberikannya kepada pria tadi. Dengan ramah, Hana membungkukkan tubuhnya untuk menghargai pria tadi yang sudah datang ke tokonya dan mengucapkan terima kasih. Hana menatap jam, waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang dimana waktu tokonya tutup. Ia membereskan tanaman-tanaman yang ada di sana dan menutup tokonya.

Ia berbelok menuju konbini untuk membeli beberapa makanan, ia memilih untuk membeli onigiri, salad, dan lemon juice. Setelah membayar, Hana berjalan keluar konbini dan pergi menuju rumahnya. Namun saat akan berjalan keluar dari area konbini, ia dikejutkan dengan beberapa makhluk yang tidak ia kenali memakai jubah merah.

"Eh?! Nani kore?!" (Eh?! Apa ini?!) pekik Hana yang menatap makhluk-makhluk aneh itu.

Cring.

Sebuah pedang hampir saja mengenai Hana jika ia tidak menghindar. Hana pun berlari menjauh dari makhluk-makhluk itu, namun ia tetap dikejar oleh mereka. Tapi, pada akhirnya Hana menemukan tempat bersembunyi. Saat ia menoleh, ia terkejut melihat dua orang berbeda gender yang juga sama-sama sedang bersembunyi.

"Aku sangat terkejut. Sebenarnya ada apa?!" pekik Hana yang sangat bingung.

"Eh?" beo seorang laki-laki yang terlihat lebih tua 4 tahun dari Hana.

"He? Neon-chan/Hacchan?!" pekik Hana dan seorang gadis yang seumuran dengannya, Kurama Neon.

Sring.

"Eh?! Kenapa cepat sekali?!" panik Hana saat melihat makhluk tadi menemukannya, Neon, dan seorang laki-laki.

Refleks Hana menarik tangan Neon dan laki-laki tadi, ia berlari menjauh dari kejaran makhluk aneh itu. Namun bukan hanya satu atau dua makhluk, ada beberapa makhluk yang sama menghadang jalan Hana dan 2 orang tadi.

About The Florist (Kamen Rider Geats) | THE END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang