Chapter 10

86 8 8
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kenapa Game Master ingin sekali Ukiyo-san kalah?" tanya Hana menatap Girori yang tengah menyesap tehnya.

"Entahlah, aku hanya seorang pramutamu," jawab Girori menatap Hana.

"Padahal Ukiyo-san telah menyelamatkan dunia berkali-kali, kenapa Game Master sangat membencinya?" gumam Hana sendu.

Tut. Tut.

"Ah! Sudah waktunya pergi ke rumah sakit, mungkin aku akan lembur hingga esok pagi," kata Hana yang mengambil tasnya dan pergi.

Selama perjalanan, Hana masih terpikirkan akan Game Master yang membenci Ace. Padahal menurutnya, Ace bukanlah orang yang harus dibenci meski ia terlihat mencurigakan. Tak sengaja, tatapan Hana terarah pada seorang anak kecil bertopi wide-brimmed merah tengah berjalan melewatinya.

Tak. Tak. Tak.

Hana menoleh ke bawah, ia mendapati ID Core miliknya terjatuh di dekat kakinya. Ia mengambil ID Core miliknya dan menatap ke arah anak kecil tadi.

"Eh? Hilang?" tanya Hana kebingungan.

Tak lama kemudian, Jamato mulai bermunculan dan menghancurkan benda-benda di sekitar. Hana terkejut dan langsung mencari Desire Driver miliknya, namun nihil. Ia tidak bisa menemukan Desire Driver miliknya, padahal ia sudah memastikan bahwa Driver-nya ia bawa.

"Doko?!" panik Hana.

Tak mau berpikir panjang, Hana pun nekat untuk melawan Jamato tanpa menggunakan Driver-nya.

"Kenapa harus hilang sekarang? Padahal aku yakin sudah membawanya sebelum pergi dari rumah," rutuk Hana kesal.

Brak.

"AKH!" pekik Hana setelah dirinya terbanting jauh akibat terkena serangan Jamato.

"Hana, daijyoubu?!" tanya Tomoya yang menghampiri Hana.

"Sebaiknya kita pergi dulu dari sini," nasihatnya yang akhirnya membawa Hana menjauh dari tempat Jamato muncul.

Hana dan Tomoya pun bersembunyi di balik dinding, mereka meraup napas dengan rakus karena kelelahan berlari. Hana menyandarkan punggungnya pada dinding dan perlahan terduduk.

"Bagaimana bisa Driver-ku hilang?" gumam Hana yang memijat pelipisnya.

"Driver milikku juga hilang setelah melihat anak kecil bertopi wide-brimmed merah," timpal Tomoya.

Drt. Drt.

"Kita mendapatkan panggilan," ujar Tomoya setelah mengangkat spider phone DGP miliknya.

Skip

"Driver kalian juga dicuri?" tanya Ace menatap Keiwa dan Hana.

"Dengan begini, syarat untuk berpartisipasi telah terpenuhi. Sekarang mari kita mulai babak ketiga Desire Grand Prix, yaitu permainan merebut kursi," ucap Tsumuri.

About The Florist (Kamen Rider Geats) | THE END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang