Chapter 11

78 8 1
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Berarti kita tinggal mengalahkan Kakurenbo Jamato, bukan?" tebak Ace menatap Tsumuri.

"Ha'i, kemudian permainan akan berakhir," jawab Tsumuri.

"Siapapun yang mempunyai Driver saat permainan selesai, dia sudah dipastikan lolos," lanjutnya.

Cklek.

"Apakah kau ingin menggunakan Driver milikku lagi?" tanya Keiwa yang menyerahkan Driver-nya pada Ace.

"Jika Ace-kun tidak merebut kembali Driver itu dari Jamato, kau akan ...."

"Kau mau kalah lagi dari Geats ya?!" potong Michinaga yang menahan tangan Keiwa.

"Sou, sou, kalau kau ingin jadi Deza-shin, lupakan saja dia. Di sisi lain kau juga dapat Buckle yang bagus, bukankah kau akan menjadi calon Deza-shin?" timpal Win tersenyum menatap Keiwa.

"Jika Keiwa-san tidak mau, biarkan dia menggunakan Driver-ku," ujar Hana membuat Tomoya, Michinaga, Keiwa, dan Win terkejut.

"Hana!" pekik Michinaga menarik pundak sang adik.

"Kalaupun nii-san tidak mau, pasti nii-san punya rencana lain, bukan?" tanya Hana menatap Ace sendu.

"Hana," panggil Tomoya membuat Hana menoleh ke arahnya.

"Yoku ganbatta na," lanjutnya membuat Hana terdiam.

***

Sruk.

Set!

"Henshin!"

Zombie

Greenery

Scratch

Beat

Great

Ready, fight!

"Akh!" pekik Keiwa saat ia kesulitan melawan dua Jamato Rider sekaligus.

"Keiwa-san?!" Hana berlari ke arah Keiwa dan membantunya.

Hana mengeluarkan pedangnya dan memotong sulur-sulur Jamato Rider yang menyerangnya dan Keiwa. Namun sedetik kemudian, Hana terdiam.

"Kizutsuku koto osore wa shinai, nani ga atte mo hirumazu ni."

Hana terbelalak, ia benar-benar tak menyangka apa yang dikatakan Jamato Rider membuatnya tak bisa berkata-kata. Tubuhnya kaku, seakan tidak ingin mengikuti perintahnya.

About The Florist (Kamen Rider Geats) | THE END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang