07. Secepat itu?

250 31 3
                                    

HALOOO GENGSS
UP NI, SPESIAL MALAM TAUN BARU
BUAT NEMENIN KLEAN YG JOMBLO:D
CANDAA, WKWK

VOTE+COMENT YAW

- HAPPY READING -

...

" Ditinggal nikah! Kulepas dengan ikhlas, gantinya kamu ikhlas membawa berkah. " Lantun Jingga bernyanyi.

" Akuu siap jadi milikmu, siapkah kau menjadi imam ku? " Lantun Jingga lagi sembari terkekeh salting, dan dengan enaknya bernyanyi sembari menyirami tanaman yang berada di halaman rumah depan.

Dengan masih stuck menggunakan baju tidur dan hijab instan nya yang menutup dada, Jingga terus bernyanyi tanpa mempedulikan apapun.

" Duh suaramu El, saking merdunya sampe hampir pecah ni gendang telinga abang. " Cibir Gibran.

" Diem ya bang. " Sahut Jingga, " Galau terus, mending tuh kaya nyanyianmu tadi. Lepas dengan ikhlas, terus gek cari gantinya gitu. "

" Lah mok pikir cari pengganti semudah membalikkan telapak tangan ki ta piye ya mas? "

" Kok cek enak e lak mu ngongkon aa. "
( Kok ya enak banget kamu kalo nyuruh).

" Enaklah, heh dengerin kamu itu cantik. Banyak yang mau, modelan kaya Emran? Alah apa itu, ga ada apa-apa nya. Kamu itu perempuan yang berpendidikan, bisa dong mikir bijaksana dan bedain mana yang baik dan buruk. "

" Inget, cari laki-laki yang bisa menghargai perempuan. Terutama yang bisa menerima kelebihan ataupun kekurangan kamu, yang tulus sama kamu, sayang terus cinta kalo bisa ya buat dia bucin mampus ke kamu juga gapapa. " Ujar Gibran menasehati Jingga.

" Tumben muji adikmu cantik? "

" Y—ya karna ga mungkin kan, abangnya ganteng ade nya jelek? "

" Cih, sipalingg pede. Heran deh, kira-kira kak Mel kesambet apa ya kok bisa mau sama mu dulu bang? "

" Ya mau lah, abang ganteng kok. "

" Udah ah cepet bersihin halaman, yang bersih banget! Karna temen lama Ayah mau dateng. "

" Lo pikir gue pe— "

Gibran menaruh telunjuknya di bibir menyuruh Jingga diam, " Nasib anak bontot, terima aja. "

Jingga menarik napas sabar dan tersenyum paksa, " Huh. "

Jingga kembali memutar lagu yang sempat ia dengarkan tadi lalu berlanjut menyanyi sembari bersih-bersih.

Hingga lirik lagu yang ia lantunkan sampai pada lirik tadi, " Akuu siap jadi milikmu, siapkah kau menjadi imam ku— "

" Anak saya siap, ElJingga. " Jingga tercengang dan sontak lantunan nyanyian nya terhenti.

Jingga menoleh kearah sumber suara tadi dan tambah membuatnya dirinya tercengang saat tau siapa seseorang didepannya saat ini.

" Assalamu'alaikum, cantik. " Ucap seorang wanita paruh baya sembari tersenyum.

" waalaikumsalam. " Jawab Jingga gugup.

" Aji, apakabar? " Sapa Atha, Ayah ElJingga.

" Atha? Kabar baik, kabarmu gimana? " Tanya Aji balik sembari merangkul pundak Atha.

" Kabar baik juga. " Balas Atha sembari menepuk bahu Aji.

" Ayah— kenal sama pak Aji? " Tanya Jingga bingung, " Loh harusnya Ayah yang tanya ke kamu, kok kamu bisa tau dia pak Aji? "

" Dia anak magang di kantor ku waktu beberapa bulan kemaren. "

Atha ber-oh ria, " Oh alah, gitu to. "

Hello, ElJingga!Kde žijí příběhy. Začni objevovat