HALO HALOOWW
SAYA KEMBALI DENGAN BAB BARU WKWKVOTE+COMENT, OKE?
- HAPPY READING -
...
Beberapa hari setelah keberangkatan Jingga, kini Atha dan Gibran sedang berhadapan dengan seorang laki-laki pilihan Atha.Atha mengeluarkan sebuah foto dan memberikan kepada laki-laki tersebut, " ElJingga Humayra Abhinanda. "
Laki-laki tersebut nampak sedikit terkejut saat Atha menyerahkan foto tadi, " ElJingga? " Gumam nya.
" Bagaimana, Arfan? Apa kamu bersedia untuk menikahi putri bungsu saya? " Tanya Atha.
Ya, dia Arfan. Arfan Madheva.
" MasyaAllah, ternyata dia— " Batin Arfan menatap foto tersebut.
" Arfan? " Panggil Atha, " Hah, iya Om? Gimana? "
Atha sedikit terkekeh, " Saya ulang, apakah kamu bersedia untuk menikahi putri bungsu saya? "
" Ya. Saya, bersedia. "
•••
Hari-hari setelah pembukaan toko cabang Ayah nya yang ke-30, ElJingga nampak semakin sibuk. Jika pada hari-hari sebelumnya pekerjaan nya hanya rebahan dan ngampus, kini dirinya harus sering-sering ke toko kue Ayah nya untuk memantau perkembangan toko tersebut. Dan dari situlah dirinya perlahan lupa apa yang sudah terjadi beberapa minggu lalu.
" Mba Jing. " Panggil salah satu karyawati yang karakternya suka ceplas-ceplos. Sebut saja — Endang.
" Hih, apasih dandangg?? " Jawab Jingga.
" Endang mba endang, dandang dandang. " Ujar Endang sembari memanyunkan bibirnya.
" Jingga ndangg Jingga, Ji jangan Jing. "
Endang menyengir, " Hehhe, iya mba Ji. Maapin Endang ya. "
" Tapi asal mba Ji tau, nama Endang tuh bukan cuma Endang tau mba. "
Kening Jingga mengerut, " Terus? "
" Sebenernya nama saya itu lengkapnya, Susantika Resqalendang Azucena Kiranti. " Jingga yang mendengar itu langsung mendadak cengo.
" Gatau kenapa orang-orang manggil saya tuh Endang, padahal kan bisa Susan, atau tika atau Resqa atau Kiran gitu kan bagus ya mba? "
" Hah, oh iya-iya. Suka-suka kamu deh ya ndang. " Jingga mengusap keningnya tak habis pikir.
" Oiya, mbak minta uang. " Celetuk Endang.
" Hah? "
Endang menyengir, " Maksudnya saya minta uang buat beli bahan yang abis mba. "
Jingga menghela napas panjang, " Bilang dong. "
•••
" Ji! Sumpah, ini kalo buat gue kabar baik tapi kalo buat lo gue gatau ini kabar baik atau buruk. " Heboh Naya.
" Apasih Nay? Kenapa, jelasin pelan-pelan coba. " Jawab Jingga.
" Itu— " Naya menggantungkan ucapannya, " Itu apaan si Nay? Yang jelas. "
" Pak Arfan balik lagi ngajar di kampus! " Mendengar itu, spontan dengan cepat Jingga menoleh kearah Naya.
" Alah yang bener aja lo, kan kata lo dia udah ga jadi Dosen kampus karna posisi dia cuma gantiin Dosen kita yang lagi sakit. " Naya mengangguk mantap, " Ih, gue beneran! "
Jingga beralih menatap Sabine, " Bine, bener? "
" Ya— it seems so. "
Jingga terdiam sesaat, kenyataan apalagi ini? Mengapa Jingga harus bertemu dengan orang yang menurutnya sangat menyebalkan?
Apa— jangan-jangan mereka?
YOU ARE READING
Hello, ElJingga!
Teen FictionMantan nikah sama temen sendiri? No, itu sudah biasa bukan? Bagaimana kalau mantan nikah sama sepupu sendiri? Nyatanya begitu, ini dialami sendiri oleh gadis cantik nan manis yang akrab disapa Jingga. 7 tahun menjalin hubungan tak menjanjikan untuk...