11. Yang dirahasiakan

293 31 0
                                    

HAIIIYYYY GENGSS
SAYA BACKK, WKWKW

VOTE+COMENT!

- HAPPY READING -

...

" Saya tidak menyangka bahwa hati saya benar-benar telah berlabuh pada kamu. "
- Arfan Madheva.

" Saya terima nikah dan kawin nya ElJingga Humayra Abhinanda binti Atha Abhinanda dengan maskawin tersebut, tunai. " Ucap Arfan lantang dalam satu tarikan napas.

" SAH? "

" SAH! "

" Alhamdulilah. "

" Arfan, meskipun pernikahan ini dilakukan secara diam-diam dan dirahasiakan dari Jingga juga tanpa kehadiran Jingga disini. Saya harap, kamu bersabar ya? Sampai nanti waktunya tiba. Tolong jaga Jingga, saya percaya sama kamu. "

" Karna mulai sekarang, Jingga adalah istri kamu. Meskipun disini status kalian masih dirahasiakan. "

" Saya titipkan putri saya kepada kamu, Arfan. " Ucap Atha dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

" Ayah jangan khawatir, sekarang Arfan sudah menjadi suami dari ElJingga dan itu berarti tanggung jawab atas ElJingga yang sebelumnya ditanggung Ayah, maka sekarang Arfan yang menanggung. Sudah kewajiban Arfan untuk menjaga Jingga. "

" Ayah- Arfan janji. Dan Arfan pastikan Jingga akan selalu Arfan pantau, meski dari kejauhan. "

" Ayah percaya sama kamu. " Ujar Atha sembari menepuk bahu laki-laki yang baru saja menjadi menantunya itu.

•••

" Kata lo, tu Dosen ngajar lagi? Mana, lo bohong ya Nay? " Tuding Jingga.

" Ih engga, Naya ga pernah bohong ya. Tapi- iya juga ya kok pak Arfan ngga ada sih? "

" Nanti deh Ji, Naya nyari informasi tentang tuh di pak dogan. "

" Dogan teh naon, Nay? " Tanya Sabine.

" Dosen ganteng, hahhaha. "

" Dih. "

" Udahlah, gue laper ayo ngantin. " Ajak Sabine.

" Eh Ji, btw sekarang lo tinggal sendiri dong di rumah bang Gibran? " Jingga mengangguk, " Berani lo? "

" Ngapain ga berani? " Naya mengedikkan bahunya, " Ya kali aja kan, hehhehe. "

" Gue ga takut apapun. "

" Setan ga takut? " Tanya Sabine, " Gak. "

" Bukan Jingga yang takut setan, tapi setan yang takut Jingga Bine. " Sabine menahan tawa mendengar celetukan Naya.

" Kurang ajar ya lo, Nay! "

" Minimal tuh punya suami, biar ada yang nemenin. " Ejek Naya.

" Diem, Nay. "

•••

" Arfan pamit ya Papa, Uma, Ayah sama Bunda. " Arfan menyalimi orang tua dan mertua nya.

Atha dan semuanya mengangguk, " Hati-hati ya, Arfan. " Pesan Intan.

" Siap Bunda. "

Aji tersenyum penuh arti menatap putra semata wayangnya itu, " Kenapa sih buru-buru, hm? "

" Ya, karna Arfan juga masih banyak pekerjaan disana. " Jawab Arfan.

" Yakin cuma itu? Tinggal bilang, pengen cepet ketemu istri apa susahnya sih, hm? " Ledek Aji dan mengundang tawa keempat orang tua tersebut.

" Papa, ah apaan sih. " Aji terkekeh, " Inget pesen mertua kamu, jagain istri. "

" Iya Papa, yaudah Arfan berangkat, assalamu'alaikum. "

" waalaikumussalam. "

Setelah kemarin telah sah menjadi seorang suami meskipun dalam pernikahan yang dirahasiakan, Arfan kini akan berangkat kembali ke kota nya selain untuk masalah pekerjaan, dirinya juga sudah terikat amanah dari Ayah mertuanya untuk menjaga istri nya, ElJingga.

•••

" Bunda Intan, anakmu kangen. " Rengek Jingga lewat sambungan video call dengan Bunda Intan, Ayah Atha, serta Gibran juga Melati.

" Alah baru juga jauh, belum ada seminggu tuh. " Jingga semakin memanyunkan bibirnya mendengar perkataan Gibran.

" Diem deh lo. "

" Udah makan apa belum? Gue pesen- " Belum selesai berbicara, perkataan Gibran sudah terpotong oleh ElJingga.

" Kamu nanya? "

" Kamu bertanya-tanya? Yaudah sini aku kasih tau ya. "

" Aku belum makan, pesenin dong Abang! "

" Gopud gopud gopud, yuk gopud in yu bisa yu. " Rayu Jingga.

" Kamu minta, hm? Kamu minta di gopud in? "

" Pesen sendiri deh lo, gajadi pesenin gue. "

" Abangg, abang kan baik. Jadi- "

" Gak, lagi gak baik gue sekarang. "

" Dih, Bunda- "

" Masak aja Ji, kamu kan juga udah jago masak. " Ujar Bunda Intan.

" Dih, goreng telur aja gosong, pait, hambar. Kaya gitu bisa masak Bun? " Ledek Gibran.

" Oh, ngremehin gue lo? "

" Iya, kenapa? Ga terima? "

" YaAllah, udah kenapa sih. Ga deket ga jauh tetep aja berantem, coba sesekali tuh damai gitu biar kita Ayah, Bunda sama Melati tuh adem liatnya. " Kedua insan kakak beradik itu lantas terdiam.

" Minta aja tuh sama suam- " Gibran mendadak diam, ketika mulutnya hampir saja keceplosan.

" Suam? Apaan suam, suami? " Tanya Jingga tak paham.

" Ya itu, maksud gue suami yang lo- idola-idola in tuh siapa? Si Kevin?, minta dah lo sama dia. "

" Bun, Ayah masa si Jingga suka sama yang beda agama. " Adu Gibran.

" Bener itu Jingga? " Tanya Atha yang mulai membuka suara.

" Mampus, bisa kena ceramah sama Ayah Bunda ini, kan mereka ga suka kalo anaknya suka sama orang beda agama. " Jingga membatin.

Jingga menggeleng keras, " Enggak, Jingga cuma sekedar ngidolain kok. Dan sadar kalo gabakal bisa ngemilikin mereka. "

" Ayah udah jelasin kan sebelum-sebelumnya ke kamu, Ji? " Jingga mengangguk, " Iya Ayah. "

" Ayah, Bunda ga ada niat kesini? " Tanya Jingga guna mengalihkan pembicaraan.

" Kapan-kapan ya, urusan Ayah masih belum bisa ditinggal yang disini. "

" Yaudah, oke gapapa. "

" Jingga tutup, mau masak. "

" Assalamu'alaikum. "

" waalaikumussalam. "

Telepon dimatikan, " Tumben? Biasanya suruh nemenin, ngambek kali ya? " Tanya Gibran.

" Kaya ngga ngerti sifat adikmu aja, Gib. " Sahut Bunda Intan.

...

OKE, GIMANA PART INI???

VOTE+COMENT AYOOOOO
SEE U IN NEXT PART!

TERIMAKASIIII

Hello, ElJingga!Where stories live. Discover now