HAI HAI EVERYONE!
MAAPIN JARANG UP YA, KARNA BENER-BENER SIBUK BEBERAPA HARI INI.
GIMANA PUASANYA? - jgn mokel y.
SELAMAT PUASA BAGI YANG MENJALANKAN YA, SEMANGAT TINGGAL BENTAR LAGI, HAHAHAH.- HAPPY READING -
...
" Pak Arfan? "
" Iya El? Gimana keadaan kamu, udah enakan? " Tanya Arfan.
" Bapak kenapa bisa ada disini? "
" Saya nungguin kamu, El. "
Melihat raut bingung Eljingga, Arfan tersenyum tipis lalu mengusap lembut wajah Eljingga hingga membuat sang empu terkejut namun tak bereaksi apapun.
" Karna saya suami kamu, El. Kewajiban saya untuk menjaga kamu disini. "
" Maksud bapak apa? saya bahkan merasa kalau saya belum pernah menikah. "
" Kita sudah menikah, El. " Ujar Arfan sembari menggenggam tangan Eljingga.
Eljingga menggeleng, " Saya belum pernah menikah. " Tegas nya.
" Bilang kalo ini mimpi saya pak? Gak mungkin saya menikah sama bapak. "
" Kenapa nggak mungkin? "
" Bapak dosen famous di kampus, saingan saya banyak dan saya nggak suka saingan. " Ujar Jingga dengan bibir yang dimanyunkan.
" Ya kalo saingan kamu banyak, tapi saya milihnya kamu dan saya jodohnya kamu dan bahkan yang ada di lauhul mahfudz saya kamu gimana, El? "
" Ya saya reflek ngucap alhamdulilah " Cengir Jingga.
" Tapi gapapa beneran deh pak, kalo ini mimpi jangan bangunin saya ya pak. "
" Kamu nggak mimpi, El. " Ucap Arfan yang disertai senyuman cukup membuat hati Jingga menghangat.
---
" El? El halooo?? " Ujar Sabine.
" El, lo sakit tapi gimana bisa senyam-senyum sendiri deh? " Ujar Naya.
" Bine, ni anak kenapa deh? Udah nggak bangun tiga hari, dateng-dateng kita disambut dia yang nggak jelas gini? "
Sabine mengangkat bahunya pertanda tak tau.
" Oh apa jangan-jangan kemarin kening dia kehantuk dinding kalo nggak pintu, makanya rada gesrek gini? "
" Omongan lo jelek banget, Nay. "
" Yeuu, siapa tau kan? "
" Sayang? " Panggil seseorang yang langsung menghampiri Sabine dan mencium kening nya.
Naya reflek beristighfar dan mengusap dada nya ketika melihat pemandangan yang ada di depannya saat ini.
( fyi, disini Sabine udah nikah ya gengs. )Naya menoel-noel lengan Jingga, " Ji, lo bangun kek betah amat lo rebahan kaya gini. Ya gue tau, lo emang ratu rebahan tapi ya ngga berhari-hari gini juga anjir. Bangun kek, temenin gue yang jomblo ini, masa iya lo tega biarin gue jadi nyamuk? " Oceh Naya.
" Bentar? Jingga udah nikah, Sabine juga udah, gue-? " Naya bergelut dengan pikirannya sendiri.
" GUE GABISA KAYA GINI! " Naya menggebrak meja nakas yang sontak membuat dua sejoli yang baru menikah itu melepaskan pelukannya.
" Kenapa si, Nay? " Tanya Sabine.
Naya menggelengkan kepalanya, " Gue gabisa kaya gini, Bine. "
" Gabisa kenapa sih? "
" Gue gabisa berada di satu circle yang dua udah nikah yang satu belum kaya gue gini. " Pernyataan yang membuat Sabine langsung cengo.
" Salah- harusnya di circle yang satu udah nikah yang dua belum nikah, Naya. Kan gue sama lo belum nikah. " Sahut Jingga yang tiba-tiba sadar dan menyahut meskipun dengan lirih.
" Diem, lo itu juga udah nik- Eh? Ji, lo udah sadar? Ih sayangg- akhirnya sadar juga lo. "
" Gimana keadaan lo, Ji? "
" Gue? udah gapapa kok. "
" Biar aku periksa dulu ya? " Sahut Arvhie dan diangguki oleh Sabine.
' Arvhie Leskara. ' - suami Sabine.Setelah selesai diperiksa, tinggal tiga sahabat itu. Dengan dua orang raut bingung dan satu orang raut mengintimidasi.
" Kenapa deh, Nay? " Tanya Jingga.
" Lo tadi senyum-senyum sendiri, kenapa lo? "
Pertanyaan itu sontak membuat Jingga teringat pada seseorang yang menyebalkan baginya." Gue mimpi nikah. "
" HAH, SAMA SIAPA? " Tanya Naya.
" Sama orang ternyebelin. "
" Pak Arfan? " Sahut Sabine sembari mengulum senyum.
" Kok lo bisa tau, Bine? "
Sabine menarik napasnya pelan, " Hadeh, Ji. Bukan nya selama ini lo cerita kalo lo sebel banget sama tuh dosen? "
" Bukan nya pak Arfan emang udah jadi suami elo, Ji- " Sabine sontak membekap mulut Naya.
" Suami, yaelah kapan gue nikah nya coba? "
" Tiga bulan yang lalu. " Sahut seseorang di ambang pintu kamar rawat Jingga.
" Ayah? " Atha tersenyum pada putri bungsunya itu yang terlihat bingung.
" Kamu memang sudah menikah, El. " Atha menggantungkan ucapannya, " Ayah sudah menikahkan kamu dengan anak Pak Aji, masih inget kan pak Aji? InsyaAllah, dia adalah laki-laki yang terbaik untuk kamu, yang bertanggungjawab, setia, penyayang dan pastinya sholeh yang bisa membimbing kamu lebih baik sampai Jannah-Nya. "
" Ayah- kenapa nggak kasih tau El? " Tanya Jingga.
" Ayah hanya takut kamu belum bisa menerima dan pastinya kamu akan menolak serta mengeluarkan seribu alasan yang pada akhirnya Ayah ga pernah bisa nolak kalo kamu sudah memohon. "
" El, Ayah hanya mau kamu ada yang menjaga disini. Ayah sudah kenal betul dengan suami kamu, dan Ayah sudah yakin untuk menyerahkan dan memindahkan tanggungjawab Ayah untuk kamu ke dia. "
Sebulir air mata turun dari mata indah Eljingga, " Ayah- " Jingga sedikit mengangkat tubuhnya ketika hendak memeluk Atha, Jingga menangis disana. Atha hanya mampu mengusap punggung dan puncak kepala putrinya serta berulang kali mengucap maaf.
" Maaf, Ayah sudah lancang menikah kan kamu tanpa sepengetahuan mu. Maaf, sayang. Maafin, Ayah. "
" Siapa dia, Ayah? Dimana dia sekarang? " Tanya Jingga sekarang.
" Saya disini, El. "
...
🙈🙈🙈
GIMANA PART INI GENGS?
JANGAN LUPA VOTE+COMENT YAASEE U IN NEXT PART.
YOU ARE READING
Hello, ElJingga!
Teen FictionMantan nikah sama temen sendiri? No, itu sudah biasa bukan? Bagaimana kalau mantan nikah sama sepupu sendiri? Nyatanya begitu, ini dialami sendiri oleh gadis cantik nan manis yang akrab disapa Jingga. 7 tahun menjalin hubungan tak menjanjikan untuk...