Ineffable-08

4.6K 441 7
                                    


Ehem, Holaaa!

Vazia berhenti bermain-main sialan. Berhenti bersikap bodoh amat Vazia Xaviera! Mereka telah bergerak.

"Gue gak peduli! "

Tapi ini bukan masalah peduli atau enggaknya Vazia! Kamu tau sendiri jika Ziana yang sekarang bersamamu hanyalah tipuan semata! Jangan hanya karena keegoisan kamu yang pengen hidup bahagia bersama ibu palsu mu itu, membuat orang lain berkorban! Sadar Vazia!

"Udah gue bilang, gue. Gak. Peduli! "

Saya lebih gak pengen peduli akan masalahmu sendiri Vazia! Lebih baik saya diam menikmati ketenangan yang saya dapat. Tetapi karena janji saya pada ibumu, membuat saya mau tidak mau peduli dengan segala keputusan bodoh yang kamu buat! Sebaiknya kamu cam kan baik-baik ucapan saya.

Cari, simpan, jaga, dan berikan barang itu secepatnya.  Dan ingat satu hal, seseorang memantau segala kegiatan yang kamu lakukan.

Vazia. Gadis itu hanya diam menatap tumpukan buku yang berada di atas meja depannya. Tangannya terkepal erat mengingat kenyataan yang kemarin ia lihat.

Hatinya menolak untuk percaya sedangkan pikirannya memberontak untuk percaya akan hal yang ia lihat.

Vazia menghembuskan nafasnya perlahan, genggaman tangannya mengendur, bersamaan dengan sebotol air mendarat di samping tumpukan bukunya.

"Dari tadi gue cariin, ternyata Lo ada perpustakaan. Capek tau gue keliling buat cari Lo"

Gadis dengan kuncir kuda itu menatap botol minum itu seraya mendengus lirih "gue gak minta Lo buat cari gue!" Ujarnya ketus. Tangannya menjulur mengambil sebuah buku bersampul abu-abu, lalu membuka lembarnya satu-persatu.

Remaja laki-laki dengan seluruh kancing seragamnya yang terbuka menampakan kaos hitam polos yang ia pakai itu tertawa geli.

"Hahaha, santai Vaz, santai. Gue nyari Lo di suruh pak Bear ini. Katanya Lo dipanggil pake pengeras suara gak datang-datang, jadi gue deh yang disuruh. Lagian Lo kenapa gak datang coba? Gak dengar apa suara gede pak Bear pake pengeras suara?"

Archer bertanya santai. Yah siapa lagi yang bisa bicara sesantai ini sama Vazia kalau bukan Archer?

Menutup buku yang dibacanya—"gue ketiduran, jadi gak dengar"—Vazia membereskan buku-buku yang berada di atas meja, "btw Thanks udah kasih tau, gue ke pak Bear dulu" Pamitnya melangkah keluar perpustakaan, setelah mendapatkan anggukan pelan dari Archer.

∆INEFFABLE∆

"Wah daebak Lo cantik banget gila"

"Kayak itu gak sih, artis Korea itu. Ish siapa sih anjir! "

"Jun ji hyun?"

"Bukan, itu loh yang main DOTS sama suami gue song joong ki. "

"Song hye kyo?!"

"Yaps betul Song Hye-kyo, my Eonnie beutiful, huwaaaa"

"Gila! Lo nyamain eonnie gue sama modelin Shara? Yang benar aja gila! Gue kaga Terima! " Shafa menolak ungkapan Hexa Larsson, yang mengatakan bahwa kembarannya —Shara—seperti Song Hye-kyo.

Shara mendelik sinis, "bilang aja Lo iri, emang yah susah jadi orang cantik diirin mulu" Mendengar ucapan Shara, Shafa semakin tak suka.

"Iri? Sama Lo? Idih gak guna! Mending gue iri sama rumput bergoyang noh, daripada iri sama ondel-ondel lampu merah kaya Lo! Sok kecantikan! "

Ineffableजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें