⛅ My Love

745 180 100
                                    

Langit sama Awan lagi jalan bersisian di koridor menuju kelas. Terlihat biasa aja walau sebelumnya ada drama si cowok jemput ceweknya lalu lovey dovey sambil motoran as ritual setiap pasangan remaja baru pada umumnya. 

Dan berhubung Langit adalah manusia yang paling nggak bisa anteng. Melihat Awan cuma jalan di sebelah dia tanpa 'melakukan sesuatu', jiwa iseng Langit pun terpanggil.

Maka gadis itu dengan sengaja menabrak-nabrakkan ujung jari kelingkingnya ke punggung tangan Awan. Sesekali dia colek juga. Setelah itu terkikik geli sendiri. Antara bucin atau efek kelamaan jomblo hingga apa saja yang ia lakukan pada si ayang terasa menggelitik perutnya. Fenomena yang orang awam sebut: lagi kasmaran.

Aktivitas Langit terhenti begitu Awan tiba-tiba merespon. Pemuda itu membuka telapak tangannya dan meraih jemari Langit dalam genggamannya. Membuat si gadis membelalakkan mata.

"Tinggal bilang aja kalau mau digandeng," kata Awan.

Langit? asdfghjkl maluuuu...

"N-nggak kok, gak mau minta gandeng kok..." ngomongnya sih begitu tapi mukanya mesem-mesem sambil mengulum senyum. 

Sebelah tangan Awan yang bebas jadi nggak tinggal diam untuk ikut mengacak puncak kepala Langit dengan gemas.

"Pacarnya siapa sih lucu banget?" gumam Awan.

Langit bales, "Pacarnya Awan dong."

((😭🏳️))

Tidak mungkin kegiatan ber-uwu di jalan umum akan berlangsung dengan damai. Alias pasti ada saja yang mendistraksi. Contoh, teriakan Wulan yang tau-tau sudah mendominasi koridor sembari dirinya sibuk menutupi kepala dari tangan jahil Junire.

"Jangan berantakin rambut gue bisa nggak sih lu nyettt?!" desis Wulan, yang diteriaki malah tertawa tanpa dosa, "Biasanya cewek tuh suka tau di puk-puk in kepalanya. Makanya sini gue puk-puk in kepala lo juga."

"Lo tuh gak pake sayang puk-puk nya jadi berantakan doang!!"

"Ya udah sambil ciuman aja kalau gitu biar makin sayang."

"Dasar orgil!!!"

Heboh. Tapi keributan mereka terjeda gara-gara ketemu Langit dan Awan di simpang kelas. Baik Wulan maupun Junire kompak melirik mereka bergantian.

"Buset gandeng-gandengan, udah kayak mau nyebrang jalan," sapa Junire yang langsung Awan tanggapi dengan menyepak pelan betis doi. Si teman tertawa, "Apaan nih katanya lo ditolak?"

"Kena prank gue," jawab Awan.

"Selamat ye," sambung Wulan.

"Makasih yee," sahut Langit.

Junire menyampirkan tangannya ke pundak Wulan sebelum ngomong, "Pankapan seru kali kalau kita double date, gimana?"

"Ogah. Lo aja sana," tolak Wulan serta merta. Padahal Awan sama Langit nggak keberatan juga sih kalau emang mau.

"Oh yaa monmaap gue lupa," kekeh Junire, terus dia lanjut berbisik ke arah Awan dan Langit, "Wulan tuh suka malu ketauan orang-orang kalau di luar kampus dia aslinya clingy banget sama gue hehe. Gemesin ya cewek gue."

"Diem deh, Juni!!"

Langit lantas geleng-geleng kepala aneh, "Fierce outside, klemer inside. Lo manusia apa durian."

"Eh lu berantem sama gue sini, Git!" Wulan ngegas abis di-roasting. Tapi Awan langsung merentangkan tangannya di depan badan Langit dalam postur melindungi. Langit auto memeletkan lidahnya merasa menang.

[✔️] Cloud & SkyWhere stories live. Discover now